"Enak ya jadi lo, bisa baik-baik aja setelah semuanya."
"Maafin gue, Ji."
[Maybe we will meet again when the time is right, I feel like we're always destined to meet again.
Sooner or later.]
- Choi Hyeji
2019
[Revisi 2024]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua bulan berlalu, dan sekarang Hyeji dan teman-temannya sedang disibukkan dengan persiapan ujian akhir. Di sebuah ruang tamu yang cukup luas yaaa karna ini dirumah Felix yanh besar banget, buku-buku dan kertas catatan tersebar di mana-mana. Suasana serius terasa, namun tetap ada kehangatan di antara mereka. Hyeji duduk di samping Hyunjin, sementara di depannya Jisung, Seungmin, Mina, Karina, Lino, dan Felix sibuk dengan materi masing-masing.
"Ah, sial, gue nggak ngerti-ngerti soal yang inj." Keluh Mina sambil menunjuk soal matematika yang membingungkan.
Seungmin yang duduk di sebelahnya menahan tawa, "Min, itu gampang kok. Nih sini, gue jelasin pelan-pelan."
Sementara itu, Hyeji menulis catatan di buku tulisnya. Sesekali dia melirik Hyunjin yang sedang serius membaca. Entah mengapa, saat-saat seperti ini selalu membuatnya merasa tenang, meskipun ada tekanan ujian di depan mata. Ia diam-diam menyenggol lengan Hyunjin.
"Jin, ngerti nggak yang ini?" Tanyanya.
"Hmm, coba sini aku liat." Dia mendekatkan tubuhnya, wajah mereka hanya beberapa inci saja terpisah. Hyeji bisa merasakan napas hangat Hyunjin di sampingnya saat ia fokus membaca soal dan menjelaskan yang Hyeji tunjukkan.
Tanpa sadar, tangan Hyunjin bergerak reflek meraih rambut Hyeji yang jatuh ke wajahnya, menyelipkannya ke belakang telinga. Gerakan kecil itu membuat jantung Hyeji berdegup sedikit lebih cepat.
"Gitu, udah ngerti belum?" Hyunjin bertanya dengan nada lembut.
Hyeji mengangguk perlahan, meskipun setengah dari fokusnya masih pada kehangatan Hyunjin di dekatnya, bukan pada soal yang ada di hadapannya.
Hyunjin tersenyum dan mengusap kepala Hyeji dengan lembut. "Good girl!"
Di seberang meja, Felix memperhatikan mereka berdua sambil menggeleng-gelengkan kepala dengan senyum kecil, "Duuuh sempet sempetnya lo berdua jadiin gue toping bumi, gue banting juga bumi nih."
Hyeji langsung tersenyum, sedangkan Hyunjin hanya tertawa kecil.
"Kapan-kapan gue ajarin Lix, biar lo bisa sweet-sweetan juga." Ucap Hyunjin bercanda, membuat suasana belajar yang tadinya serius menjadi lebih santai.
Belajar kelompok terus berlangsung dengan suasana yang semakin cair. Hyeji dan Hyunjin tetap duduk berdekatan, sementara di sisi lain meja, Jisung mulai merasa bosan setelah beberapa lama berkutat dengan soal-soal.