Makan malam keluarga kecil Wang Yibo agak berbeda kali ini, di mana orang yang menyiapkannya adalah Zhao Lusi.Wanita itu nampak berseri ketika menghidangkan makanan kesukaan sang kekasih hati. Sudah lama rasanya ia tidak memasak hidangan favorite Wang Yibo. Selama ini, selain Xiao Zhan yang menyiapkan pasti asisten rumah tangga.
Selain itu ia sudah berada di luar negeri selama lima tahun, hal-hal sederhana tersebut membuatnya rindu dan malam ini kembali mewujudkan momen tersebut setelah sekian lama.
Senyum manis tak pernah luput dari wajah cantiknya, sedari tadi ia terus mengambil curi pandang ke arah meja makan.
Di mana Wang Yibo duduk di sana sambil memandanginya yang tengah sibuk berkutat dengan kompor. Sesekali tunangannya itu pun akan bercanda membuat acara masak-masak Zhao Lusi lebih bermakna dan hidup.
Berbeda halnya dengan Xiao Zhan, sedari tadi mematung beberapa meter dari keberadaan Wang Yibo dan juga Zhao Lusi.
Pemandangan di depan sana mengundang awan kelabu di sepasang iris runcingnya. Begitu hangat nan akrab interaksi dilayangkan pasangan itu, berbeda jauh dengan dirinya, hanya ada ketegangan semata.
"Benar-benar pasangan yang sempurna, bagaimana bisa mereka belum menikah juga? Sekarang, bukankah aku terlihat orang jahatnya di sini?" gumam Xiao Zhan, sendu.
"Menjadi orang ketiga di tengah-tengah keharmonisan cinta dibina mereka, hanya mendatangkan sakit hati semata. Seharusnya, aku sadar kalau... orang baru belum tentu bisa menggantikan orang lama," lanjutnya, tanpa sadar mengusap perut ratanya, lagi.
Apa yang harus dilakukan sekarang? Pikirnya gamang. Ia tengah berbadan dua, tetapi tidak ada kebahagiaan selayaknya dirasakan calon ibu baru.
Xiao Zhan jatuh ke dalam lamunan kian dalam hingga tidak sadar Wang Yibo sudah berdiri tepat di depannya.
Hangat dari tangan tegap itu menyapa sebelah pipi, Xiao Zhan terperanjat dan sadar jika ada sang suami memandang lekat.
"Kamu sudah ada di sini? Untunglah, makan malamnya sudah siap," ajak Wang Yibo menuntun Xiao Zhan menuju meja makan.
Lusi yang menyaksikan saingannya hadir tetap mengembangkan senyum. Kali ini ia sedang berakting menjadi wanita baik yang menerima semua keputusan sang calon tunangan.
"Kita makan bersama? Aku sudah menyiapkannya, untuk pasangan kita," ujar Lusi sedikit sindiran, dan menonjolkan bakatnya jika ia juga bisa mengambil hati Wang Yibo dalam memasak.
Xiao Zhan hanya tersenyum singkat, menarik kursi dan mendudukinya, tanpa peduli Wang Yibo yang masih berada di belakang.
Sang tuan muda pun kembali ke kursinya yang menghadap Xiao Zhan. Lusi sibuk melayani Wang Yibo, seakan ia seorang istri sebenarnya di sana.
Selesai melakukan tugas, mereka bertiga pun mulai makan. Namun, Xiao Zhan termenung menyaksikan sepotong ikan dari sumpit yang baru saja diambilnya.
"Kenapa ini sangat berminyak sekali? Aku mual," gumamnya membatin ketika mengendus aroma mengalir ke indera penciuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARTA
FanfictionDi saat dua insan saling mencintai, tetapi semesta tidak mengizinkan saling memiliki hanya mendatangkan air mata kesedihan. Lima tahun sudah Xiao Zhan berperan sebagai istri palsu dari seorang casanova Wang Yibo. Terjebak dalam hubungan toxic membua...