• Prolog •

179 11 2
                                    

-Hyeji's POV-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-Hyeji's POV-

Ini adalah tahun terakhirku di SMA. Hari ini, sekolah sedang mengadakan class meeting, acara yang selalu ditunggu-tunggu oleh para siswa karena bisa sedikit santai setelah ujian semester. Meski begitu, aku memilih untuk tidak ikut satu pun perlombaan. Rasanya capek dan malas panas-panasan di lapangan. Lebih baik duduk di tepi balkon sambil menonton mereka yang sedang berlomba.

Ya, yang kulakukan sekarang hanya melamun ke arah lapangan yang riuh seperti pasar malam. Tapi entah kenapa, perasaanku jadi nggak enak, seperti ada sesuatu yang akan terjadi...

"WOYYYY!"

Teriakan tiba-tiba membuatku hampir lompat dari kursi. Ternyata Mina dan Karina, dua orang yang hobinya memang bikin jantungan.

"ANJIRRR, lo berdua bisa nggak sih, nggak pake ngagetin gua!" Untung saja aku tidak ada riwayat sakit jantung. Kalau iya, beneran gak lucu banget nih anak berdua gotong aku ke uks.

"Ngapain juga lo pake ngelamun segala. Kesurupan roh Daehwi, mampus lo!" timpal Mina dengan ocehannya yang berisik itu.

"Mulut lo dijaga dikit kek, ngapasi harus bawa-bawa Daehwi ular segala!" Aku mengembalikan pandangan ke lapangan, malas meladeni ocehan Mina.

"Lagian, lo mikirin apasih? Melamun lo gitu amat! udah yuuuk, mending ke kantin deh, Ji temenin gue! Haus banget anjir, plus gue laper juga hehehehehe...," ujar Si Mina yang kerjaannya jajan mulu. Heran banget, untung anak sultan:(

"Bawel lu, makan mulu otak lu. Traktir gua yee tapi hehe." sahutku dengan nada malas.

"Ji, kapan sih gua gak traktir lo lo pada nih? udah ah, buruan! Ni perut udah ngereog," Mina langsung melangkah ke arah kantin, diikuti Karina yang cekikikan di belakangnya.

Sebenarnya, hari ini aku tuh lagi males banget ngeliat dua mahkluk ini. Tapi, demi jajan tteokboki tanpa harus ngeluarin duit, yaaa kenapa menolak rezeki hehehe.
.
.
.
.
.

-Author POV-

Sesampainya di Kantin, Hyeji, Mina dan Karina langsung pesan makanan ini dan itu, juga minuman yang manis manis kayak perlakuan Bangchan ke Stay *eh. Terutama Mina yang doyan banget minuman kemasan dan anti banget sama air putih. Hyeji dan temen-temennya sebenarnya merasa bingung, sampai kapan ginjal Mina akan bertahan.

Hari itu kantin lebih sepi dari biasanya karena sebagian besar siswa sedang menonton perlombaan di lapangan. Hyeji bersyukur karena mereka tidak perlu berebut tempat duduk atau berdesakan saat memesan makanan.

Mina masih sibuk dengan pesanannya yang banyak banget padahal mereka cuma bertiga, sedangkan Hyeji dan Karina sibuk ngobrolin hal-hal yang gak faedah alias bergosip. Di tengah asyiknya bergosip, Hyeji melihat dari kejauhan seorang "malaikat" berjalan ke arah kantin. Hyunjin datang bersama Jisung dan Seungmin, dua teman satu gengnya yang terkenal paling berisik di lantai 3 gedung C sekolahnya. Dari jauh saja, suara ocehan mereka sudah menggema.

"Oi Jin, traktir kita dong!!" seru Mina bercanda.

"Dih, Min, gua lagi miskin nih, mending lo minta sama Seungmin dah." balas Hyunjin santai sambil memilih jajanan di rak kantin.

"Apaan anjir! Tiba-tiba bawa gua?! Gak. Ada. Ya. Kang Mina!" Seungmin menjawab dengan nada kesal tapi tetap membuat Mina tertawa.

"Eh, btw Jin, lo dapet salam noh dari Nancy," celetuk Mina kepada Hyunjin yang masih sibuk memilih jajanan.

"Iyaaa ih Jin, lo ga tertarik apa? Nancy kan sudah nungguin lo lama banget anjir hampir 5 tahunan, tapi lo ga peka peka," sahut Karina yang ada di sebelah Mina.

Mina dan Karina sibuk menyampaikan uneg-uneg temen satu gengnya yang lagi tidak ikut ke Kantin, sedangkan Hyeji memilih untuk menyimak percakapan mereka sambil makan tteok. Mina itu temen Nancy dari zaman SMP, jadi dia tahu kisah cinta dalam diamnya Nancy ke Hyunjin.

Hyunjin hanya tersenyum tipis sambil menggaruk tengkuknya. "Duh, enggak deh. Sorry banget, tapi gue bener-bener gak tertarik. Suruh cari yang lain aja."

Hyeji masih memilih untuk diam karena sudah lama sekali cewek itu tidak ngomong sama Hyunjin sedekat ini. Sedikit fakta, Hyunjin juga dulu satu taman kanak-kanak sama Hyeji, tapi mereka terpisah sekolah setelahnya dan baru bertemu kembali di SMA. Hyeji yang masih bocah saat itu saja sudah jatuh cinta kepada Hyunjin, apalagi sekarang. Alasannya bukan karena Hyunjin ganteng, tetapi karena Hyunjin dulu menggemaskan. Ia sering menangis saat diusilin sepupu Hyeji, si Haechan, dan itu membuat Hyeji gemas sendiri dengan tingkah Hyunjin.

"Hai, Ji! Serius banget lo makan tteok-nya," sapa Hyunjin sambil tertawa kecil.

Hyeji nyaris tersedak. Jantungnya berdegup kencang, tak percaya Hyunjin tiba-tiba mengajaknya bicara.

Sumpah, kalau bisa, Hyeji rasanya ingin meleleh di tempat. Dia butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa ngobrol lagi sama cowok yang diam-diam selalu memenuhi pikirannya.

Jealous over you || Hwang Hyunjin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang