• 24 •

9 5 6
                                    

[On Mulmed : Together - onthedal]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[On Mulmed : Together - onthedal]


Di tengah hiruk pikuk kampus yang mulai lengang pagi itu, Bangchan tampak berjalan tergesa-gesa menuju bagian administrasi. Setiap langkahnya berat, seolah menanggung beban yang kian menekan di pundaknya. Ia telah bekerja keras dari mengambil pekerjaan paruh waktu hingga menghemat setiap sen, namun masih belum cukup untuk memenuhi pembayaran kuartal pertama kuliahnya yang sudah melewati tenggat.

"Batas pembayaran kuartal pertama sudah satu minggu yang lalu." Ucap wanita tersebut dengan suara tegas namun menyiratkan sedikit empati.

"Iya, Bu." Jawab Bangchan, sambil menundukkan kepala. "Tapi uang saya hampir terkumpul. Tolong bantu saya, Bu. Saya hanya butuh sedikit waktu lagi."

Wanita administrasi itu menghela napas, tampak ragu sejenak sebelum menjawab. "Bangchan, kita sudah sering membicarakan ini setiap tenggat pembayaran, kan?"

Bangchan mengangguk pelan. "Iya, Bu, saya tahu. Ibu selalu membantu saya. Ibu tau situasi saya... Kalau Ibu bisa beri saya waktu sedikit lagi, saya bisa menyelesaikannya dengan cepat." Tatapan matanya penuh harap, seperti berharap keajaiban dari keputusan pihak administrasi kampusnya.

Wanita itu tampak berpikir, menghela napas, lalu menatap Bangchan dengan tegas. "Ibu juga ingin membantu, Chan, tapi kampus punya daftar tunggu semester ini."

Bangchan, yang sudah hampir putus asa, mencoba sekali lagi. "Apa ada yang bisa saya bantu, Bu? Saya mohon..."

Wanita itu berpikir lagi sejenak sebelum akhirnya berkata, "Oke, Ibu bisa kasih waktu cuma sampai malam ini. Jika tidak, urusannya bukan dengan Ibu lagi. Kamu tahu itu, kan?"

Bangchan langsung mengangguk, berterima kasih sambil membungkuk. "Terima kasih banyak, Bu. Ibu baik banget!"

Dengan sedikit senyum lega, Bangchan segera keluar dari ruang administrasi, bertekad untuk melakukan apapun yang bisa ia lakukan hari itu juga demi menyelesaikan pembayaran tepat waktu. Keluar dari ruang administrasi, Bangchan menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri. Pikiran tentang uang yang masih kurang membuatnya berdebar-debar, tetapi ia tahu hanya ada satu pilihan, ia harus mendapatkan sisanya hari ini. Waktu yang sempit membuatnya segera berpikir keras tentang cara mendapatkan uang secepat mungkin.

Langkahnya membawanya ke cafe kampus, tempat ia biasa mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai barista. Di sana, ia melihat manajer cafe, Pak Minsoo, yang tengah sibuk mengatur bahan-bahan di belakang meja.

"Pak Minsoo!" Panggil Bangchan, berjalan mendekat.

"Oh, Bangchan, kamu di sini? Bukannya hari ini libur dari shift-mu?" Tanya Pak Minsoo, sedikit terkejut.

"Iya, Pak. Sebenarnya, saya mau minta tolong, kalau ada shift kosong atau pekerjaan tambahan yang bisa saya ambil hari ini. Saya butuh uang tambahan, Pak." Ucap Bangchan, dengan nada serius.

Jealous over you || Hwang Hyunjin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang