Pagi itu, suasana di kampus ramai dengan persiapan terakhir untuk acara yang telah lama dinanti-nantikan. Hyeji tiba lebih awal di hall, memastikan semua properti dan perlengkapan sudah siap pada tempatnya. Ia terlihat sibuk mengatur sound system, dekorasi, dan briefing terakhir dengan timnya. Meski sempat merasa lelah semalam, pagi ini ia bangkit dengan energi baru.Sementara itu, Bangchan juga datang tak lama kemudian, menawarkan bantuannya seperti biasa. Mereka bekerja sama dengan baik, saling melengkapi dalam setiap detail persiapan. Hyeji merasa lega bisa mengandalkan Bangchan di tengah tekanan persiapan acara sebesar ini.
Ketika acara dimulai, semua berjalan lancar. Para peserta terlihat antusias, dan suasana ruangan dipenuhi semangat dan kegembiraan. Di tengah-tengah acara, Hyeji melihat Bangchan sibuk membantu tim teknis di belakang panggung. Ia melirik dari jauh, mengingat pelukan hangat yang ia terima semalam, merasa ada kenyamanan tersendiri hanya dengan kehadiran Bangchan di sekitarnya.
(NP : Niki - Magnets)
Namun, di tengah kesibukan, sebuah pesan masuk ke ponsel Hyeji. Dari Lino.
01.22 PM
Irinooo
ji
gue udah di kampus
lagi di hall juga nih, lo di mana?
mau ngobrol sebentar?Hyeji terdiam, menatap layar ponselnya sejenak. Sejak beberapa hari terakhir, Lino memang terlihat ingin lebih sering mengajaknya bertemu, mungkin karena menyadari perasaannya yang masih menggantung. Tapi dengan adanya Bangchan yang selalu ada untuknya, Hyeji mulai merasa lebih tenang, meskipun tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa sebagian hatinya masih ada rasa untuk Lino. Setelah berpikir sejenak, Hyeji memutuskan untuk membalas pesan Lino.
Choi Hyeji
gue lagi di belakang panggung
lagi ribet
kalo mau lo ke sini aja ngobrolnya
blg aja sama panitia mau ketemu gueread
Beberapa menit kemudian, Lino muncul di belakang panggung. Ia terlihat sedikit canggung tapi mencoba tersenyum saat melihat Hyeji.
"Ji... bisa kita ngomong sebentar?" Tanyanya pelan.
Hyeji mengangguk, berjalan menjauh dari keramaian dengan Lino menuju sudut yang lebih tenang di belakang panggung.
"Ada apa, No?" Tanyanya lembut.
Lino menghela napas, seolah mencoba merangkai kata-kata yang tepat. "Gue... cuma merasa kita jadi agak jauh belakangan ini, dan gue nggak suka perasaan ini, Ji. Gue tau mungkin salah gue juga karena nggak selalu ada buat lo... gue nggak mau kehilangan lo sebagai teman, atau mungkin lebih dari itu."
Hyeji merasa hatinya berdebar, bingung antara perasaannya pada Lino yang dulu dan rasa nyaman yang kini ada dengan Bangchan. Sebelum ia bisa merespon, suara riuh terdengar dari panggung, tanda acara hampir berakhir dan saatnya Hyeji untuk memberi closing remarks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jealous over you || Hwang Hyunjin ||
RomantizmMaybe we will meet again when the time is right, I feel like we're always destined to meet again. Sooner or later. - Choi Hyeji 2019 [Revisi 2024]