02

1.4K 260 8
                                    

Setelah kepergian kakak Hendry, sesuai aturan Hendry memiliki hak atas kekosongan tahta.

Beberapa hari kemudian, Hendry di angkat menjadi raja dan sesuai permintaan kakaknya Hendry juga menikahi Riel sebagai permaisurinya.

Abigail Riel, anak bungsu dari bangsawan Abigail. Saat menikah dengan kakak Hendry, Riel masih berusia 15 tahun.

Keduanya sudah dijodohkan, sebenarnya Riel akan menikah saat dia berusia 17 tahun akan tetapi naiknya kakak Hendry sebagai raja mengharuskan Riel meninggalkan masa remajanya dan mengabdi sebagai permaisuri raja.

Saat itu kakak Hendry sudah berusia 27 tahun, keduanya sudah menikah selama 3 tahun dan belum di karuniai anak.

Setelah menikah dengan Riel, Hendry harus menggantikan posisi kakaknya sebagai orang yang bisa membimbing Riel terlebih lagi usia Riel masih sangat muda dan lagi dia harus tidur satu kasur dengan Riel.

Sejujurnya Hendry masih kesal pada laki-laki muda ini, dia bahkan tidak terlalu memikirkan malam pertama seperti yang pelayannya katakan.

Setelah pesta berakhir, Hendry masuk ke dalam kamar yang dulunya adalah kamar Riel dan kakak Hendry.

"Kamu menunggu ku ?" Tanya Hendry saat melihat Riel berdiri di dekat kasur.

"Apa acaranya sudah selesai ?" Tanya Riel.

Hendry tersenyum sinis.
"Apa perduli mu dengan acara kerajaan ? Pemakaman kakak ku saja kamu tidak mau datang apalagi acara pernikahan tidak penting ini bagi mu kan"

Riel menundukkan kepalanya.
"Sebaiknya Anda istirahat, pekerjaan yang raja terdahulu tinggalkan cukup banyak menanti untuk Anda selesaikan" ujar Riel.

"Ck, " Hendry mendecak kesal lidahnya, dia berjalan kearah Riel.

" ..bicara mu seperti paham saja!"

Hendry tiba-tiba menjambak kasar rambut Riel lalu mendorong tubuh Riel ke atas kasur.
"Akh!" Riel meringis kesakitan.

Hendry langsung naik ke atas kasur, raut wajah Riel berubah takut saat melihat Hendry membuka bajunya.

"Ya-yang mulia.. apa yang Anda lakukan ?"

Hendry tersenyum.
"Apa lagi ? Ini malam pertama kita"

Riel berbalik berniat kabur tapi rambutnya langsung di tarik oleh Hendry.

"Akh! Sakit!"

"Kenapa ? Apa kamu takut, dimana wajah datar mu tadi ?! Hah !"

Hendry menahan tubuh Riel agar tidak banyak bergerak, Riel berusaha memberontak tapi tubuh kecilnya tak begitu kuat untuk melawan Hendry.

Tanpa banyak bicara, Hendry menarik celana Riel. Dia bisa melihat dua bongkahan kenyal milik Riel.

Hendry dengan kasarnya membalik tubuh Riel, dia mendorong kedua kaki Riel ke depan, Hendry lebih dulu mengoc*k miliknya sampai tegang lalu mengarahkan miliknya tepat didepan hole Riel.

"Tidak!! Yang mulia.. jangan!" Riel menahan dada Hendry.

Hendry tidak perduli, dia mendorong paksa p*nisnya yang berhasil meloloskan jeritan dari mulut Riel.

"Tidaaakkkk! Aahhh! Sakiitt.. itu sakkitt!!" Riel menarik kuat seprei hingga terlepas dari kasurnya.

"Hah.. hah.. sempit sekali" gumam Hendry, awalnya dia ingin melihat ke bawah tapi karena Riel berusaha kabur akhirnya membuat Hendry memenjarakan Riel memakai seprei kasur.

Hendry mengikat seprei itu di tubuh Riel bahkan dia menahan Riel agar tidak banyak bergerak, Hendry terus menggerakkan pinggulnya walaupun dia bisa merasakan basah dibawah sana dia pikir itu pelumas alami milik Riel.

Jeritan Riel yang awalnya terdengar nyaring perlahan menghilang, Riel terlihat terbaring tak berdaya dibawah Hendry.

Hendry yang sudah sampai puncaknya langsung mengeluarkan cairan kental itu di dalam hole Riel.

"Ah.. hah...hah..." Nafas Hendry terdengar berat, dia menatap Riel yang terlihat lemah dibawahnya.

"Kamu baik-baik saja ? Kamu tidak mungkin mati hanya karena sex kan ?" Hendry membuka selimut yang sejak tadi mengunci pergerakan Riel.

Saat selimutnya dia buka, mata Hendry membulat. Hendry bisa melihat darah di seprei putih itu, tak hanya itu p*nis Hendry pun sudah di selimuti oleh darah.

"Hei ! Bangun.. Riel !!" Hendry menepuk-nepuk pipi Riel, Riel sudah tidak sadarkan diri.

"Astaga! Kenapa dia tidak memberitahu ku kalau dia masih suci, tidak mungkin dia tidak pernah melakukannya dengan kakak!" Ujar Hendry sampai akhirnya dia tersadar.

"Itu tidak mungkin kan ? Kalian sudah 3 tahun menikah" kata Hendry menatap wajah Riel yang sudah kehilangan kesadarannya.

.
.

Bersambung ...

Under the apple tree (Mpreg 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang