🌧️ CHAPTER 15🌧️

244 36 22
                                    

Hari demi hari berlalu, satu minggu terlewati begitu cepat dengan berbagai pikiran melanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari demi hari berlalu, satu minggu terlewati begitu cepat dengan berbagai pikiran melanda. Setiap hari, tepatnya di waktu pagi, Xiao Zhan menunjukkan tanda-tanda kehamilan kian tebal.

Di mana waktu-waktu itu, Xiao Zhan selalu mengalami morning sicknees. Alhasil ia jarang sarapan maupun masak makanan kesukaan sang suami, menambah kecurigaan.

Kondisinya membuat Wang Yibo bingung tak terkira. Pikirannya kembali ke satu minggu lalu di mana dokter keluarga mengatakan jika keadaan sang istri tidaklah parah.

"Dia hanya kecapean saja. Mungkin disebabkan melakukan aktivitas berat, jadi sering lelah dan pucat seperti ini."

Dokter itu pun tidak mengatakan apa pun lagi, selain Xiao Zhan kelelahan dan butuh banyak istirahat. Namun, Wang Yibo tidak puas akan jawaban yang diberikannya mengingat tujuh hari belakangan sang pasangan hidup kian melemah.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, selepas memaksakan diri untuk ikut sarapan bersama Wang Yibo maupun Zhao Lusi, Xiao Zhan akan kembali ke kamar setelah mengeluarkan isi perut.

Ia merasa tidak enak terus menerus menunjukkan reaksi berlebihan ketika hendak makan bersama mereka.

Xiao Zhan juga takut jika Lusi maupun Wang Yibo akan curiga. Karena bagaimanapun juga keanehan dalam dirinya tidak bisa disebut wajar.

Pintu kamar dibuka, Xiao Zhan yang sedang duduk bersandar ke kepala ranjang menoleh ke samping kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu kamar dibuka, Xiao Zhan yang sedang duduk bersandar ke kepala ranjang menoleh ke samping kiri. Ia menyaksikan Wang Yibo masuk sembari membawa nampak berisi semangkuk bubur dengan uap masih mengepul.

Wang Yibo duduk di sofa samping ranjang dan meletakkan bubur tadi di atas nakas dekat Xiao Zhan. Sorot mata khawatir terpancar jelas, membuatnya heran sekaligus ada sedikit senang.

 Sorot mata khawatir terpancar jelas, membuatnya heran sekaligus ada sedikit senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AMARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang