🌧️ CHAPTER 10🌧️

248 40 10
                                    

Jelaga membentang membentuk suatu ikatan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jelaga membentang membentuk suatu ikatan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Takdir selalu memberikan kejutan tak terduga menghadirkan jalan cerita mendebarkan.

Semua intuisi tentang garis kebahagiaan hanya sebatas radar yang entah kapan bekerja menjadi nyata. Membayangkan ilusi yang kerap kali datang menerjang membentuk suatu harapan hanya berjalan di tempat.

Kiasan tentang kisah tak bersyarat nyatanya semakin penuh dengan ketentuan berlaku. Tidak mudah menggapai kejayaan, di dalamnya pasti dilinangi air mata.

Xiao Zhan menjadi salah satu dari sekian banyak cerita terjadi di muka bumi. Ia terjebak dalam sebuah hubungan toxic di mana dirinya pikir menikah menjadi jalan pembuka untuk masa depan cerah.

Namun, mimpi itu hanyalah sebatas angan-angan semata. Karena nyatanya pernikahan yang ia bina hanya ada kesengsaraan semata.

Pria yang dulu berjanji dengan kata-kata manis menebarkan racun empedu menyebar setiap hari. Hanya ada air mata yang berjalan, bukan senyum kebahagiaan menerpa.

"Apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu tidak takut terlihat oleh Lusi?"

Pertanyaan tersebut masih membungkam mulut tipis Wang Yibo. Di bawahnya Xiao Zhan mengulas senyum manis, seolah mengejek.

Detik demi detik berlalu, Wang Yibo seketika geram menyaksikan raut wajah sang istri dengan pertanyaan yang baru saja terlontar.

Sekali lagi, entah bagaimana perasaan mengganjal dalam dada terasa menggelitik. Wang Yibo geram, tidak suka mendengar pertanyaan Xiao Zhan barusan.

"PERSETAN!" umpatnya, lalu menekan kedua pipi Xiao Zhan kuat-kuat dan menyatukan benda kenyal mereka.

Xiao Zhan terbelalak, baru kali ini mendapat kekerasan dilayangkan sang suami. Meskipun ia tahu hubungan pernikahannya tidak berjalan baik, tetapi sebelumnya Wang Yibo selalu memperlakuan dengan sangat lembut.

Apa mungkin pertanyaan tadi menyinggungnya? Pikir Xiao Zhan gamang, berusaha mengimbangi betapa ganas harimaunya malam ini.

"Wang Yi-" Xiao Zhan berusaha melepaskan cengkraman suaminya ketika Wang Yibo berkali-kali menekan tubuh rampingnya.

Tidak hanya sampai di sana saja, Wang Yibo dengan kasar merobek piyama yang tengah dikenakan Xiao Zhan.

Ia terkejut bukan main, matanya terbelalak lebar menghadapi betapa buas suaminya malam ini. Di tengah keheningan, aktivitas yang hanya dimiliki pasangan menikah tersebut bergulir indah.

Keringat demi keringat menetes di dahi keduanya, gelora kebahagiaan duniwai tengah disentuh. Tidak ada yang mengganggu, mereka terhanyut dalam euphoria suka cita.

Ditemani keheningan melodi yang berhembus dari celah bibir pasangan menjadi candu baginya untuk terus melayangkan kebahagiaan. Sang dominan menyentak semakin menggila, sedangkan yang menerima hanya pasrah dalam kungkungannya kembali.

AMARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang