🌧️CHAPTER 9🌧️

234 39 56
                                    

Jam menunjukkan pukul delapan lewat tiga puluh menit malam, Xiao Zhan duduk manis di ruang keluarga menunggu kepulangan sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam menunjukkan pukul delapan lewat tiga puluh menit malam, Xiao Zhan duduk manis di ruang keluarga menunggu kepulangan sang suami.

Tidak lama berselang suara mobil Wang Yibo berhenti di parkiran, Xiao Zhan bangkit dari sofa bersamaan dengan suara langkah kaki mengalun kian mendekat.

Pintu kayu jati dibuka perlahan menampilkan sosok berwibawa nan mendominasi seorang Wang Yibo. Wajah dingin yang jarang dihiasi senyum terlihat menawan, Xiao Zhan tidak kuasa menahan lengkungan bulan sabit, melupakan sikapnya selalu menyakiti.

Getirnya hidup yang selama ini dilalui, entah kenapa menguap bersamaan munculnya sang pendamping hidup. Seolah mereka bersama akibat adanya cinta melingkupi.

"Selamat datang kembali di rumah," sapa Xiao Zhan melangkah mendekat lalu mengambil tas kerja sang suami.

Wang Yibo mengangguk singkat kemudian melepaskan jas melekat di tubuh kekarnya menampilkan lagi otot-otot yang hanya terbungkus kemeja tipis.

Xiao Zhan langsung mengambil alih jas tersebut seraya berkata, "kamu mau makan atau mandi dulu?" tanyanya persis seperti istri kebanyakan.

Sambutan yang penuh kehangatan seperti ini baru pertama kali Wang Yibo alami. Biasanya ia selalu mendatangi Xiao Zhan di bangunan di belakang mansion sesuka hati.

Sekarang ketika adanya Xiao Zhan di bangunan utama membuat pernikahan mereka berjalan sebagaimana semestinya.

Apa ini yang dinamakan menjalani rumah tangga sejati? Pikirnya, termenung.

"Aku-" Wang Yibo menjeda ucapannya menyaksikan Xiao Zhan yang terus tersenyum lebar.

"Apa yang sedang kamu pikirkan? Apa kamu merencanakan sesuatu?" tanya Wang Yibo penuh selidik.

Xiao Zhan mendengus kecil mendengarnya. "Apa yang kamu pikirkan, Sayang? Bukankah wajar seorang istri menyambut kepulangan suaminya dan menawarkan hal-hal seperti tadi?" tanyanya balik.

Seketika Wang Yibo semakin keheranan, berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Xiao Zhan ada di bangunan utama seolah sudah menemapatinya sangat lama.

Biasanya sang istri akan datang saat pagi dan malam hari untuk menyiapkan makanan saja. Karena Wang Yibo tidak bisa makan makanan asistennya lagi ketika sudah beristrikan Xiao Zhan.

"Lao gong?"

"Lao Wang?"

Panggilan beberapa kali dari suara halus nan syahdu membangunkan dari lamunan, Wang Yibo terkesiap melihat Xiao Zhan yang tetap memandangi sedari tadi.

"Jadi? Apa yang kamu pilih?" tanya Xiao Zhan sekali lagi mencoba memastikan, senyum membingkai wajah cantiknya membuat Wang Yibo entah sadar atau tidak menelan ludah kasar.

"Aku makan dulu," sambar Wang Yibo acuh tak acuh meninggalkan istrinya begitu saja.

Kedua kali Xiao Zhan mendengus kecil, mengikuti ke mana pasangan hidupnya melangkah.

AMARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang