21-Peringatan terakhir

118 13 2
                                    

jangan lupa untuk vote dahulu yaaaa

-Happy Reading-
Typo tandain 📌

Jam sudah menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul delapan malam. Yang dimana ke empat nya ini sudah berada di dalam kamar mereka. Mereka merasa sangat bosan, karna ini masih jam delapan malam.

"Kalian punya air panas gk?" tanya ghina membuka pembicaraan.

"Gue ada" jawab ninda dan anggi serentak.

"Lo syah?" tanya ghina ke aisyah.

"Engga" jawabnya sambil membuka lemari.

"Masak mie yuk?" ajak ghina mengambil beberapa bungku mie instan.

"Boleh tuh" ujar anggi mendekat mengambil satu bungkus mie instan.

"Gue juga mau" dekat ninda mengambil satu bungkus mie juga.

"Lo mau gk syah mie instan nya?" tanya anggi ke aisyah, sang empu yang mendengar pun langsung saja menutup lemari nya, lalu mendekat dan langsung mengambil mie instan.

"Tapi gue gk punya air panas, gimana dong?" sedihnya, sambil memeluk mie instannya.

"Tenang, gue kan baik. Jadi gue bagi air gue sama lo" ujar ninda membuat aisyah langsung memeluknya.

"Aaaa makasihh!" aisyah memeluk ninda dengan sangat eratnya sampai ninda hampir tidak bisa bernafas.

"Lepasin dulu ege!" suruh ninda membuat aisyah langsung melepas pelukannya sambil menyengir.

"Bisa mati gue di bikin lo" ujar ninda menatapnya tajam, tapi ia malah semakin mengeluarkan cengirannya.

"Jadi gk?" tanya ghina ke mereka ber dua, ya mungkin kan mereka gk jadi.

"JADI!" jawab aisyah.

Mereka ber empat lalu mulai membuka bungkus mie instan, lalu memasukkan isinya ke dalam mangkuk. Setelah itu mereka menuangkan air panas nya, pastinya ninda dan aisyah gantian untuk menuangkan air panasnya.

"Selesai" ujar aisyah yang selesai menuangkan airnya.

"Belum oncom, emangnya lo mau makan dengan keadaan masih keras kek gitu mie nya?" ninda dengan kata-kata nya itu pun membuat aisyah menjadi menatapnya tajam.

"Apa?! Emang bener kok. Lo mau makan kek gitu?" bantah ninda tak mau kalah dengan aisyah.

"Ya engga lah, maksud gue tuh udah selesai nuang airnya" jawab aisyah membuat ninda memutar bola matanya malas.

"Mangkanya tambahin dikit kalimatnya, misalnya 'selesai nuang air' atau apa kek. Kan jadi salah paham" ujar ninda membuat aisyah mengangguk terpaksa tapi tak melihatnya.

"Lo denger gue gk sih anjir?"

"Denger loh nindaaa.. " ujar aisyah menatap ninda tersenyum lalu kembali ke mode datarnya.

"Sok dingin!" teriak ke tiganya melihat raut wajah sahabat mereka.

"Biarin" ujar aisyah menjulurkan lidahnya, membuat ke tiganya menatapnya kesal.

Tanpa mereka sadari, saat mereka asik bertengkar dengan suara cukup keras. Ada yang mengetuk pintu kamar mereka. Ghina yang awalnya tka mendengar apa-apa pun mendengar ada suara seseorang mengetuk pintu mereka.

"Sstt... Ada orang ngetuk pintu" suasana pun menjadi hening, hanya ada suara ketukan pintu.

"Gue buka dulu" ujar ghina lalu berdiri dan membuka pintu kamar, yang ternyata orang itu adalah karin, tasnya, kinan dan geva. Ghina melihat mereka menaikkan sebelah alisnya.

"Ngapain lo pada ke sini?" tanya nya ke mereka. Tanpa menjawab pertanyaan yang ghina lontarkan, mereka ber empat pun langsung masuk ke dalam kamar tanpa sepatah kata pun.

"Jadi ini ya kamar santriwati yang udah gatel sama gus kita" ujar karin, di angguki tasya, kinan dan geva, mereka ber empat pun melihat sudut kamar. Ninda, anggi dan aisyah yang melihat itu pun terkejut, kenapa 4 kutu kupret ini bisa tahu kamar mereka dan masuk?

"Ngapain lo ke kamar kita?" tanya ninda yang masih duduk.

"Kami? Oh kami hanya ingin berkunjung ke kamar santriwati GATEL" jawab tasya menguatkan volume suaranya di akhir kalimat.

"Woi, keluar gak lo. Bukannya di jawab pertanyaan gue malah langsung main masuk aja" ujar ghina mendekat ke empat santriwati yang bisa kita bilang bergelar kakel mereka.

"Mereka kenapa bisa masuk gin?" tanya anggi ke ghina.

"Tadi gue buka pintu ternyata mereka, gue tanya 'ngapain lo pada ke sini' eh malah main nyosor masuk aja empat kutu kupret ini" jawab ghina ke anggi dengan memutar bola matanya malas.

"Heh, kami ini ber empat bukan empat kutu kupret ya" ujar geva tak terima.

"Iya, kalian tuh yang kutu, gatel" timpal kinan membuat gelak tawa di antara mereka ber empat.

"Dih, udah main nyosor ke kamar orang" ujar aisyah tanpa melihat mereka.

"Malah ketawa lagi" ujar anggi menatap ke empatnya.

"Kami ini gk ada cari masalah ya sama kalian, tapi kalau kalian dulu yang cari masalah kami gk akan tinggal diam" ujar ninda menatap mereka satu per satu sinis.

"Ihh, atut" ujar geva dengan suara di imut-imutkan, sekali lagi mengundang gelak tawa mereka ber empat.

"Mending lo ber empat keluar dari kamar kita" ujar ghina menatap mereka tajam.

"Kami juga gk akan mau berlama-lama di kamar yang kotor ini" ujar karin membuat ghina, ninda, anggi dan aisyah menatap mereka tajam.

"Oh iya, kami juga mau bilang, jauhin gus kita. Ini peringatan terakhir dari kami ber empat kepada kalian" lanjut karin menunjukan ghina, ninda, anggi dan aisyah.

"Kalau sekali lagi kami lihat kalian caper atau dekat-dekat dengan gus kita, kalian akan tau akibatnya" ujar tasya tersenyum miring.

"Yaudah yuk gays, kita keluar" ujar kinan berjalan keluar dengan tertawa di ikuti ke tiga lainnya.

"Emang anjing!" umpat ghina menutup pintu itu kuat.

"Sok-soan mau ngancam kita" ujar ninda menatap pintu.

"Mereka belum tahu aja" ujar anggi tersenyum smirk.

"Kakel gk tahu malu" umpat aisyah.

"Kita lihat aja dulu, apa akibatnya kalau kita memang masih dekat dengan gus" ujar ghina ikut tersenyum smirk.

"Kita lihat cara main mereka" timpal ninda, membuat semuanya lagi-lagi tersenyum smirk.



















Haiii
Aku cuma mau bilang, kalian jangan panggil aku author ya, tapi 'iqis' oke?
Oh iya mau double up lagi gk? Klau mau komenn.
Jangan lupa vote juga yaaaaa

Byeeeeeee

4 Santriwati  Al-FattahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang