🌧️CHAPTER 3🌧️

207 34 20
                                    

Malam semakin larut, bintang bermunculan menambah keindahan langit gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam semakin larut, bintang bermunculan menambah keindahan langit gelap. Atmosfer di sekitar pun perlahan menyepi, tidak terdengar hiruk pikuk seperti beberapa saat lalu. Kebahagiaan hanya sekejap mata dan kenyataan lagi dan lagi mengambil alih.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah satu malam, sebagian besar orang-orang mulai beristirahat. Begitu pula dengan Xiao Zhan, saat ini sedang berbaring di tempat tidur.

Perlahan-lahan alam mimpi hendak menjemput, jika tidak ada lengan kekar memeluknya dari belakang. Xiao Zhan terperanjat dan kembali sadar sepenuhnya. Ia merunduk sedikit ke bawah melihat tangan seseorang tengah melilit di perut ratanya.

"Bukankah malam ini seharusnya kamu menemani Lusi?" tanya Xiao Zhan, suaranya sedikit serak.

"Apa yang kamu bicarakan? Bukankah kamu istriku? Sudah jelas, aku harus tidur dengan siapa. Apa jangan-jangan kamu cemburu?" Wang Yibo memberikan pertanyaan beruntun.

Xiao Zhan berbalik seketika, pandangan dua insan tersebut saling melekat satu sama lain. Bola mata karamel masing-masing menggambarkan siapa orang yang ada di hadapannya.

"Kenapa kamu berkata seperti itu? Apa sekarang kamu sudah mencintaiku dan tidak mencintainya lagi? Sadarlah Wang Yibo, siapa yang ada di-"

Ucapan Xiao Zhan terputus seketika kala Wang Yibo tergelak kencang. Dahi tegas pasangannya pun saling bertautan, tidak mengerti kenapa sang tuan muda bisa tertawa seperti itu.

"Apa perkataan ku menyenangkan bagimu?" tanya Xiao Zhan lagi menghentikan aksi gelak Wang Yibo.

Pria itu kemudian bangkit dari berbaring, diikuti Xiao Zhan yang tetap memandang sang pasangan hidup. Lima tahun bukan waktu sebentar baginya hidup bersama Wang Yibo, seorang pria yang sama sekali tidak terpikirkan akan hadir dalam hidupnya.

Namun, inilah yang terjadi Xiao Zhan mengikuti arus kehidupan hingga bertemu dengannya hingga sekarang menjabat sebagai suami sah.

Bagaimana dunia bekerja menentukan kehidupan masing-masing protagonis di setiap cerita, sangatlah mendebarkan.

Menjadi seorang istri memang sudah keputusan Xiao Zhan sejak lama, tetapi bukan dengan cara perjanjian di atas kertas.

Ia berharap menemukan seseorang yang dapat menerima keunikan dirinya. Xiao Zhan sadar ia berbeda dengan yang lain, entah itu musibah atau anugerah, ia tidak bisa menjabarkan secara jelas.

Air muka sedih nan kecewa tergambar, Wang Yibo terkesiap ketika mendapati pasangan halalnya menunjukkan ekspresi demikian.

Ia menghela napas panjang dan kembali berbaring menjadi terlentang. Atensinya mengarah pada langit-langit kamar yang hanya didominasi oleh kayu.

"Bersabarlah, tidak ada yang praktis di dunia ini. Semua butuh perjuangan yang tidak sebentar. Kamu-"

"Kalau kamu mau terus mempermainkan hubungan ini lebih baik akhiri saja," sambar Xiao Zhan lalu memunggunginya kembali.

AMARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang