Bab 19

799 3 0
                                    

Mami cepat melangkah menuju tempat parkir yang sepi. Sore yang remang telah berubah menjadi gelap saat dia tiba di sudut tempat parkir. Diterangi cahaya penerangan yang minim, Imleda melihat Alex tengah berdiri bersandar pada mobil SUV warna hitamnya. Di depannya seorang lelaki berambut cepak yang berotot, mengenakan kaos lengan buntung tengah berlutut sambil menarik resleting celana Alex, dan mengeluarkan mr.pnya yang tertutup kulup dalam keadaan setengah tegang.

Imelda tercengang. Dia mengeluarkan HP-nya dan merekam kejadian itu secara diam-diam dari jarak sekitar 10 meter. Walau gambar video yang diambilnya tidak begitu bagus, tapi itu cukup untuk menjelaskan apa yang tengah terjadi di sana.

Lelaki gagah yang berotot itu dengan sangat cekatan menghisap mr.p Alex yang berukuran rata-rata sampai mr.p Alex benar-benar tegang sambil menurunkan celana trainingnya. Setelah itu, lelaki itu membelakangi Alex dan memberikan liang pantatnya untuk diewe oleh Alex.

Alex mengentot lelaki itu yang menikmatinya dengan penuh perasaan sambil mengocok mr.pnya sendiri. Setelah kira-kira berlangsung 4 menit, lelaki itu memuncratkan pejuhnya dan Alex pun sama sambil memeluk dada bidang lelaki itu.

"Akhhhh.... Segerrrrrrr...." Kata Alex. Sekilas Imelda bisa melihat bagaimana mr.p Alex pelahan ke luar dari liang pantat lelaki itu yang berlumuran pejuh.

"Pantesan si Lala pengen diewe sama Kalso... lupanya Alex suka sama laki-laki... tapi kelihatannya Alex lebih suka liang pantat laki-laki dalipada miss.v pelempuan.... Kasian sekali Lala... punya suami ganteng dan kaya tapi lebih cendelung gay."

Imelda kemudian mematikan rekaman videonya dan menyimpannya di folder yang diproteksi. Setelah menunggu Alex dan kekasih prianya pergi, barulah Imelda melangkah menuju mobil sedan milik Shela. Menaikinya dan melakukannya untuk pulang. Dia berharap Karso sudah selesai mengentot Shela. Siapa tahu Karso masih kuat dan mau mengentot miss.vnya yang ketagihan mr.p menantunya.

Tiba di rumahnya, Imelda secara hati-hati memasukan mobil kedalam garasi. Dia tak menemui kesulitan karena selalu membawa kunci cadangan. Dia lalu mengendap-endap menuju lantai 2 dimana kamarnya berada. Begitu dekat dengan kamarnya, terdengar erangan sengau Shela. Imel mendekati pintu yang ternyata tidak dikunci. Dia mengintip bagaimana Sukarso sang menantu tengah mengemut itil Shela.

Imelda jadi terangsang. Mendadak Imelda memiliki sebuah gagasan. Dia segera melepaskan celana panjangnya dan celana dalamnya. Mengoles-oles miss.vnya sambil menatap bagaimana mr.p Karso masuk ke dalam liang miss.v Shela secara pelahan-lahan.

Imelda mendesir. miss.vnya merekah saat melihat bagaimana mr.p itu memompa miss.v Shela dengan kecepatan stabil dan berirama. Suara lenguhan Shela meraung-raung berkumandang ke seluruh ruangan. Pompaan yang dilakukan mr.p itu sungguh dahsyat. Membuat lendir kenikmatan dari miss.v Shela memancar di sela-sela liang miss.vnya yang tersumbat batang mr.p Karso.

Saat Karso mempercepat pompaan mr.pnya, Shela menjerit-jerit seperti orang kesurupan.

"Ahhhh... ahhhh... ahhhh.... Aahhhhhkkkk.... Aku tak tahan lagi.... Aku tak tahan lagi...akuuuu... oooooooo...... aaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkk!!!"

Diiringi jeritan kenikmatan terakhir yang membahana, Shela melepaskan puncak orgasmenya dan menyemburkan lendir cinta berwarna putih yang sangat kental seperti odol. Pada saat itu mendadak Imelda masuk ke dalam kamar. Karso menoleh, "eh, mami."

"Sekalang gililan miss.v mami, Kal. Ayo ewe." Kata Mami sambil menarik tangan Karso agar menjauh dari tubuh Shela dan melepaskan mr.pnya dari dalam liang miss.v Shela. "Kamu masih kuat kan?"

"Masih, Mi."

"Sekalang, Kal." Kata Mami sambil tiarap di atas ranjang namun kedua kakinya tetap di lantai. Mami nungging dengan paha terbuka lebar. Karso turun dari ranjang dan menempatkan dirinya di tengah-tengah paha dan betis mami. Tanpa ragu Karso langsung menancapkan mr.pnya yang berlumuran lendir kenikmatan Shela ke dalam liang miss.v Mami. Dia langsung melinggis miss.v mami dan menggenjotnya dengan keras.

Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok....

"Ahkh... mami ke lual Kal..."

Tapi Karso tak mau mendengar kata-kata Mami. Dia terus mengocok miss.v mami seakan-akan tanpa henti.

Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok Plak plok plak plok....

Shela yang tengah melayang-layang di langit ke tujuh melihat Mami tengah diewe dengan keras oleh mas Karso. Tapi Shela sendiri tidak begitu peduli. Dia sudah merasa puas dan miss.vnya terasa kenyang sekarang. Sebelum akhirnya Shela pingsan oleh rasa nikmat yang luar biasa, telinga sempat mendengar mami menjerit.

"Kaaallll... Mami ke luallll lagiiii...oooooohhhhhh....Kallllll...."

"Mamiiiiii Karso juga sudah enggak kuat mau meledak."

"Ngeclot di dalam miss.v mami Kal... ayo..."

"Arrrrrrgkhhhhkghhhh.... Mamiiiiii.... Karso keluarrrrrhhhhh..... Argggkhhhhhhh.... "

Tiga menit kemudian, Karso, mami dan Shela terbaring bersamaan di ranjang dalam keadaan tertidur dengan sangat lelap.

***

Nasib Baik KarsoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang