Setelah beranjak dari kantin Alynna, Arummy, dan Chania awalnya ingin menonton Devan dan Ajun bermain badminton diruangan olahraga, namun karena mereka tau Ajun dan Devan tidak begitu bagus mainnya mereka akhirnya tidak jadi mengikuti ketiga laki-laki itu.
"eh gimana kalau kita nonton basket aja!" ajak Chania.
"ngapain sih nontonin mereka?" Arummy awalnya menolak.
"ayolah!" ajak Chania lagi dan terpaksa mereka mengikutinya.
Sekarang mereka tengah duduk di kursi taman yang ada di pinggir lapangan. Mungkin hanya Chania yang benar-benar memperhatikan ke enam orang itu bermain. Sementara Alynna dan Arummy hanya sibuk memperhatikan satu orang saja. Arummy yang melihat Willy sedangkan Alynna yang menatap Alva.
Mereka bukan tengah mengagummi masing-masing orang itu tapi mereka punya pikiran masing-masing mengenai orang tersebut. Alynna menatap Alva mencoba mencari tau bagaimana sebenarnya perasaannya terhadap laki-laki itu. Dulu dia sangat yakin dia menyukai laki-laki itu, tapi apakah itu benar-benar dia jatuh cinta sama Alva atau hanya perasaan kagum saja seperti gadis-gadis yang lainnya. Seperti yang kita ketahui Alva adalah cowok paling disukai murid cewek di sekolah itu karena selain wajah tampan dia juga mempunyai kepribadian yang suka menolong teman-temannya. Benar kata Arummy sebelumnnya, Alva orangnya sangat perhatian tapi dia bahkan perhatian ke semua teman-temannya dia selalu membantu dan menolong teman-temannya saat kesulitan dan bahkan tidak hanya kepada teman perempuan saja dia juga selalu membantu teman-teman laki-lakinya.
"eh gue mau ke toilet dulu!" ucap Chania berdiri.
"gue juga, bareng yuk!' ucap Arummy.
Alynna masih diam di sana." Lo ga ikut Lyn?"tanya Arummy.
"gak gue nunggu disini aja!" ucapnya. Arummy dan Chania pun pergi meninggalkan tempat itu.
Sementara itu Levin baru saja menuruni tangga untuk mencari Azell dia ingin meminta kunci ruangan radio kepada gadis itu. sesampainya diluar Levin melihat Azell yang tengah ikut bermain basket bersama rombongan Erland. Namun saat dia berjalan menuju lapangan basket dia melihat Alynna yang duduk sendirian di pinggir lapangan itu. Levin memelankan langkahnya ia kemudian kembali menatap ke arah lapangan basket, sekarang dia tau siapa yang tengah ditatap gadis itu.
Alynna baik-baik saja saat Alva bersama gadis lain seperti waktu ketika Chalista mengajak laki-laki itu keluar padahal dia tau kalau saat itu Chalista akan mengungkapkan perasaannya pada Alva saat itu, tapi dia merasa terganggu hanya karena Levin menghindarinya. "apa itu artinya orang yang sebenarnya aku suka itu adalah Levin?" ucapnya.
Sementara itu Levin yang memandanginya dari jauh pun kembali menarik napasnya, lalu dia melihat ke arah atas dan dia melihat balok batu baru saja dijatuhkan dan berada tepat di atas Alynna. Dengan cepat ia berlari ke arah gadis itu. " ALYNNA AWASSS!" teriaknya.
Alynna mendengar teriakan Levin itu, hanya saja dia kebingungan kenapa pas sekali Levin itu datang saat dia baru saja memikirkan laki-laki itu dan saat itu dia hanya menatap Levin yang berlari ke arahnya dengan kebingungan dia juga berpikir apa itu hanya halusinasinya? lagi pula kenapa juga Levin tiba-tiba berlari dia kan bisa berjalan saja menuju ke arahnya. Levin pun mendorong Alynna dari tempat duduknya hingga gadis itu jatuh ke samping dan....
BRUUUKK
Sebuah balok batu jatuh dari atas dan mengenai sedikit kepala Levin lalu pecah membentur lantai. "kamu gak papa kan?" tanyanya masih memastikan gadis itu baik-baik saja.Sebelum kemudian Levin menutup matanya dan jatuh pingsan disana.
"LEVIIIN!" teriak Alynna memanggil laki-laki itu.
Mereka semua yang ada di lapangan basket menoleh dan langsung berlari menujuh tempat itu. "dia kenapa?" tanya Erland, Alynna menggeleng dia tampak sangat syock.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN CLASS [ TAHAP REVISI]
Mystery / ThrillerKisah ini menceritakan perjuangan satu kelas siswa-siswi SMA yang terjebak di sekolah setelah menemukan buku aneh di laci temannya yang tiba-tiba menghilang di kelas itu. Sudut pandang dan karakter dibuat untuk memperkuat alur cerita. TAUKAN MAKSUD...