BAB 15√

881 111 78
                                    

Omega sering di cap sebagai 'Mesin pencetak anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Omega sering di cap sebagai 'Mesin pencetak anak.' Cap ini lebih mengerikan dari pada sekedar menjadi perempuan, karena Omega dianggap tidak kompeten dalam melakukan berbagai hal selain melahirkan dan merawat keturunan Alpha.

Dalam Universe ini, Omega adalah individu yang memiliki tubuh paling kecil dibanding Alpha dan Beta. Mereka kerap digambarkan berpinggang ramping, kulit yang halus dan bercahaya, wajah sangat feminim, paling lemah dalam hal fisik tapi memiliki organ seksual paling bagus. Omega paling kompetible dalam mengandung dan melahirkan.

Kenzie memiliki semua ciri yang mengarah pada Omega, tapi dia tidak bertubuh kecil. Tingginya nyaris sama dengan jajaran Alpha dan Beta. Belakangan ini juga, aroma maskulin tercium samar dari tubuhnya. Hal inilah yang membuat Ivo sakit kepala sekarang.

"Phi, apa kamu tidak menyadari bahwa fisik Kenzie tidak seperti Omega biasa?" Padahal Kin sedang menjilati lehernya.

"Dia terlalu tinggi untuk ukuran seorang Omega, dan kulitnya juga tidak terlalu mulus. Nngh..."

Yang ditanya tetap tak menjawab, membuat Ivo menarik keras rambut orang itu agar menjauh dari lehernya.

"Arghh..., sakit baby." Kin berusaha melepaskan jari-jari sang Omega dari gumpalan rambutnya.

"Kau mengabaikanku," kesal yang lebih muda.

"Kita segera kembali ke Thailand, aku akan membantumu memecahkan segalanya di sana nanti, tapi please, berikan jatahku dulu, kita sudah tidak melakukannya sepekan ini sayang," rangek sang Alpha.

Omega itu malah mendorong Alpha-nya hingga nyaris jatuh dari atas ranjang. "Aku sudah tak berselera."

"I-VO..." Suara penuh penekanan, diiringi kilatan amarah, tangan mengepal dan feromon menguar pekat membuat Ivo mulai tersenggal.

"Ph-phi, kau akan melakukan ini padaku?" Ivo mulai sesak, tubuhnya panas.

"Kau membuatku marah, Baby!" Kin terus menguarkan feromon-nya.

"Hentikan atau aku tak akan memaafkanmu saat aku sadar nanti!" Tangan Ivo mulai bergerak melucuti pakaiannya sendiri.

Smrik muncul di wajah sang Alpha. "Hmm, ternyata sangat menarik melihatmu seperti ini, Sayang. Mulutmu mencaci tapi tubuhmu ingin telanjang."

"P-phihhh..., ssshh... " Ivo mulai hilang akal.

Kali ini, Kin tak berniat melepas kekasihnya. Dia terus memperdaya Ivo dengan kekuatan feromon hingga gairah membakar tubuh mereka dan desahan erotis tak henti mengalun memenuhi seisi ruang.

Lagi-lagi Ivo mengutuk Kin, karena percintaan mereka yang tak bisa berhenti, menghambat kepulangan. Jadwal kembali harus ditunda.

***

"Phi, kamu datang lagi?"

Kenzie jengah. Selama sepekan ini, Darren terus mendatangi restaurannya sepulang dari kantor. Bahkan beberapa kali mantan Alpha-nya itu melakukan meeting di sana.

My Ex-Omega [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang