mulai menemukan bukti

14 1 0
                                    

Annyeong!!!!! Kembali lagi dengan cerita Bara and Elina 👉jangan lupa Vote dan komen 👈
-
-
Selamat membaca
Maaf kalau penulisan ada yang salah
🌱Penulis pemula 🌱

-
-
-

"Tasya."

"Mama." Seorang wanita tersenyum menatap putrinya "mama Tasya kangen banget sama mama."

"Mama juga kangen banget sama kamu sayang."

"Mama kenapa ninggalin Tasya sendirian?" 

"Mama nggak pernah ninggalin kamu, mama selalu ada di dekat kamu." Jawab Sintia memeluk putrinya sambil mengusap rambutnya

"Kenapa mama pergi?" Tasya menatap Sintia dengan mata berkaca-kaca

"Maafkan mama."Tasya tersenyum tipis

"Mama tahu? Semenjak mama pergi Tasya nggak punya siapa-siapa di dunia ini. Mah Tasya sering iri liat teman Tasya selalu di antar jemput sama mamanya. Tasya pengen seperti mereka lagi." Sintia menatap sendu putrinya

"Maafkan mama."  Lirihnya Rasanya Sintia ingin selalu ada di samping putrinya itu, namun takdir tidak berpihak kepada mereka berdua.

"Sejak kecil Tasya nggak pernah merasakan yang namanya kasih sayang dari seorang papa. Bahkan Tasya Tidak tahu siapa Papa kandung Tasya. Yang Tasya tahu Papa tidak menginginkan kehadiran Tasya." Tasya menatap lurus ke depan dengan tatapan kosongnya

"Tasya....."

"Benarkan mah!! Papa tidak menginginkan kehadiran Tasya? Kehadiran Tasya adalah kesalahan terbesar papa." Sintia langsung saja memeluk putrinya "Tasya anak haram mah."

Degkk......

"Sayang dengarkan mama. Kamu itu bukan anak haram." Tasya mengeleng menatap Sintia

"Mama nggak usah bohong, Tasya tahu semuanya." Ucapnya memberitahu, rasanya begitu sakit saat ia mengetahui alasan kenapa selama ini ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah

"Sayang mama..." 

"Kenapa mama tega bohong sama Tasya? KENAPA MAH!!!!!"

"Maaf, mama sayang Tasya." Beberapa saat kemudian Sintia hilang begitu saja. Meninggalkan Tasya sendirian

"MAMA!!!!!!!! Arghhhhhh!!!!!" Seketika Tasya terbangun dari mimpinya. Keringat bercucuran di dahinya. "Mama kenapa pergi." Lirihnya menatap lurus kedspan

Sementara itu di negara berbeda seorang pria menatap sebuah foto di mana seorang wanita tersebut.

"Ternyata kau selama ini masih mempertahankannya? Andaikan saja kau tidak mempertahankannya sudah ku pastikan saat ini kau masih ada di samping ku."

Tok tok tok

"Masuk."

Ceklekk

"Ada apa?"

"Maaf Tuan, saya ingin mengantarkan berkas ini." Pria tersebut hanya mengangguk dan menyuruhnya pergi. Ia berjalan ke meja kerjanya membuka map tersebut, senyum smirk terbit di bibirnya

👉School Dewangga👈

"Ketemu." Ucap Kevin menatap Bara, Cakra, Alvin dan Dewa. Meletakkan laptopnya di meja. Mereka semua menatap leptop tersebut dan membaca bio data tersebut

ELBARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang