Setelah seharian kerja, otak rasanya buntu. Seperti itulah yang dirasakan Karso ketika dia tiba di rumah. Malam sudah lama jatuh saat Karso memasukan motor ke dalam garasi.
"Hem, mami pasti di rumah." Kata Karso dalam hatinya saat melihat motor skuter matic 125 cc itu terparkir di pinggir, mepet ke tembok. Sedang mobil MPV mami tidak ada, "pasti dipake, Melan." Pikir Karso.
Begitu masuk ke dalam rumah, Karso langsung pergi ke dapur. Dia terkesima dengan menu makanan yang tersedia di meja. Daging kambing muda panggang, udang dan anggur.
"Wow, mami benar-benar serius minta diewe miss.vnya." Kata Karso dalam hatinya. mr.pnya langsung ngaceng membayangkan miss.v mami yang gurih dan legit. "Sebelum kuobrak-abrik miss.vnya dengan mr.pku, aku akan mengawininya dengan lidahku... biar dia menjerit-jerit nikmat... setelah merasakan orgasme karena liangnya kucoblos-coblos dengan ujung lidahku... barulah aku akan meledakkannya dengan mr.pku... hm... pasti aku akan muncrat dengan sangat nikmat dan menyemburkan pejuhku tanpa sisa, he he he..."
Karso menghabiskan semua makanan yang ada di meja, setelah itu dia cuci piring dan membuat ramuan minuman yang terdiri dari kopi, ginseng, jahe merah bubuk dan jintan, menyeduhnya dengan air panas. Setelah disaring agar ampasnya bisa dibuang, Karso kemudian pecahkan dua butir telur bebek dan mencampurkannya dengan seduhan ramuan, setelah itu dia menjerangnya di atas kompor hingga telur bebek itu menjadi setengah matang.
"Selesai." Kata Karso sambil memindahkan ramuan itu ke dalam gelas bir yang tinggi dan menutupnya dengan tutup gelas. Sambil menunggu minuman ramuannya menjadi hangat, Karso pergi mandi dan menggosok tubuhnya hingga bersih dan harum.
Saat mandi, dia ingin melakukan coli alias masturbasi. Tapi dia segera membatalkannya karena merasa sayang dengan pejuhnya, "lebih baik kusemprotkan di dalam rahim mami." Katanya.
Setelah selesai mandi, Sukarso bersantai di teras belakang seperti biasa sambil menghabiskan minumannya. Dia menunggu mami turun dari kamarnya. Tapi setelah menunggu cukup lama, mami tidak juga keluar kamar.
"Ah, mungkin mami kecapean mengurus rumah." Kata Sukarso.
Dia kemudian naik tangga dan membuka kamar mami. Di sana Mami tengah berbaring dengan wajah tertutup masker. Lampu kamar di langit-langit telah dimatikan digantikan dengan lampu tidur kristal yang remang, teduh dan syahdu, membuat suasana di kamar itu terasa remang namun romantis.
"Mi... mami..."
"Ea..." terdengar jawaban tidak jelas dan sengau.
"Katanya mau ewean."
"Mau." Jawab suara itu, juga dengan suara tidak begitu jelas. Kali ini dengan sengau yang makin nyaring.
"Mami mau di jilmek ya?"
"Ea."
"Sekarang?"
"Ea."
"Ya, udah, singkap dong dasternya biar Karso bisa lihat miss.vnya."
Orang yang dikira mami itu menyingkap gaun tidurnya dan menutup mukanya dengan gaun itu. Sehingga bukan saja paha putihnya yang terbuka tapi juga perutnya dan sepasang toketnya yang mancung tegak bagai bulatan adonan roti, terpampang dengan jelas.
"Mami... kenapa miss.vnya makin tembem? Ah, bikin Karso tambah nafsu... kakinya juga makin indah dan panjang... miss.vnya pengen diewe yang lama atau sebentar?"
"Yang lama..."
"Baiklah, Karso akan mengewe miss.v dengan pengentotan yang lama dan cepat...tapi sebelumnya Karso akan menciumi seluruh tubuh mami kecuali mukanya yang tertutup masker..."
"Ea... sok atuh cepet."
Sebelum naik ke atas ranjang, Karso melepaskan seluruh baju dan celananya. Batang mr.pnya yang besar dan panjang berwarna kuning kecoklatan, mengacung-acung dengan gagahnya. Sementara glandula kepala mr.pnya yang berbentuk mirip sekali dengan bentuk helm jerman terlihat berwarna merah tua. Dari balik gaun tidurnya yang tipis, Shela membuka matanya dan menatap mr.p indah itu dengan penuh harapan akan segera masuk ke dalam liang miss.vnya, menusuk-nusuknya pelahan lalu melinggis-linggisnya dengan kekuatan penuh dan cepat serta bertenaga. Baru saja Shela membayangkan hal itu, miss.vnya langsung meleleh...
Sementara itu Sukarso menatap dengan sedikit keheranan tubuh mami mertuanya yang agak berbeda. Namun pengaruh ramuan yang diminumnya, membuat mr.pnya menegang keras dan itu mengakibatkan otaknya kurang bekerja dengan baik.
"Mengapa mami semakin lama semakin cantik dan bohay..." pikir Karso.
Dia lalu duduk di antara kedua betisnya yang rapat dengan pahanya. Glandula kepala mr.pnya menusuk pinggiran payudara Shela, yang dikira adalah mami mertuanya.
Shela mengerang sedikit karena kepala mr.p itu terasa hangat dan pinggiran payudaranya yang lembut dan gemay itu sangat sensitif. miss.vnya langsung mengucurkan lagi lendir kenikmatan dan mengalir semakin deras saat mulut Karso menggerayangi leher, telinga dan toketnya. Bibir-bibir mulut lelaki itu seakan tak berhenti menstimulasi seluruh saraf-saraf Shela dengan kecupan-kecupannya di sekujur tubuhnya. Apalagi ketika sampai di puting dan mulut Karso mengisapnya dengan lembut, Shela merasakan miss.vnya berkedut dan meletupkan orgasmenya yang pertama.
"Akhhhh..." desahnya. Dari balik kain daster yang menutupi wajahnya, Shela tersenyum senang karena merasa sangat nikmat.
Saat jari jemari Karso menelusuri pahanya dan mengelus-elus belahan miss.vnya lalu jari tengah lelaki itu memukul-mukul kelentitnya, Shela mengerang lagi dengan agak keras. Sebuah kedutan yang lebih kencang pada miss.vnya tengah meletupkan orgasmenya yang kedua.
Srrrrrr.... Crot! Seluruh tubuh Shela bergetar dengan orgasme keduanya.
"Ouuuuugkhhhh...." Erang Shela.
Kini miss.vnya benar-benar merekah. Shela membuka kedua pahanya dengan sangat lebar saat Sukarso mengulum kelentitnya sambil jari-jarinya mencolok-colok liang miss.v yang tak henti mengucurkan lendir. Orgasme demi orgasme meledak-ledak terus pada miss.vnya yang membuat kedua tangan Shela mencengkram permukaan sprei ranjang sambil mengangkat pantatnya 15 cm dari atas permukaan ranjang.
Shela mengerang-erang "ah uh oh" tak henti-henti. Suara erangannya menggema ke seluruh ruangan rumah yang sepi. Erangan-erangan itu membuat Sukarso semakin bersemangat mencumbu Shela, hingga binor muda berusia 24 tahun itu tak bisa mendengar dan merasakan apa pun selain suaranya sendiri dan kenikmatan yang mendera tubuhnya sendiri.
Demikian juga dengan Sukarso, dia sangat fokus dengan daging hidup yang tengah disantapnya dengan secara perlahan dan satu per satu untuk menikmati rasanya dengan segenap jiwa dan raganya pada setiap detiknya.
Kini Sukarso merasa bahwa miss.v tembem yang merekah dan banjir lendir cinta itu, sudah siap untuk menerima batang mr.pnya.
"Mami... Karso akan mengewe mami sekarang, mr.p ini akan Karso masukan ke dalam liang miss.v mami yang sudah tak sabar..."
"Ea..." jawab suara itu dengan nafas tersengal. Pada saat Karso menggores-goreskan kepala mr.pnya pada belahan miss.v Shela, mendadak liang miss.v Shela berdenyut keras dan memuntahkan cairan lendir yang sangat kental.
Srrrr..... Ceprot... ceprottttt....
Karso tersenyum, kini dia tahu bahwa itu bukanlah miss.v punya mami.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasib Baik Karso
AdventureRindu akan kehangatan tangan yang nakal menggoda kewanitaannya, mengusik miss.v Imelda yang mengkerut di balik celana dalamnya. Sudah 5 tahun dia menjanda. Sejak suaminya terkena serangan jantung dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, prakti...