Setelah berhasil menghindari lemparan sandal maut dari Tessa, Aisley langsung pergi dari area rumah Tante Ruby dengan taksi online yang sempat ia pesan sebelumnya.
Aisley yang tau kalau jemputan kedua sahabatnya pasti akan lama tibanya pun lebih memilih untuk naik taksi lebih dulu dari rumah Tante Ruby. Baru nanti, kalau kedua sahabatnya sudah mengabari dalam perjalanan menjemputnya ia akan memberikan sharelock lagi.
Untung saja taksi online yang ia pesan itu tiba tepat waktu. Jadi, saat ia keluar dari area rumah Tante Ruby taksi online tersebut sudah ada didepannya.
Namun karena para kedua sahabatnya tidak segera memberi tau mereka sudah otw apa belum, Aisley akhirnya meminta ke sopir taksi untuk langsung ke alamat rumah Daisha yang sempat ia datangi, bahkan singgahi.
Lalu ia duduk di kursi teras rumah Daisha sambil menunggu kedatangan kedua sahabatnya setelah sebelumnya ia mengabari keduanya untuk langsung ke rumah Daisha saja.
Dan sekarang ketiga orang sahabat itu kini sedang berkumpul dirumah Daisha.
Atau lebih tepatnya mereka kini sedang duduk diruang tamu dalam rangka Daisha dan Tiffany yang sedang mengintrogasi Aisley.
"Bokap lo emang gila!" hardik Tiffany cepat seusai Aisley menceritakan kisah pertengkarannya dengan Mack yang berakhir dengan dirinya yang minggat. "Kok Pak Mack segila itu?! Padahal dia tuh orang penting! Dia CEO perusahaannya Hayes, lho!"
Beda dengan Tiffany yang mengomel-omel, Daisha justru diam saja tapi tangannya bergerak untuk mengobatinya sudut bibir Aisley yang masih belum sembuh.
"Dia udah bucin mampus ke Mom soalnya," timpal Aisley dengan nada santai.
Tiffany menggenggam tak setuju. "Ya setidaknya nggak sampe kayak gitu kali! Ini tuh termasuk KDRT tapi ke anak nggak sih, Isha?!"
Daisha yang dimintai pendapat tetap bungkam. Ia terus fokus pada luka Aisley. Kemudian saat sudah selesai ia langsung mengembalikan kotak P3K miliknya ke tempatnya yang sebelumnya. Baru setelah itu ia kembali ke tempat, lalu ikut nimbrung perbincangan antara Tiffany dan Aisley.
"Isha! Lo setuju kan perbuatan Bokapnya si Ley termasuk KDRT?!" Belum juga ikut nimbrung Daisha sudah dituntut oleh Tiffany agar menyetujui pendapatnya.
Daisha pun mengangguk, lalu berkata, "lebih tepatnya kekerasan ke anak."
"Ya sama aja! Maksud gue tuh juga gitu!" sahut Tiffany.
"Em-- tapi gimana kalau kita ngobrolin tentang karma aja sekarang?" Entah kenapa tapi Aisley tiba-tiba saja kepikiran tentang karma.
Tidak mungkin kan, kalau di dalam dunia novel yang ia masuki ini 'karma' tidak berjalan?
Pasti akan tetap berjalan.
Meski ini masih dugaannya.
"Maksud lo, karma yang gimana, Ley?" tanya Daisha yang menginginkan penjelasan lebih dari kata 'karma'.
Aisley terdiam. Ia sejujurnya juga bingung menjabarkan apa yang ada di otaknya saat ini ke kedua sahabatnya.
Sedangkan Tiffany yang melihat raut kebingungan di wajah Aisley pun segera angkat bicara. Ia berkata, "ya karma, Isha. Mungkin aja Ley pengen bahas soal karma sama kita."
"Iya, kalau itu gue juga paham, Tiff. Gini aja deh, karma sendirikan punya pengertian akibat atau balasan dari perbuatan seseorang pada masa lampau. Trus yang mau lo bahas dari karma apanya sih, Ley? Dari sisi apanya karma?" balas Daisha sambil tetap fokus pada sosok Aisley.
"Maksud aku tuh, kalian percaya nggak sih kalau karma itu ada?"
Pertanyaan Aisley barusan langsung membuat Daisha dan Tiffany sontak saling bertukar pandang. Keduanya seolah tahu pikiran masing-masing dan seperti biasa berkomunikasi lewat batin.
![](https://img.wattpad.com/cover/359766642-288-k693937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
new journey!! [END]
Fantasía-Typo bertebaran -Belum revisi CERITA INI HANYA ADA DI PLATFORM WP LAPAK AVENLY SAJA (Jika kalian menemukan di apk baca lain silahkan lapor karena itu plagiarisme!) Anggita Magnolia kini hidup di tubuh orang lain. Lebih tepatnya ia sudah meninggal...