"Siapa lo?" ujar ninda melihat ada empat santriwati yang menghampiri mereka."Tau tuh, dateng-dateng langsung geprak meja" sinis ghina.
"Mau apa lo ama kita?" tanya anggi ke santriwati tersebut.
"Lo kan yang udah caper ama gus" ujar santriwati itu yang bisa kita bilang karin.
"Gus mane nih, ada 4 gus di pesantren ini" ujar aisyah membuat karin dan ke tiga temannya jengkel.
"Gus zayyan" -karin.
"Gus zevan" -tasya
"Gus xander" -kinan.
"Gus bagas" -geva.
"Kalian itu udh caper ama mereka" ujar tasya membuat ghina, ninda, anggi dan aisyah saling pandang satu sama lain.
"Lah, emangnya kalau kami caper itu masalah elo? Bukan kan?" ujar ninda membuat ke empat gadis itu semakin kesal dengan mereka.
"Lo jangan main-main!" ujar tasya menarik kerah baju ninda hingga ia berdiri.
"Santai dong, kok ngegas?" ujar ninda, tasya yang mendengar itu melepaskan tarikannya.
"Kalian punya hubungan apa sama 4 gus itu? Gk ada kan?" ujar ghina dengan santainya.
"Lo..."
"Apa? Kehabisan kata-kata, hm?" ujar ghina membuat karin bungkam.
"Pokoknya kami minta kalian jauhin mereka" ujar kinan menunjuk mereka satu persatu.
Mereka ber empat yang mendengar itu tertawa mendengar perkataan kinan, apalagi anggi.
"Gue serius ya ama kalian" ujar geva menggeprak meja.
"Gue tanya sekali lagi. Kalian punya hubungan apa sama gus, hm?" ujar ghina berdiri menatap karin.
"K-kita pacar mereka" jawab karin gugup.
"Pacar?" ujar aisyah lalu diikuti tawa mereka ber empat.
"Mana mungkin gus pacaran, apa lagi modelan kek gini" ujar anggi tertawa.
"Ngarep" ujar ninda, membuat ke tiga lainnya tertawa.
"KAMI UDAH BERUSAHA NGASIH TAHU KALIAN PAKE CARA BAIK YA!" ujar tasya, membuat seisi kantin melihat ke arah mereka.
"JAUHIN MEREKA!!" ujar geva membuat ke empat gadis yang duduk itu berdecih.
"Cara baik apa yang menggeprak meja segala?" ujar aisyah ikut berdiri.
"Gk ada cara baik kek gitu sayang" ujar anggi mengelus dagu kinan, membuatnya menjauh.
"Jangan pikir kami murid baru ini akan tunduk sama kalian!" ujar anggi ikut berdiri.
"Salah pilih lawan lo" ujar ninda yang ikut berdiri.
"Lebih baik sih lo pergi, sebelum reputasi lo yang dikenal baik itu menjadi kata lain" ujar ghina membuat ke empat gadis itu langsung pergi.
Kepergian ke empat gadis itu pun membuat semua pasang mata tadi tidak melihat mereka lagi. Ghina, ninda, anggi dan aisyah lalu duduk kembali, setelah beberapa menit pesanan mereka datang.
"Heran gue ama tu orang" ujar ghina yang masih jengkel dengan 4 santriwati tadi.
"Sama, lagipula kita gk caper kok. Malah gus itu yang deketin kita" ujar aisyah kesal.
"Kalian masih punya uang saku gk?" ujar ninda membuat ke tiganya melihatnya.
"Sedikit, paling 50.000" ujar ghina mengeluarkan uangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Santriwati Al-Fattah
Teen FictionApa yang akan terjadi jika 4 gadis nakal dimasukkan ke pesantren? ... Cerita ini berkisah kan tentang 4 gadis SMA kelas XI yang berusia 17 tahun yang dipaksa masuk pesantren oleh orang tua mereka, cerita ini juga berlatar belakangan percintaan. G...