kerinduan Elina

19 2 0
                                    

Annyeong!!!!! Kembali lagi dengan cerita Bara and Elina 👉jangan lupa Vote dan komen 👈
-
-
Selamat membaca
Maaf kalau penulisan ada yang salah
🌱Penulis pemula 🌱

-
-
-

Pagi ini Elina akan berangkat ke sekolah menggunakan mobil. Tidak di antar oleh supir. Saat di persimpangan jalan Elina menatap seseorang yang ia kenal. Namun pemuda tersebut tidak sendirian melainkan bersama seorang gadis

"Ini alasan Lo nggak mau berangkat sama gue? Siapa sebenarnya gadis itu? Kalian ada hubungan apa sebenarnya?" Batin Elina tampa sadar Air matanya mengalir. Hatinya begitu sakit melihat suaminya bersama wanita lain.

Setelah beberapa menit ia memarkirkan mobilnya di parkiran School Dewangga. Di parkiran Elina menatap sendu ke arah Vania. Senyum tipis terbit di bibirnya

"Apa yang membuat Lo seperti ini Vania." Lirihnya. Ia keluar dari mobil dan berjalan menuju ke kelas Tampa menghiraukan panggilan Dewa dan Alvin

Sementara itu Bara menatap kepergian Elina dengan tatapan yang sulit di artikan. Beberapa saat kemudian ia berjalan meninggalkan parkiran Tampa menghiraukan panggilan para sahabatnya

"Kok gue merasa ada yang berubah yah." Ucap Biangka menatap Keyla.

"Gue juga nggak tahu. Kenapa semua ini terjadi." Jawabnya mengingat kejadian di kantin beberapa hari yang lalu

"Lo merasa aneh nggak, dengan sikap Vania?" Tanya lagi Biangka. Namun Keyla hanya diam menatap lurus ke depan

Tidak lama Risa datang dan langsung duduk di bangkunya

"Risa Lo ada masalah?" Tanya Keyla menatap Risa

"Maksud Lo?" Tanya balik Risa

"Maksud Keyla, Lo nggak ada masalahkan sama Vania?" Tanya Biangka. "Semenjak kejadian itu. Lo seperti menghindar dari Vania. Di tambah lagi semenjak kejadian di kantin."

"Lo tanya sendiri sahabat Lo itu." Ucap Risa

"Risa, Vania kan sahabat Lo juga."

"Hahaha sahabat? Seorang sahabat nggak akan tegah menyakiti sahabatnya sendiri."

Setelah mengatakan hal tersebut ia langsung saja beranjak dari tempatnya. Meninggalkan kelas

"RISA LO MAU KEMANA!!!! SEBENTAR LAGI BU YUSI MAU MASUK." Teriak Biangka. Namun Risa tetap berjalan tampa menghiraukan teriakannya

Sementara itu Bara baru saja memasuki kelasnya. Kedua Alisnya mengkerut menatap bangku yang kosong yang berada di sampingnya

"Dimana Elina?" Batinnya. Tidak lama setelah itu seorang gadis memasuki kelas. Di susul oleh Cakra dan inti Black Moon

Elina langsung saja Duduk di bangkunya, Bara hanya diam sambil fokus dengan ponselnya. Elina tersenyum tipis menatap Bara. Tidak lama setelah itu seorang guru datang dan memulai pembelajaran pertama

Risa saat ini sedang berada di taman belakang. Tatapan hanya lurus ke depan sesekali ia memejamkan matanya. Membiarkan Cahaya matahari menyinarinya

"Gue nggak nyangka Lo akan melakukan ini Van." Lirih Risa Tampa sadar air matanya mengalir

"Hapus air mata Lo." Ucap seseorang memberikan Risa sebuah sapu tangan

"Gue nggak butuh." Dewa menghela nafas dan mendudukkan dirinya di samping Risa

"Gue tahu Lo sayang banget sama Elina. Tapi bukan cuman Lo doang! Gue, Vania, Bara dan yang lainnya sama seperti Lo. Kita semua juga nggak mau melakukan hal ini." 

ELBARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang