31

24 3 0
                                    

Ia langsung dihajar saat itu juga, coba dipukul berkali-kali meski sayangnya Kevin cukup lihai menghindar.

Terus-terusan dalam keadaan seperti itu pukul menghindar, balik pukul dan menghindar. Terus-terusan seperti itu.

Meski sayangnya Kevin tak kuasa ketika ada seorang pria lainnya yang meninjunya dari belakang.

Tentu Kevin langsung terjatuh hingga kepalanya terbentur trotoar, berdarah dan jatuh seketika.

Kevin masih tersadar meskipun dengan darah berlinangan di ujung dahinya. Ia sekuat mungkin bangkit meski darah menetes ke tanah.

Kevin langsung mendorong pria itu dengan kuat dan cepat, hingga pada akhirnya sang pria kekar menjatuh ke tanah. Dan Kevin langsung ambil kayu di tangannya dan balik pukul hingga ia pingsan.

Teman pria itu berniat akan menghajarnya lagi dengan balok kayu di tangannya tapi sayangnya langsung ditepis dengan balok kayu Kevin lalu dirinya pukul lelaki itu.

Menggelepar diatas jalanan keduanya. Kevin terjatuh ke atas tanah ambruk dan pingsan. Seorang pria anak buah mafia topi hitam lantas menghampiri Kevin yang terlihat tak sadarkan diri.

Faisal mencoba menghampiri Kevin meski sayangnya seorang pria lainnya menghajar Faisal dan membuatnya terfokus dengannya dan tak lagi bisa melihat Kevin.

Pria itu mengambil kesempatan, ia langsung membawa Kevin pergi dari sana tanpa sepengetahuan siapapun.
Ghina merasa cukup cemas hatinya, entah kenapa seperti ada sesuatu hal buruk yang terjadi, entah itu apa...

Apa hanya perasaan saja. Ia langsung inisiatif untuk lihat hapenya dan cek, ternyata ada pesan dari Faisal bahkan memintanya untuk mengangkat teleponnya.

Khawatir ada hal buruk terjadi padanya, ia pun langsung menelepon balik Faisal. "Iya, kenapa?" tanya Ghina.

"Kevin.... Dia diculik... Kita enggak tahu pasti, pas diliat dia hilang. Kita sempet liat tadi Kevin kayak mau dibawa sama orang tapi pas mau diselametin ada yang ngehajar gue... Gak tau pasti tapi yakin kalo Kevin diculik." ujar Faisal panik.

Membuat Ghina bingung saat itu. Ikutan panik.

"Emangnya kalian lagi ngapain? Kenapa kalian sampai enggak bisa nolongin Kevin? Emangnya kalian dimana?" tanya Ghina.

"Ada kerusuhan di jalan ibu kota. Dimana banyak orang yang terperangkap di kerusuhan itu, kita niat membantu orang-orang itu." ujar Faisal.

"Kenapa kalian enggak bilang-bilang ke gue kalo Kevin lagi ada situasi yang buruk kayak gini?" tanya Ghina sedih.

"Kevin enggak mungkin lah Na ngasih tau ke lo, dia enggak bakal mau buat lo cemas, dia pasti bakal nyembunyiin ini semua." ujar Faisal.

"Terus sekarang gue harus cari dia kemana... Gue mau kesana pokoknya... Cepet kasih serloknya." ujar Ghina.

Jujur Ghina merasa cukup panik akibat kejadian ini. Ia takut Kevin kenapa-kenapa.

Apalagi ia kebiasaan sekali tidak mau memberitahu ingin pergi kemana tiap berangkat.

Kevin selalu merahasiakan soal itu. Tapi ketika mendengar jika Kevin mendapatkan musibah semacam ini, ia entah kenapa jadi... Tidak merelakan.

Kenapa, harus dirinya? Padahal ia yang paling kuat dan paling dibanggakan di timnya...

Kerusuhan sudah teratasi sepenuhnya, dimana tim kepolisian sudah menyelesaikan perkara ini dan membubarkan semuanya, menangkap komplotan para penjahatnya dan memulangkan para pejalan yang tadi sempat terperangkap.

Tapi mirisnya Kevin masih belum juga ditemukan. Entah ia dibawa kemana oleh orang-orang itu.
Ghina terlihat menahan kesedihannya disana.

"Lo kemana Vin... Kenapa lo enggak ada disini. Lo kemana..."

Dinikahi Mas IntelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang