32

666 64 30
                                    

"Kalo Ajun pengen jadi pacar my baby Laura, bisa gak?" ucap Ajun iseng dan membuat Alva yang tengah memakan makanannya tersedak dia kemudian meminum minumannya cepat dan setelah itu kembali menatap Laura yang berada di depannya.

Mereka berdua kini menatap gadis itu menunggu jawabannya, Laura berpikir sejenak."ok kalau begitu!" ucapnya tak terduga.

Jangan tanyakan bagaimana Alva sekarang dia menatap tak percaya pada gadis itu. Bisa-bisanya dengan mudahnya Laura memberikan akses untuk Ajun jadi pacarnya. Bahkan Ajun sendiri tak menyangkah Laura akan menyetujui permintaannya padahal dia sudah menebak gadis itu akan menolak permintaannya itu.

"Ajun gak mimpi kan?"ucapnya sambil menepuk pipinya. Alva menatap tak suka melihat tingkah laki-laki itu.

"my baby Laura seriuskan bakal jadiin Ajun pacar kalo Ajun bisa menangkap pelakunya?" ulang Ajun memastikannya.

"hmm, tapi ingat lo harus pastikan lo orang yang pertama menangkapnya!" ucap Laura. Alva masih menatap gadis itu tidak percaya, sementara Ajun langsung menyungingkan senyuman kemenangannya pada Alva.

"udahlah gue dah selesai!" ucap Laura bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan meja itu.

Melihat gadis itu beranjak dari sana Alva dan Ajun pun langsung bangkit dan mengikuti gadis itu sambil berdorong-dorongan."apaan sih lo!" ucap Ajun. "lo yang apaaan?" ucap Alva tak mau kalah.

Laura berbalik karena keributan mereka."katanya lo mau melaksanakan misi menangkap pelaku, kenapa lo ngikutin gue?" tanya Laura pada Ajun.

"iya tapi," ucap Ajun, dia senang mendapatkan tugas dari Laura untuk menangkap pelaku tapi dia juga tidak bisa membiarkan Alva terus-terusan berdekatan dengan Laura.

"udah pergi ke kelas sana!" Laura mendorong Ajun berjalan lebih dulu.

"ya udah Ajun akan menjalankan misinya!bye-bye my baby Laura!" ucap Ajun dan pergi meninggalkan mereka.

Laura kembali melanjutkan langkahnya bersama Alva. Laki-laki itu sekarang benar-benar terganggu karena ucapan Laura yang menyetujui Ajun menjadi pacarnya jika Ajun bisa menangkap pelakunya."lo benaran serius sama ucapan lo tadi?" tanya Alva memberanikan diri.

"maksud lo?" ucap Laura menoleh namun mereka masih meneruskan jalannya.

"iya yang tadi, yang tentang lo bakal menerima Ajun kalo dia bisa menangkap pelakunya," ucap Alva.

" Lo pikir bakal segampang itu menangkap pelakunnya. Udah biarin aja dia berusaha sekarang!"

"tapi kalau dia benaran bisa menangkap pelakunya?"tanya Alva lagi.

"ya udah bagus dunk, berarti dia sudah berusaha keras untuk itu dan kenapa gak gue coba aja jadian sama dia,"ucap Laura dengan santai dan kini gadis itu berhenti."udahlah gue mau istirahat dulu di UKS badan gue pegal-pegal banget karena tiduran di kursi semalam," ucapnya dan kemudian memasuki ruangan UKS dan meninggalkan Alva di sana.

Di dalam sana Laura melihat Levin yang terbaring di sana."bagaimana keadaan Levin dia belum juga sadar?" tanya Laura.

"iya dia belum sadar," ucap Chania.

"eh gue numpang bentar tidur disini ya badan gue pegal-pegal banget!" ucapnya lalu berbaring di salah satu kasur di sana.

"kok lo tidur disini sih? kenapa gak dikelas aja?"tanya Arummy.

"gue gak dibolehin masuk ke sana sama Erland," ucapnya.

Mereka hanya memakluminya saja hal itu karena mereka pikir Erland hanya tengah bermain-main saja sekarang. Karena mereka tidak tau semalam Erland telah mengusir gadis itu dan juga Alva dari kelas.

LOST IN CLASS [ TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang