33

2 0 0
                                    


Aldi terus berlari masuk ke dalam area rumah yang luas dan megah itu. Jason benar-benar niat membeli rumah sebesar itu. Wajar sih dijuluki mafia nomor satu di indonesia, pasti kekayaannya juga fantastis.

"Tunggu gue Vin... Gue bakal nyelametin lo pokoknya. Lo harus bertahan." ujar Aldi bersemangat. Ia menyadari ada banyak penjaga didepan sana.

Aldi langsung bersembunyi dari mereka dibelakang pilar.

Ia bertingkah layaknya seorang agen rahasia beneran. Meskipun ditangannya tak ada satupun senjata yang ia bawa.

Ia berniat akan merebut senjata itu dari salah satu anak buah Jason yang sedang berjaga itu.

Ia kemudian langsung mengeluarkan sapu tangan yang sudah diberikan obat tidur.

Ia terus mengintai pergerakan mereka dari belakang, mencari celah agar supaya dirinya bisa masuk ke dalam celah itu dan memanfaatkan situasinya.

Suasana kembali sepi, tersisa hanya ada satu orang yang berjaga disana, yang lain beranjak ke ruangan lain. Aldi mulai mengambil langkah untuk menghampirinya dan bekap hidungnya dengan cepat menggunakan sapu tangannya, pria itu pun pingsan.

Aldi membawa tubuh pria itu ke balik dinding, menjauh dari tempat tadi, ke tempat lebih aman. Disana ia langsung mencopot baju dan celana milik pria itu. Ia kini berniat untuk menyamar menjadi salah satu dari mereka.

Ia tempelkan kumis diatas bibirnya. Supaya ada sedikit perbedaan, supaya tidak ada satupun yang menyadari kalau ia adalah Aldi, yang pernah mereka sekap beberapa waktu lalu.

"Udah mirip belom ye? Takutnya gue jadi yang paling ganteng lagi... Meh tahu aje di kampus anak-anak pada ngejar gue, mirip taehyung kali gue..." ujar Aldi pede. Ia langsung melirik ke kanan dan kiri, khawatir ada yang melihat. Ia langsung seret tubuh pria tadi ke taman, ia balik lagi ke tempat tadi. Kemudian mulai berjalan, temui teman-temannya disana, dan untungnya mereka semua tidak ada yang menyadari tentang hal ini, tentang munculnya Aldi yang tiba-tiba berada dilingkaran mereka.

Aldi juga menyempatkan dirinya untuk bertanya pada pengawal Jason yang lain, suaranya sedikit diubah menjadi sedikit lebih bariton.

"Intel yang kemarin ditangkep ada dimana sekarang?" tanya Aldi.

"Ada di gudang... Kenapa lo? Baru keluar dari goa?" tanya pengawal Jason, Aldi terkekeh.

"Gue kesana ah... Minta kuncinya dong.." pinta Aldi.

"Segala pake konci, dia lagi dikasih pelajaran sama tuan Michael. Konci ditangan dia men... Tinggal tunggu waktu aja itu mah... " ujar pengawal Jason membuat Aldi termenung mendengarnya.

"Tunggu apa maksudnya?" tanya Aldi.

"Waktu buat dia metot ditangan tuan muda." ujar pengawalnya membuat Aldi terdiam sejenak. Ia langsung angkat kaki darisana setelahnya. Menuju ke gudang yang pernah menjadi tempatnya disekap.

Hingga akhirnya ia berada dihadapan gudang. Terlihat disana Michael sedang tertawa membahak melihat Kevin memakan makanan yang ada dibawah kakinya dengan bertingkah layaknya seekor anjing.

Aldi mengepal keras tangannya. Ia benar-benar membenci pemandangan yang ada dihadapannya kini.

Suasana yang kini berbalik terjadi pada Kevin. Aldi sangat prihatin dengan yang terjadi pada Kevin.

"Bapak sama anak sama aja... Bikin orang gondok! Gue pokoknya harus selametin Kevin... Tapi gimana caranya..." batin Aldi mencoba cari cara.

Tiba-tiba Michael melihat ke arahnya dan menyadari kehadirannya disana.

"Heh ngapain lo disitu? Mau lo jadi anjing peliharaan gue juga?!" tandasnya membuat Aldi menunduk terdiam.

"Nih liat, ini hukuman buat orang yang sombong lagi congkak macam dia... Sekarang dia kemakan sama gayanya sendiri. Hahaha! Ayo anjing, abisin makanannya... Ayo dong yang cepet... Atau perlu gue injek kepala lo hmmm?" tanya Michael langsung menginjak kepalanya, hingga membuat wajahnya mencium lantai dan nasi-nasinya.

Kevin terlihat sangat lemah saat itu, Aldi sangat membenci hal ini. Ia tak kuasa melihat ini. Tangannya gatal untuk menjedoti Michael.

"Nih orang ngeselin banget sih... Vin yang sabar Vin..." batin Aldi.

Michael memekik. "Heh lo! Ngapain disitu terus?! Ambilin gue bangku!" tandas Michael, Aldi segera mengambil kursi dari ruangan sebelahnya namun langsung Aldi tarik kursinya ke belakang hingga Michael terjatuh ke lantai.

Ia meringis. "Lo sengaja ya hah!" tandas Michael pada Aldi. Tentu saja Aldi balas menunduk lalu berkata.

"Maaf tuan. Saya kira tuan mau kursinya digeser ke belakang." ujar Aldi. "Dasar bego gak punya mata apa lo!" tandas Michael.

Ia langsung tarik kursinya dan duduk di kursi itu. Michael kembali dengan aktivitasnya selanjutnya.

"Sekarang gue punya permainan." ujar Adrian langsung mengambil sebuah tongkat. "Gue kasih lo pertanyaan, dan lo harus jawab dengan bener. Atau enggak bakal gue pukul pake tongkat ini." ujar Michael. Aldi mengepal keras.

"Sial... Gue geregetan sama nih orang!" batin Aldi.

"Sekarang lo jawab, siapa orang paling licik di dunia ini?!" tanya Michael. Kevin tidak menjawab, ia merasa kesakitan disekujur tubuhnya, hingga kesadarannya pun hanya setengah saja, tak begitu mendengar perkataannya.

"Cepet jawab!" tandas Michael. Kevin masih diam saja. "Jawab atau enggak kepala lo gue pukul lagi sekarang!" tandas Michael sudah mengalihkan tongkatnya ke atas kepalanya.
Kevin masih diam saja meringis kesakitan.

"Ah.. Masih enggak mau ngomong ya..." ucap Michael yang langsung memukul tubuhnya. "Gue masih kasihan sayangnya, kalo gue pukul kepala lo lagi, lo pasti bakal cepet matinya. Gue mau lo lebih menikmati penderitaan ini sebanyak mungkin." ujar Michael yang kemudian menjambak rambut Kevin.

Terlihat wajahnya yang membiru dan penuh dengan luka.

Kevin tampak setengah sadar. "Cepet bilang kalo yang licik itu lo! Hahaha oo yang paling licik! Ayo bilang!" tandas Michael, Kevin masih terdiam matanya setengah menutup, sangat sayu.

"Bilang!" pekik Michael.

"Gak!" ujar Kevin.

"Berani lo ya!" tandas Michael yang langsung memukul tubuh Kevin berkali-kali dengan tongkatnya, Kevin merintih kesakitan. "Akh!"

"Mati! Mati! Mati! Dasar anjing gak berguna! Mati! Mati! Mati!" pekik Michael terus memukul tubuhnya.
Aldi semakin kesal dengannya. Ia mengepal keras.

Ia tak memiliki pilihan lain, ia acungkan pistol yang tersampir dicelananya lalu tembakkan ke arah belakang Michael, tentu saja Michael terkejut seketika.

Ia langsung berbalik ke belakangnya dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Michael kesal bukan kepalang.

"Looooo!!!" pekiknya yang berniat akan memukulnya dengan tongkat tapi sayangnya Aldi keburu menembaknya kembali hingga ia jatuh dan terkapar diatas lantai.

Aldi gemetaran tangannya, hingga dirinya menjatuh ke atas lantai, ia ketakutan, ini pertama kalinya ia menembak seseorang sampai... Tidak sadarkan diri seperti itu. Apa dia mati? Aldi ketakutan.

Aldi tak menghiraukan hal itu, ia langsung hampiri Kevin dan dekati. "Vin... Ini gue Aldi Vin... Lo harus bertahan Vin. Lo harus kuat Vin... Please bertahan Vin..." ujar Aldi cemas.

Namun tiba-tiba saja tangan teracung, tidak lain itu seorang pengawal Jason lainnya yang tiba-tiba datang dan menyadari hal itu.

Ia langsung membidik serta tembakkan timah panas itu meluncur tepat menghujam belakang tubuh Aldi. Tentu saja Aldi langsung terjatuh ke lantai saat itu.

Dinikahi Mas IntelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang