7. TERCIPTANYA PERASAAN ITU

68 26 15
                                    

Follow dulu ya sayang <3
Jangan lupa vote dan komennya

Tandai kalau typo

Mari ikuti perjalanan REYGALLYN✨

Selamat membaca teman 🫰🏻



Dia bahkan bisa menjadi rasa nyaman buat gue meskipun masih samar-samar untuk disadari
-Reygan Aldaren-


Di Kamis pagi yang cerah namun langkah kaki Sellyn sangat pelan dan lemas. Rasanya ia tidak mau sekolah hari ini.

Jika kemarin, yang ia khawatirkan akan terjadi, maka hari ini sudah terjadi. Banyak rasa sedih yang memenuhi benaknya kala itu.

Sellyn terus berjalan di koridor utama sekolah, namun matanya seperti tidak tertuju ke arah mana, kosong. Dan disaat ia hendak berbelok.

Brakkk

"Aduh." Sellyn terjatuh ke lantai akibat tubuh laki-laki yang tiba-tiba saja menabraknya.

Yang menabrak sedikit kaget. "Sellyn, sorry gue nggak sengaja," ucap Reygan yang kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Sellyn.

Setelah Sellyn sudah berdiri sempurna, Reygan menatap Sellyn heran. "Astaga, lo nangis?"

Reygan terkejut, melihat mata perempuan itu yang sudah memerah, dengan genangan air mata yang mulai mengalir.

Tidak lama kemudian, Reygan membawa Sellyn untuk menepi, duduk di bangku yang ada di dekat mereka.

Tanpa aba-aba, tangan Reygan kini tergerak untuk menghapus air mata itu. "Lo kenapa nangis? Gara-gara gue ya?"

Sellyn menggeleng.

"Lo lagi ada masalah?"

Tak ada jawaban apapun dari Sellyn. Yang ada sekarang perempuan itu malah lebih deras mengeluarkan air matanya.

"Hei, kenapa tambah nangis, hmm?"

Tidak tahu bagaimana cara menenangkannya. Reygan langsung menarik Sellyn, membawa perempuan itu ke dalam pelukannya. Mendekapnya begitu dalam dengan satu tangannya yang mengusap lembut puncak kepala Sellyn.

Dalam pelukan, keduanya tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Reygan paham, di posisi seperti ini, terkadang kita tidak perlu berbicara atau menanggapi, tapi yang di butuhkan adalah ketenangan. Sebab itu, sebisa mungkin pelukan itu Reygan berikan supaya Sellyn bisa merasa sedikit tenang.

Cukup lama, hingga sebuah rasa yang sebelumnya tidak pernah di rasakan oleh Reygan muncul. Keduanya sama-sama luruh dalam pelukan, merasakan ketenangan yang sangat amat damai.

Lalu di dalam hati, pelan-pelan Reygan berbicara sesuatu. Kenapa saat ngeliat lo nangis gue juga ikut sedih, Lyn?

Sesaat setelah itu, Sellyn menguraikan pelukan mereka. "S-sorry, Rey."

Seutas senyum terbit di bibir laki-laki bertubuh atletis itu, dengan mata lentik keduanya yang saling bertemu. "It's okay."

Beberapa detik kedepan, mereka saling bergeming, Reygan pun melihat Sellyn yang semakin terlarut dalam lamunannya, dalam tatapan kosongnya saat itu.

"Hei," panggil cowo itu lembut, membuat Sellyn kembali menoleh ke arahnya.

"Sellyn, gue nggak tahu lo sedang ada masalah apa."

"Tapi kalau terlalu sakit, jangan sedih lama-lama." Reygan menghapus sisa air mata yang masih membasahi pipi Sellyn.

Kemudian tangan Reygan beralih menyentuh kedua sudut bibir Sellyn. "Harus senyum lagi, okay?"

REYGALLYN [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang