🌧️CHAPTER 2🌧️

241 45 11
                                    

Selalu ada balasan dari setiap keputusan, baik dan buruk menjadi bayaran atas apa yang dilakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selalu ada balasan dari setiap keputusan, baik dan buruk menjadi bayaran atas apa yang dilakukan.

Mungkin itulah yang dirasakan Xiao Zhan saat ini, ketika mengambil keputusan untuk menjadi pasangan atau istri dari pengusaha muda, Wang Yibo.

Ditawari janji-janji manis untuk mendambakan masa depan menjadikan Xiao Zhan serakah. Ia pikir bersanding dengan seorang yang berkuasa di tanah air bisa membuat jalan menuju sana secerah mentari siang ini.

Namun, ia hanyalah pria naif yang hanya tergiur akan kalimat-kalimat penuh muslihat seorang Wang Yibo, tanpa tahu kebenaran sebenarnya.

Tepat di depan mata kepala sendiri, Xiao Zhan menyaksikan sang suami menyambut tamu undangan bersama tunangannya.

Wanita dengan tinggi seratus tujuh puluh tujuh mengenakan gaun putih bersih, rambut hitam bergelompang tergerai indah, memiliki senyum menawan berdiri tegak di sampingnya.

Denyutan sakit kerap kali datang menggerogoti, Xiao Zhan diam di tempatnya berdiri tidak sanggup melangkah ke manapun.

Sungguh pemandangan yang sempurna, pikirnya berkecamuk.

"Di sana kamu tersenyum bahagia, sedangkan aku di sini menahan sedih," benak Xiao Zhan, hampa.

"Aku sadar... seharusnya, tempatku bukan di sini," lirihnya, sendu.

Aroma bunga mawar merebak, para tamu undangan yang menghadiri kembalinya tunangan Wang Yibo ikut merasakan kebahagiaan.

Sesekali sang tuan muda memandang ke arah sang pasangan yang sedang berdiri mematung menyaksikannya seorang diri.

Namun, tak berapa lama ia berpaling sibuk dengan acaranya sendiri, mengabaikan kembali Xiao Zhan.

"Mau sampai kapan kamu bertahan bersamanya?"

Suara lain menginstrupsi, Xiao Zhan menoleh ke samping kanan mendapati kakak kandung Wang Yibo mengembangkan senyum manis.

Lamunan seketika buyar, mengalihkan pandangan ke sembarang arah, tidak terlalu memperhatikan dua insan tengah berbahagia di depan sana.

"Haikuan," balasnya ramah, menghela napas panjang, diam sejenak sebelum menjawab pertanyaan sang kakak ipar tadi.

"Aku juga penasaran sampai kapan bisa bertahan," jawabnya sambil memandang ke depan lagi.

Terdengar helaan napas dari orang di samping, Wang Haikuan kakak pertama Wang Yibo tahu mengenai hubungan sang adik juga Xiao Zhan.

Satu tahun lalu, ia tidak sengaja menemukan kontrak perjanjian yang dibubuhi tanda tangan keduanya. Haikuan pun bertanya langsung sekaligus meminta penjelasan Wang Yibo.

Tanpa mengelak sang adik mengatakan jika apa yang tertulis dalam dokumen tersebut benar adanya. Bak di bentar gelap Haikuan tidak menyangka jika adiknya menyukai seorang pria.

AMARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang