kecewa

21 2 0
                                    

Annyeong!!!!! Kembali lagi dengan cerita Bara and Elina 👉jangan lupa Vote dan komen 👈
-
-
Selamat membaca
Maaf kalau penulisan ada yang salah
🌱Penulis pemula

-
-
-

pulang sekolah Bara dan Elina berkunjung ke kediaman Smith. dan saat ini Elina dan Monika sedang menghabiskan waktu di dapur. Untuk menyiapkan makan siang. Sementara itu Bara menatap sang Ayah dengan kesal bagaimana bisa ia mengambil keputusan Tampa bertanya kepadanya terlebih dahulu.

"Pikirkan baik-baik Nak, ini semua demi kebaikannya."

"Kapan dia kembali?" Tanya Bara dengan tatapan datarnya

"Secepatnya." Jawab Bram. Bara Hanya diam tanpa mengatakan apapun ia beranjak keluar dari ruang tersebut. Bram hanya menatap kepergian Bara

"Wahhhh Bunda nggak nyangka, kamu pintar masak." Puji Monika. Elina hanya tersenyum dan meletakkan sayur di atas meja. Tidak lama setelah itu Bara datang di susul Bram.

"Ayo kita makan siang bersama." Ajak Monika. Elina menyajikan makanan untuk Bara. dan setelah itu ia duduk di samping Monika.

Setelah acara makan bersama, Elina dan Bara pamit pulang, selama di perjalanan hanya ada keheningan. Tiba-tiba saja Elina merasa nyeri di perut

"Arghhhh." Bara yang mendengar Rintisan Elina segera menatap gadis tersebut.

"Elina ada apa?" Tanya Bara. Menepikan mobilnya.

"P-perut g-gue s-sakit, banget." Jawabnya. Meneteskan air mata

"Kenapa bisa?" Elina terus merengek, membuat Bara semakin khawatir "kita ke rumah sakit sekarang." Elina langsung mengeleng,

"G-gue lagi haid Bar, makanya perut gue sakit banget." Beritahunya sedikit malu. Bara yang mendengar hal itu hanya bisa menghela nafas.

Selama di perjalanan, Elina terus merengek merasakan sakit yang luar biasa. Bara yang melihat Elina kesakitan. Perlahan tangannya mengusap perut Elina. 30 menit kemudian akhirnya mereka sampai di mansion. Bara melirik Elina yang sedang tertidur. Tampa berlama-lama ia langsung keluar. Dan mengendong Elina menuju ke kamar mereka.

 Dan mengendong Elina menuju ke kamar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari, memasuki kamar. Membuat seorang gadis terusik dari tidurnya. Perlahan mata cantik tersebut tebuka. Ia menatap sosok pemuda di sampingnya. Setelah itu ia melirik tangan yang masih melingkar di perutnya

Tinggggg dretttt

Perlahan Elina meraih ponsel milik Bara Ia mengerutkan dahinya Nomor luar negeri? Ia menatap Bara sekilas dan kembali menatap layar ponsel tersebut. Perlahan ia membuka isi chat tersebut. Namun sebelum membaca isi pesan tersebut. Bara langsung meraih ponselnya dan menatap Elina dengan tatapan datar.

"B-bara." Cicitnya dan menunduk. Tampa mengatakan apapun Bara langsung beranjak dari tempat tidur.

Selama di perjalanan menuju sekolah, hanya ada keheningan sesekali Elina melirik Bara. Ada apa dengan nya? Apa ia marah? Itu yang ada di dalam pikiran gadis tersebut. Sesampainya di parkiran Bara langsung keluar dari mobil dan menghampiri para sahabatnya. Elina segera keluar dari mobil dan menghampiri mereka

ELBARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang