Bab 22

900 4 0
                                    

Karso sedang duduk di sofa melepaskan sepatunya saat Mami dan Shela masuk rumah. Mereka kemudian duduk di sisi kiri dan kanan Karso sambil memeluk dan merayu Karso dari sebelah kiri dan kanan. Karso bergantian menciumi mereka dan senang ketika melihat perut Shela yang menyundul. Shela mengangkat bajunya hingga ke pundak sehingga perut dan miss.vnya terlihat jelas. Karso menciumi perutnya yang putih dan mengelusnya dengan lembut. Namun Shela mendorong kepala Karso ke bawah, ke arah miss.vnya.

Sejak awal Shela memang tidak mengenakan celana dalam.

Dari sisi kiri mami menciumi telinga Karso sambil mencoba melepaskan ikat pinggang menantunya. Setelah lepas, dia membuka kancing dan resleting nya, lalu menarik celana pantalon Karso dengan mulus melewati betisnya, lalu melemparkannya ke ujung sofa yang lain. Mami kemudian berdiri, melepaskan celana panjangnya sekaligus celana dalamnya. Dia berjongkok untuk menarik celana dalam Karso untuk menemukan sebatang mr.p idaman yang tengah meringkuk di pahanya.

Karso mengemuti itil Shela sementara mami mengemuti mr.p Karso. Hanya sebentar batang mr.p itu langsung mengeras. Shela segera melepaskan diri dari Karso dan membalikkan badannya sehingga punggungnya kini diciumi Karso. Shela duduk di atas kedua paha Karso dengan miss.v yang sudah mekar.

"Mi, tolong masukin mr.pnya." Pinta Shela kepada mami yang masih asyik mengemuti mr.p Karso dengan nikmat.

"I ya." Kata Mami. Dia lalu meraih batang mr.p Karso dan memukul-mukul itil Shela dengan menggunakan kepala mr.p Karso.

"Aakhhh... mami... jangan nakal... masukin..."

Mami tersenyum melihat miss.v Shela yang megap-megap. Dia lalu mencelupkan kepala mr.p Karso ke dalam liang miss.v yang menganga itu lalu menariknya ke luar.

"Mamiiii..." protes Shela. "Masukinnnn."

Mami tertawa kecil dan mempermainkan Shela dengan mencelupkan dan mengeluarkan kepala mr.p Karso dari liang miss.v anaknya itu. Rupanya Mami sangat senang mendengarkan "plop" yang tercipta saat glandula kepala mr.p Karso ditarik keluar setelah dicelupkan ke dalam liang miss.v Shela.

Untunglah saat itu tangan Karso segera meraih miss.v mami melalui pantatnya. Mengelus-elusnya sehingga mami mengerang keenakan dan membiarkan tangan Shela menambah tangannya untuk meraih batang mr.p Karso dan mencelupkan kepala mr.pnya hingga masuk ke dalam liang miss.vnya.

"Nah... ini... baru enak... akhhhh...."

Karena batang mr.pnya sudah masuk ke dalam liang miss.v Shela, Karso terpaksa melepaskan permainan jari-jarinya di miss.v Mami. Kedua tangannya menyangga buah pantat Shela dan membantu Bumil muda itu untuk memantul-mantul naik turun.

"Akh... akh... akh... akh... mas Karso... terus mas... terusss..."

Mami merasa sedikit keki. Lagi enak-enak itilnya dimainin tiba-tiba saja jari-jemari itu pergi meninggalkan miss.vnya. Dia kemudian berdiri dan pergi ke kursi sofa kecil di depan Karso dan menungging. Liang miss.vnya terlihat menganga marah dan minta juga diewe.

Karso menatap mami yang sedang menungging dengan perutnya yang agak buncit. Dia teringat ketika pertama kali mengewe mami, posisinya seperti itu.

"Ah, miss.v mami selalu menggoda." Kata Karso dalam hatinya. Dia mempercepat genjotan mr.pnya ke dalam miss.v Shela yang menghasilkan erangan kenikmatan adik iparnya.

"Akhhhh.... Aku ke luarrrrhhhh...." Kata Shela dengan suara lega. Karso buru-buru melepaskan tubuh Shela dari pangkuannya dan memburu mami yang sedang menungging dengan mr.p terhunus. Dia melinggis miss.v itu dari belakang dan menggowesnya dengan kecepatan penuh.

Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok....

Shela terpana melihat bagaimana miss.v mami terbeliak-beliak diewe batang mr.p yang besar, panjang dan kuat itu.

"Akhhh... Kalso... telus... telus...akhhhh.... Akhhhh... akhhh... telusssss... mami mau ke lual sebental lagi... telus kal.... Ooooooooooooooookkkkkkkkk...... aaaaaaaaaaaakhhhhhhh..."

Shela melihat lendir kenikmatan muncrat dari liang miss.v mami. Tadinya dia sudah merasa cukup puas diewe Karso sambil duduk, tapi kini miss.vnya mekar lagi dan iri ingin diewe juga dengan gaya doggy seperti mami.

Shela lalu menungging dengan kedua tangan membelalakkan bibir-bibir miss.vnya yang tebal sehingga liang miss.vnya empot-empotan.

"Mas Karso... ayo masuk ke mari..." kata Shela.

Sukarso tadinya akan memuncratkan pejuhnya di dalam miss.v mami, namun ketika melihat Shela menungging dan membeliakan liang miss.vnya dengan kedua jarinya, dia pun melepaskan mr.p dari miss.v mami dan melangkah mendekati miss.v Shela untuk menusuk-nusuknya dari belakang dengan kecepatan yang sama ketika dia mengewe miss.v mami.

Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok....

"Aaaaaagkkkkghhhhhhh.... Ooooooooooggggggkhhhhhhh.... Mas Karso.... Lala akan keluar lagi.... Terus massssss.... Terussssss sodokkk dari belakang....."

Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok Plak plok plak plok plak plok....

"Aaaaaakggghhhhh.... Mas Karso... Lala ke luarrrrrhhhh.... Lagiiii..."

"Aku juga mau ke luar, udah enggak tahan."

"I ya, mas, muncratin pejuhnya di dalam miss.v Shela...."

"Heup!" Karso menghujamkan mr.pnya hingga masuk seluruhnya ke dalam liang miss.v Shela. Lalu dia menggeram dengan keras, "aaaaaarrrrrrrgggggggkhhhh..... Aaaaaarrrrrrrgggggggkhhhh..... Aaaaaarrrrrrrgggggggkhhhh..... "

Setelah pejuhnya ke luar semua, Karso mencabut mr.pnya dari liang miss.v Shela dan duduk di sofa dengan lunglai.

"Ah, capeknya." Kata dia dengan suara lega. Pada saat itu, mendadak saja di ambang pintu berdiri Melanie. Dia telah melihat semuanya dengan mata dan kepalanya sendiri.

Melani tercengang. Dia tidak percaya dengan apa yang telah dilihatnya.

"Ternyata kalian.... Selama ini...." Dia kemudian membalikkan badan dan berlari meninggalkan rumah. Dia melintasi halaman, melewati pintu gerbang dan masuk ke dalam mobilnya. Menyalakan mesin lalu melaju dengan cepat, meninggalkan 3 orang yang baru saja menikmati ewean dalam keadaan membisu dengan saling melempar pandang.

***

Nasib Baik KarsoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang