Bring 'Forget Me Not' flowers to my grave so I can come as an angel to pick you up. So we can meet in a better place with better feelings.
A story by Savannazie
Inspired by K-drama Queen of Tears
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Remember Love
○○○○
Teriknya matahari tak membuat Ji Won menghentikan langkahnya menuju kantor. Dari pagi dia sibuk dipengadilan dan belum sempat ke kantor sama sekali, menahan emosi yang makin menggebu dari pagi hari, kini kesabarannya hampir diujung kerongkongan.
Heels mewahnya menghentak aspal kasar dengan cepat lalu dengan sedikit berlari wanita itu masuk ke kantor kejaksaan, langkah besarnya menggema di koridor kantor dengan nyaring. Ji Won menekan brutal lift yang ada dihadapannya, sungguh tak sabaran agar segera menuju ruangannya.
Dan saat pintu lift terbuka, Ji Won langsung dihadapkan dengan sosok Krystal yang berdiri santai sibuk dengan ponselnya. Tanpa membuang waktu, wanita itu menyeret Krystal keluar lift hingga langkah gadis itu terseok-seok mengimbangi langkah besar Ji Won.
"Ji Won, apa yang kau lakukan?" Krystal kebingungan, hendak menepis tangan Ji Won namun gagal karena kekuatan cengkaman Ji Won jauh lebih besar dibanding tenaganya. "Diam dan ikut aku!" tukas Ji Won.
Ternyata Krystal dibawa ke area toilet diujung koridor oleh Ji Won. Ji Won menghempas kuat tangan Krystal lalu menatap nyalang gadis itu dengan penuh amarah yang teredam dari tadi. Ji Won berkacak pinggang meneliti Krystal dari atas sampai bawah, mencari setiap sisa hal licik yang ada ditubuh gadis itu.
"Kau menyeret paksaku kesini tiba-tiba, Jaksa Kim. Itu perbuatan yang sangat tidak termoral!" protes Krystal yang tidak terima, gadis itu mengelus pergelangan tangannya yang bekas akibat cekalan Ji Won, perih dan memerah.
Mendengar itu Ji Won tertawa sumbang sejenak lalu bergantikan wajah datar dan dinginnya. "Dan menyebarkan informasi pribadi seseorang itu lebih tidak terhormat! Apalagi kau membiarkan anggota keluargamu menjadi seorang kriminal karena dengan beraninya mengancam dan menerorku habis-habisan!" timpal Ji Won emosi.
Krystal yang tadinya memasang wajah polos tanpa dosa, kini berganti menjadi tampang licik dengan senyum menjijikkannya. Melipat tangan didada dan menatap Ji Won dengan remehnya. "Jadi, berapa banyak yang telah kau ketahui, Kim Ji Won? Atau harus aku panggil Jaksa Kim yang terhormat?" tawa licik Krystal membuat Ji Won mual mendengarnya.
Plak!
Satu tamparan kuat Ji Won layangkan ke pipi mulus Krystal, hingga membuat gadis itu membelalak kaget. "Ya! Kim Ji Won!" teriak Krystal sambil memegang pipinya yang kebas, tangannya yang lain dengan sigap terangkat ingin membalas tamparan Ji Won namun dengan gerakan cepat juga Ji Won mencekal tangan Krystal kuat.
Ji Won berdecih dan meludah kasar diujung kaki Krystal "Jadi sekarang kau paham kenapa aku membawamu kesini dan menampar mulut busukmu? Kau ternyata tak lebih dari seekor serigala berbulu domba selama ini, sialan!" ucap Ji Won dengan penuh emosi, orang yang dipercayanuya selama ini ternyata meletakkan pisau didalam selimutnya untuk membuatnya terluka.
