Selesainya mereka berempat menyetor hafalan."Gus" ujar anggi ke xander, dimana mereka ber empat sudah berkumpul kembali.
"Apa?" jawab gus xander.
"Kami kan tadi rencananya mau nelpon abi buat minta uang saku"
"Terus"
"Nah, kami jumpa umah kan" ujar ghina melanjutkan ucapan anggi.
"Umah?" tanya zayyan.
"Maksudnya bu nyai, tadi bu nyai suruh ghina manggil dia dengan sebutan umah" jelas ninda, entah mengapa membuat zayyan tersenyum sambil mengangguk.
"Kata umah, minta aja sama gus. Gitu katanya" ujar ghina selesai menjelaskan membuat ke empat pemuda itu mengangguk.
"Jadi kalian minta uang saku?" tanya zevan dan dapat anggukan cepat dari ke empat gadis ini.
"Yaudah, mau berapa?" tanya xander ke mereka ber empat.
"Berapa aja yang dikasih abi" ujar ke empatnya.
Ke empat pemuda itu pun memberikan ke empat gadis itu masing-masing 2 lembar uang berwarna merah. Dengan senang hati mereka akan menerima uang tersebut.
"Makasihhh" ujar ke empatnya lalu berjalan keluar dari masjid.
"Mereka gk curiga" ujar zevan membuat ke tiganya mengangguk.
Ke empat gadis itu pun berjalan, hendak kembali ke asrama mereka.
"Gue laper jir" ujar Ninda sambil memegang perut nya yang keroncongan.
"Sama, gue juga cok" ujar Ghina yang juga memegang perut nya.
"Ini jam berapa?" tanya anggi membuat Ninda langsung melirik jam tangan nya.
"Baru juga jam 16.00" ujar Ninda.
"Beli bakso yuk" ujar aisyah.
"Emangnya lo tau dimana tempatnya" Ujar anggi melihat aisyah.
"Gue tau!" Ujar Ghina membuat ketiganya melihat nya.
"Dimana?" tanya ninda melihat ke Ghina.
"Ada di sebrang jalan"
"Emangnya kita di kasih izinn untuk keluar pesantren?" Ujar anggi bertanya.
"Apa salahnya sih sekali-sekali keluar pesantren" ujar ninda membuat ketiganya langsung mengangguk setuju.
"Yaudah ayok" ujar ketiganya.
Keempat gadis itupun berjalan ke gerbang belakang pesantren, karena gerbang tersebut sangat jarang digunakan oleh orang-orang yang ingin masuk atau keluar dari pesantren.
Sesampainya mereka di gerbang belakang pesantren, seperti yang sudah mereka pikirkan tidak ada satupun orang disana, mau itu satpam atau santri.
saat melihat memang tak ada satu orang pun, mereka lalu melancarkan rencana mereka. Saat sudah sampai diluar pesantren mereka pun melihat ada beberapa gerobak makanan.
Tapi mereka akan tetap mencari bakso yang berada di sebrang gerbang utama. Keempat gadis itupun berjalan menuju ke sebrang jalan, karena jika mereka tidak menyebrang jalan terlebih dahulu mereka akan terkangkap basah oleh satpam yang biasa berjaga di gerbang utama.
Mereka pun menusuri jalanan yang penuh dengan gerobak makanan. Sesampainya mereka berempat di warung bakso itu. Mereka pun langsung masuk ke warung tersebut dan duduk.
"Bu, pesen baksonya 4 ya" ujar ghina memanggil ibu penjual bakso.
"Iya neng" jawab ibu-ibu itu.
Mereka pun menunggu pesanan mereka datang.
![](https://img.wattpad.com/cover/372978984-288-k59670.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
4 SANTRIWATI AL-FATTAH
Novela JuvenilApa yang akan terjadi jika 4 gadis nakal dimasukkan ke pesantren? ... Cerita ini berkisah kan tentang 4 gadis SMA kelas XI yang berusia 17 tahun yang dipaksa masuk pesantren oleh orang tua mereka, cerita ini juga berlatar belakangan percintaan. G...