19-Traktir

146 12 3
                                    


-Happy Reading-
And
Typo tandain📌

🦋🦋🦋

"Bangun! Shalat tahajjud!" Terdengar suara ustadzah yang sedang membangunkan santriwati untuk melaksanakan shalat tahajjud.

Ke empat gadis ini sudah bagun, bahkan sebelum ustadzah membangunkan mereka. Entahlah, mereka seperti nya mulai terbiasa dan sudah bisa bangun sendiri untuk melaksanakan shalat tahajjud.

"Yok kita ke masjid!" ujar aisyah yang sudah membawa mukena di tangannya sambil berlari keluar dari kamar. Di ikuti ke tiga lainnya yang geleng-geleng, bukan karena apa, tapi mereka hanya takut si aisyah jatuh.

Mereka ber empat meninggalkan perkarangan asrama santriwati, suasana masih terbilang sepi, karena memang para ustadz dan ustadzah baru saja membangunkan santri. Saat sampai di masjid, mereka pun melepaskan sendalnya lalu langsung berwudhu.

Setelah selesai berwudhu, masuklah mereka ke dalam masjid, ya pasti langsung ngambil shaf pertama dan bagian pinggir. Bisa kita bilang, mereka memang baru 3 hari disini, tapi hampir semua santriwati mengenal mereka. Karena mereka yang sering di shaf pertama bagian pinggir dan ada juga kenal mereka karna pernah dilabrak.

Shalat tahajjud pun dimulai, dengan ustadz ihsan sebagai imamnya, setelah melaksanakan 4 rakaat shalat tahajjud. Lalu di ikuti dengan do'a dan dzikir.

Setelah selesai berdzikir dan berdo'a, semuanya pun kembali menghafal hafalan mereka, yang di setorkan ke ustadzah mau pun ustadz. Tapi tidak dengan empat gadis ini, mereka akan menyetorkan hafalan mereka nanti, setelah shalat ashar. Tapi, walau mereka menyetor hafalannya nanti, mereka tetap akan menghafal beberapa ayat atau beberapa lembar halaman.

Ke empat gadis ini memang sudah berjanji satu sama lain, kalau kali ini mereka akan menghafal satu lembar halaman, jadi saat ini mereka sedang serius. Hanya sekitar 30-40 menit, ke empat gadis ini sudah bisa menghafal satu lembar halaman.

Kalian pasti berpikir kenapa mereka ber empat bisa menghafal satu lembar halaman, tapi kemarin tidak bisa? Kita maklumin sahaja mungkin mereka baru pertama kali menghafal setelah menghafal sudah Ar-Rahman.

"Kalian!" ujar seorang yang membuat mereka ber empat menoleh ke belakang mereka.

"Sudah ada hafal?" tanya seseorang itu, yang ternyata ustadzah mina.

"Sudah pasti ada ustadzah" ujar aisyah menutup Al-Qur'an nya.

"Iya, kami kan hebat" ujar anggi berlagak.

"Kami juga udah, ya gk nin?" ujar ghina ke orang di sebelahnya.

"Ya iyalah" jawab ninda.

"Yaudah, setorkan ke saya" ujar ustadzah mina yang langsung duduk di tengah-tengah mereka.

"Maaf ya ustadzah, kami nyetor hafalannya ke gus, bukan ustadzah" ujar ghina dapat anggukan dari ke tiganya.

"Kenapa bisa sama gus kalian nyetor hafalannya" tanya ustadzah mina terkejut.

"Ada deh" ujar anggi memalingkan wajah.

"Ustadzah kepo" ujar aisyah di ikuti tawa dari semuanya. Ustadzah mina yang melihat itu kesal dengan ke empat santriwati baru ini.

4 Santriwati  Al-FattahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang