My Ex-Omega [END]

BAB 25√

Saran gue, mending kalian gak usah baca bab ini apalagi part akhir
٩😜۶

.
.
.

Darren sedang membereskan piring ketika ponselnya berdering. Omega-nya sudah tertidur pulas setelah makan malam dan meminta Darren memeluk sambil mengusap perutnya, juga menyelimuti tubuh indah itu dengan feromon kasih menenangkan.

Darren mengabaikan panggilan dari Tn. Korn dan melanjutkan kegiatannya mencuci piring.

Pada hari di mana Kenzie menyetujui untuk menikah, Omega hamil itu memberi beberapa persyaratan lagi terlepas dari perjanjian pranikah yang mereka sah-kan di depan notaris.

"Apa kita perlu ke notaris lagi, sayang?" Bertanya dengan halus, setengah menyindir.

"Tidak, yang kali ini cukup antara kita berdua saja."

Darren menarik pelan pinggang Kenzie yang sedang berdiri untuk duduk dipangkuannya. Memeluk dan menciumi aroma tubuh itu. "Buat persyaratan sebanyak yang kamu mau sayang."

Hasratnya mulai naik hanya karena berhadapan dengan tengkuk Kenzie. Seolah memberi izin, Kenzie membiarkan bagian itu di jemah.

"Sshhh..." Terpaksa membekap mulutnya ketika desahan keluar tanpa di perintah.

"Jangan menahannya sayang." Tangan berurat milik sang Alpha berusaha meraih tangan Kenzie tapi pria itu menolak dan memilih bangkit.

Obsidiannya menatap kesal, tapi dimata Darren tetap terlihat menggemaskan.

"Setelah menikah, kita akan tetap tinggal di sini. Pekerjaan rumah kita lakukan bersama, aku yang memasak, kamu yang membereskan piringnya. Setuju?"

Kedua alis tebal itu sempat mengernyit heran. "Are you serious? Kita akan memiliki empat anak sekaligus sayang."

"Apa menurutmu apartemenku terlalu kecil? Ya ini memang tak semewah rumah dan panthouse milikmu, tapi aku membelinya dengan uangku sendiri. Dan lagi..." Ucapannya terjeda. "Aku tak mau ter-usir untuk yang kedua kalinya."

Nyeri!

Itulah yang dirasakan hati Darren ketika lagi-lagi Kenzie seolah tak membiarkannya lupa akan kesalahan masa lalu.

Tangan kekarnya kembali menarik pinggang sang Omega untuk menelusupkan wajah di perut agak buncit itu. "Phi akan menuruti apa pun yang kamu mau, sayang, tolong jangan mengungkit-ungkit masa lalu lagi ya? Phi adalah suami paling tak berguna dulu." Lirihnya.

"Tapi memang itu kenyataannya!"

Pelukan di pinggang Kenzie semakin mengerat.

Itulah yang menjadi alasan Darren membereskan piring sekarang. "Aku yang memasak, kamu yang membereskan piring." Tapi Darren sama sekali tidak merasa terpaksa.