BAB 5√

1.1K 99 28
                                    

Darren tengah duduk di atas ranjang ketika pintu kamar mandi terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Darren tengah duduk di atas ranjang ketika pintu kamar mandi terbuka. Ada rasa bersalah saat melihat Omeganya tertatih keluar dari sana, seperti menahan sakit di sekujur tubuh.

Omega cantik itu berdiri di depan cermin, mengoleskan sesuatu pada wajah dan permukaan kulit tubuhnya. Dia menyadari sejak tadi Darren memperhatikan, tapi Kenzie terlalu gugup untuk melihat ke arah sang Alpha.

Jemarinya menggenggam sebuah salep penghilang memar, terlihat ragu untuk menggunakannya. Tapi sesaat kemudian, salep itu berpindah ke tangan Darren. Dia tak sadar ketika Alpha-nya mendekat.

"Biar kubantu," kata sang Alpha.

"Saya hanya melihatnya, Phi. Bukan ingin memakainya."

Darren membuka paksa bagian atas bathrobe yang Kenzie kenakan, beberapa memar keunguan terpampang di sana.

"Aku sudah melihatnya, tak perlu menutupi ini dariku."

"Maaf."  Kenzie menunduk.

Pria 31 tahun itu menarik tangan yang lebih muda untuk ia dudukkan di tepi ranjang.

‘Astaga, aku menyakitinya,' sesal Darren kala jemarinya mengolesi salep ke permukaan kulit yang membiru.

"Ssshh ... " Omega itu meringis saat Darren menyentuh luka gigitan di lengan kirinya.

"Ini pasti sangat perih?"

Darren tak mungkin melupakan kejahatannya ini. Dia menggigit lengan Kenzie ketika sedang klimaks dan insting Alpha-nya menuntun agar menandai sang Omega. Tapi Darren berusaha
keras melawan keinginan itu hingga lengan kiri si Omega yang menjadi sasaran.

"Mungkin tidak akan sesakit ini jika kamu menggigit di tempat yang seharusnya, Phi," lirih sang Omega.

Darren tak menjawab, memilih melanjutkan kegiatannya dalam diam. Bathrobe terus diturunkan hingga
ke bagian bokong, di sana juga banyak sekali memar yang Darren buat dengan mulutnya.

Jika pada orang lain disebut
tanda cinta, bolehkah yang ini disebut tanda nafsu karena Darren membuatnya saat sedang birahi?

"Istirahatlah, Zie." Darren sudah selesai dengan kegiatannya.

"Phi juga memiliki luka di punggung, biarkan saya mengobatinya," pinta sang Omega yang dijawab anggukan oleh si Alpha.

Jemari lentik itu mengoles bekas cakaran dengan lembut. "Maaf saya tidak sadar saat melakukannya."

"Aku juga tidak sadar saat mendapatkannya, tidak perlu
merasa bersalah." 

Selesai dengan kegiatan saling mengobati, sepasang pengantin baru itu memutuskan untuk merajut mimpi dengan sang Alpha yang mendekap erat tubuh Omega-nya di atas ranjang.
Mereka masih memiliki waktu lima jam untuk mengistirahatkan tubuh, sebelum matahari terbit setelah tiga hari tidak keluar dari kamar.

My Ex-Omega [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang