Di dalam kelas mereka tengah merenungi ucapan Laura sebelumnya. "Udahlah kalian kenapa sih jadi percaya buku sialan itu, eh Laura bukannya lo gak percaya sama mimpi Chania itu jadi gak usah lo bikin teori aneh lagi!" ucap Arummy memperingati gadis itu agar tidak mempengaruhi teman-temannya lagi.
"yakan gue Cuma beranggapan doank lagian siapa juga yang percaya sama mimpi itu!" sahut Laura. Gadis itu memang selalu mengeluarkan teori aneh menurut logikanya dan anehnya lagi semua teman-temannya selalu percaya dengan semua itu.
Jimmy pun menatap lokernya, semua karena buku yang baru saja dia temukan itu.
"Udahlah gue mau ke toilet!" Ucap Arummy dan kemudian keluar meninggalkan kelas itu.
Sementara itu Alynna sudah berada di lantai empat mencari keberadaan Levin dia memasuki perpustakaan itu dan tidak menemukan laki-laki itu disana. Alynna kembali keluar dia sempat mengecek ruangan music dan juga radio namun tidak juga ada di sana. "sebenarnnya kemana dia pergi?" ucap Alynna, dia kemudian menatap tangga menuju rooftop."apa dia ada di sana?" ucapnya kemudian berjalan menaiki tangga Rooftop itu.
Setelah sampai di sana Alynna membuka pintu rooftop itu dan benar saja Levin di sana sedang berdiri menatap keluar. Alynna kemudian menarik napasnya legah karena sudah menemukan Levin di sana. Ia kemudian berjalan mendekat. Dia ikut berdiri di samping Levin kemudian menatap laki-laki itu."kenapa kamu gak ikut turun?"tanyanya.
Levin kemudian menoleh ke arah gadis yang kini menatapnya itu, dia kemudian menarik napasnnya yang sesak itu."entahlah pikiranku sangat kacau gara-gara buku itu!" ucapnnya ia kemudian kembali menatap keluar.
Alynna juga ikut menatap keluar, dia tau apa yang dikwhatirkan Levin dan dia juga sama ikut mengkwhatirkan semua itu apalagi kalimat aneh dari buku itu yang pasti akan mengusik teman-temannya. namun ada hal yang juga cukup menganggunya yaitu perubahan sikap Levin yang sangat dingin padanya setelah kejadian di gudang bawah tanah itu. Alynna benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi dengan laki-laki itu kenapa dia seolah menghindarinya.
"Levin aku boleh nanya sesuatu gak?" ucap Alynna kali ini dia tidak menatap laki-laki itu dia juga masih menatap keluar.
"kamu mau nanya apa?" tanya Levin yang juga masih sama menatap keluar.
"kenapa belakangan ini kamu jauhin aku?" mendengar itu Levin kemudian menatap gadis yang disampingnnya itu.
"maksud kamu?"tanyanya.
"aku merasa kamu selalu menghindari aku semenjak kita dari ruangan bawah tanah itu? apa aku punya salah?"
Levin mencoba mengingat kembali apa yang terjadi, dia kembali menarik napasnya. "gak, kamu gak ada salah apa-apa kok. Maaf ya udah bikin kamu salah paham!" Dia kembali menarik napas beratnya...."ehm, sebenarnya aku juga ada yang mau aku tannyakan sama kamu?"
"kamu mau nanya apa?" tanya Alynna.
Sebenarnnya Levin sudah tidak mau membahas masalah ini sekarang karena baginya yang paling penting bagaimana cara mereka keluar dari sana dan teman-temannya juga tidak berpikiran aneh-aneh gara buku itu. tapi dia juga tidak bisa terus-terus saja bergelut dengan perasaannya dia harus menghentikannya sekarang. "kamu benaran suka sama Alva?" tanyanya.
"kenapa kamu tiba-tiba nanya itu?" ucap Alynna yang sangat terkejut.
"gak papa, aku hanya ingin memastikan saja kapan aku harus berhenti memperjuangkanmu!"
Gadis itu menunduk. "maafin aku vin, aku masih gak tau perasaanku yang sebenarnnya!" ucap Alynna masih menunduk tak berani menatap mata laki-laki itu.
Alynna tidak berbohong dia juga bingung dengan perasaannya saat ini. Apakah dia benar menyukai Alva atau tidak karena dulu dia memang yakin kalau dia menyukai Alva tapi entah kenapa semakin kesini dia tidak begitu yakin lagi dia menyukai laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN CLASS [ TAHAP REVISI]
Mystery / ThrillerKisah ini menceritakan perjuangan satu kelas siswa-siswi SMA yang terjebak di sekolah setelah menemukan buku aneh di laci temannya yang tiba-tiba menghilang di kelas itu. Sudut pandang dan karakter dibuat untuk memperkuat alur cerita. TAUKAN MAKSUD...