Happy birthday Elina

10 1 0
                                    

Jangan lupa Vote dan komen

Selamat membaca
-
-
-

"U-uncle Satria?" Tanya Tasya menatap mereka.

"Iya, Lo pasti tahukan keberadaan Uncle Satria di mana?" Tasya terdiam beberapa saat, menatap lurus ke depan entah apa yang dia pikirkan

"Aku nggak tahu kak."jawabnya

"Lo jangan bohong, gue tahu Lo pasti tahu keberadaan Uncle Satria dimana." Ucap Dewa menatap Tasya dengan tatapan serius.

"A-aku b-benar nggak tahu."

"Tasya gue mohon sama Lo, beritahu kami. Di mana keberadaan Uncle Satria."

"Aku nggak tahu kak!!! aku udah lama nggak pernah ketemu Uncle Satria." Kini Tasya mulai kesal meninggalkan mereka di ruang tamu

"Dia berbohong." Ucap Kevin menatap kepergian Tasya

"Gue yakin dia pasti mengetahui sesuatu." Timbal Dewa di setujui Alvin

Sementara itu di kamar, Tasya menatap foto Sintia. Senyum tipis terbit di bibirnya

"Kenapa mah? Kenapa semua ini harus terjadi? Mereka mulai menanyakan keberadaan uncle? Aku harus bagaimana? Karena dia aku harus kehilangan mama untuk selama-lamanya." Tangis Tasya memeluk foto Sintia. Beberapa menit kemudian Tasya menatap foto Sintia dan mengusapnya

"Tidak Gue nggak boleh lemah, iya gue harus kuat." Ucapnya menyakinkan dirinya dan menghapus air matanya

Dretttt dretttt dretttt

"Hallo." Sapa Tasya

"......."

"Aku tahu."

"......"

"Baiklah."

Setelah panggilan telpon terputus Tasya tersenyum tipis menatap lurus ke depan. Sementara itu Risa, Biangka dan Keyla sedang berada di pusat perbelanjaan. Untuk mencari hadiah untuk ulang tahun Elina

"Ehh ini lucu banget." Hebo Biangka memeluk Boneka berukuran kecil. "Gue mau beli."

"Beli aja Bia, kalau Lo suka." Ucap Keyla masih mencari sesuatu.

"Ok, mbak saya mau yang ini. Tolong di bungkusin." Kata Biangka menyerahkan Boneka tersebut.

"Lo udah dapat?" Tanya Biangka, Keyla hanya menggelengkan kepalanya "gue bantu."

"Lo udah dapet?" Tanya Risa

"Gue belum dapat, gue bingung mau kasih kado apa." Jawab Keyla

"Kita ketempat lain." Saran Risa disetujui mereka

"Bagaimana kalau kita ke toko baju?"

"Boleh."

"Gue bayar ini dulu." Ucap Risa berjalan menuju kasir dan membayar belanjaannya

"Cakra kado ini bagus deh, kalau Elina pakai." Beritahu Vania memperlihatkan gelang tersebut kepada Cakra

"Ya udah kalau begitu ini aja, Elina pasti suka." Vania mengangguk.

"Terima kasih mbak." Ucap kasir tersebut tersenyum setelah Risa membayar. Risa hanya mengangguk dan berjalan menghampiri Biangka dan Keyla

"Risa." Sapa Vania dengan senyum manisnya. "Kamu ke sini lagi ngapain?" Risa menatap Vania. Dengan tatapan datar nya.

"Menurut Lo.."

"Eh, kamu kesini pasti mau cari kado untuk Elina? Kalau begitu kita sama, aku dan Cakra ke sini juga cari kado untuk Elina."

ELBARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang