BAB 24√

6.3K 389 103
                                        

Aku mulai bosaaaaaaannn 🥵

Marking atau kegiatan menandai pasangan, hanya akan sempurna jika dilakukan dalam keadaan sang Alpha Rut, berhubungan seks, lalu menyemburkan sperma ke titik terdalam (Knotting) seraya menggigit tengkuk Omega-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marking atau kegiatan menandai pasangan, hanya akan sempurna jika dilakukan dalam keadaan sang Alpha Rut, berhubungan seks, lalu menyemburkan sperma ke titik terdalam (Knotting) seraya menggigit tengkuk Omega-nya.

Jika seorang Alpha menggigit tengkuk Omega tidak dalam keadaan Rut, tanda akan tetap tercipta tapi tidak sempurna, masih bisa di timpa dengan tanda dari Alpha lain yang bisa menahan aroma dari bekas gigitan Alpha sebelumnya.

Ini Peraturan di Universe Mom_Zii.


***

Tuan Yhao duduk diatas kursi eksekusi dengan tangan dan kakinya terikat. "Aku sudah siap. Lakukan!" titahnya pada asisten seorang laki-laki Beta.

Beta itu sudah siap dengan suntikan ditangannya. Terlihat sedikit ragu, tapi dengan tangan bergetar sekuat tenaga meyakinkan diri untuk menyuntikkan formula ke tubuh Bos-nya.

"Selama aku belum sadar, pastikan kau tidak meninggalkanku. Pantau perubahan wujudku setiap hari."

"Baik, Tuan."

Jarum suntik sudah diposisikan siap menembus vena Tn. Yhao. "Ini akan terasa sangat sakit, Tuan."

"Setimpal dengan apa yang akan ku dapat."

"Arrghhhhh..."

Pria Beta gemetar mendengar teriakan Tuannya ketika berhasil menyuntikkan cairan itu.

Tn. Yhao kejang, berteriak kesakitan, seluruh permukaan kulitnya memerah. Pria Beta semakin takut tapi tidak ada yang bisa dia lakukan selain tetap memantau keadaan Tuan-nya.

***

Setelah membantu Darren di kamar mandi, Kenzie terus mengeluhkan rahangnya yang kebas dan mulutnya pegal karena milik Darren terlalu besar, juga terlalu lama memuntahkan lahar.

Darren tak melepaskannya sama sekali, terus memeluki Kenzie di atas ranjang dengan menenggelamkan wajah di perut sang Omega.

Meski mengeluh dan kesal, Kenzie tetap tak sampai hati membiarkan Alpha-nya kesakitan seorang diri. Sedikit demi sedikit, hati Omega mulai luluh, entah karena kasihan atau karena memang masih cinta, tapi yang di yakini si Omega, dia hanya kasihan.

"Keluarkan feromon mu lebih banyak lagi, sayang." Pinta Darren lembut, bibirnya tak henti menciumi permukaan kulit perut Kenzie.

Jemari lembut sang Omega, membelai rambut Alpha-nya. "Apa cukup hanya dengan itu, Phi?"

Sang Alpha mengangguk. "Um, aku sudah menambah dosisku tadi."

"Berapa ampul lagi?"

"Dua."

My Ex-Omega [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang