BAB 13√

8.7K 593 65
                                        

Hari ini di peringkat 1, besok ya belum tau lagi. Wkwkwkw

"Hh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hh... Hh... Hh..."

Seorang pria hampir kehabisan nafas berlari dalam pekatnya malam, berpeluh tetesan gerimis dari langit.

Dipelukannya ada seorang bayi laki-laki yang baru berumur satu hari, tengah tertidur pulas tanpa tahu apa yang akan
terjadi padanya kelak.

Rasanya, pria 31 tahun itu sudah tak sanggup melangkah lagi. Dia sudah berlari terlalu jauh dari mulai cahaya
terang, hingga gelap menyelimuti dunia.

Berulang kali melihat ke belakang, memastikan apakah orang-orang itu masih mengejarnya atau tidak.

Matanya menangkap sebuah bangunan panti asuhan di depan sana. Sebenarnya dia berniat pergi lebih jauh lagi, tapi khawatir bayi ini akan menggigil karena udara terlalu dingin.

Dengan berat hati, pria itu meletakkan bayi berbalut selimut tebal di teras panti asuhan, dengan secarik kertas betulis
'Kenzie'.

Untuk terkahir kali, dia mengecup bayi malang itu dengan lelehan air mata dan nafas tersenggal.

Tangannya mengeluarkan sebuah ampul dari saku, mematahkan ujungnya dan menuang cairan dalam ampul itu ke mulut sang bayi.

"Maaf, Ayah tidak memiliki pilihan lain ,Nak. Tak tahu berapa lama obat ini mampu menyembunyikan identitas aslimu, setidaknya kamu harus bertahan sampai kamu cukup mampu merawat dirimu yang terlahir sebagai Alpha spesial.

Kamu harus hidup dan bertemu Soulbondmu."

"Ayaaaahhhhh.....!!!"

Berulang kali Kenzie menepuk dadanya yang sesak, dia kesulitan bernafas. Tangan gemetarnya berusaha meraih
segelas air di atas nakas, tapi terlalu sulit baginya hingga gelas itu menjadi serpihan beling di lantai.

Lagi-lagi Kenzie menepuk dadanya, berusaha tenang dengan menarik nafas dalam lalu menghembuskannya
perlahan. Beberapa saat bertahan dengan kegiatan itu hingga dia merasa lebih baik.

My Ex-Omega [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang