Malam ini suasana di luar sedang turun hujan deras.Semua orang pasti sudah masuk ke dalam dunia mimpi masing masing.
Tapi tidak dengan 9 orang kakak beradik ini,ah tidak maksudnya hanya 7 orang saja,minus si bungsu dan si sulung.
"Hyung bisa kau nyalakan lampunya,kita seperti mau memanggil arwah kalau begini!"sarkas Doyoung
Bayangkan saja, sekarang pukul 2 pagi harusnya mereka semua masih berada di alam mimpi masing masing.Tapi yang mereka lakukan sekarang adalah berkumpul di ruang tengah.Yang lebih anehnya lampu ruangan itu dimatikan,hanya sebuah lilin sebagai penerangan.Lalu siapa yang melakukan ini semua? tentu saja si anak kedua,Jhonny.
Entah apa yang Jhonny pikirkan untuk mengganggu semua adiknya di jam segini,tapi katanya ada sesuatu yang penting ingin dibicarakan.
"Baiklah ku nyalakan "Jhonny menekan saklar lampunya,lalu mematikan lilin.
Terlihatlah yang lain mencoba menahan kantuknya,kecuali Mark dan Jungwoo yang udah tepar di sofa.
"Hyung...kau...ingin... katakan... apa?....cepat...aku ngantuk..."tanya Jaehyun yang bicara setengah setengah karna sangat mengantuk.
"Oke.Jadi aku ingin bicara tentang rencana ulang tahun untuk pudu"mereka semua menatap Jhonny diam.
Jhonny jadi takut sendiri karena ditatap horor sama adik adiknya.
"Kenapa?"tanya Jhonny
"Jadi hanya itu..."DoyoungHening melanda selama 1.......2.......3
"HYUNG BANGUNIN KITA CUMAN BUAT BAHAS INI!?"suara nyaring disertai high note keluar dari mulut Doyoung.
"Heh jangan treak treak nanti beruang bangun!"ucap Taeyong."Hyung...kan bisa dibahas besok aja.Harus banget malam ini?"ucap Yuta yang kelihatan sangat lesu.
"Kalau besok kita semua sibuk..."Jhonny
"Sibuk apanya?"Taeyong
"Kan kita dari pagi sampai sore stay di cafe..."jelas Jhonny
"Halah...Hyung juga di cafe cuman di owner room doang berdiam diri,kita yang bantuin waiters,Hyung mah nggak ada!"Doyoung ngomongnya kayak punya dendam, sarkas banget padahal sama Abang sendiri.Tolong tabahkanlah hati Jhonny, berikanlah dia kesabaran menghadapi adeknya yang satu ini, ingatkan juga agar dia tidak menyumpal mulut Doyoung.
Jhonny menghela nafasnya.Malam ini mereka semua tetap melanjutkan mendiskusikan tentang ultah si bungsu,dengan mereka semua yang kadang bicaranya pada ngelantur semua.
~~
Pagi ini di kamar, Seunghan tampak duduk di tepi kasurnya sambil melamun.Entah apa yang dipikirkan anak ini.
"Seunghan ayo sarapan..."panggil Sungchan.
Merasa tidak ada jawaban, Sungchan mendatangi kamar Seunghan, kebetulan kamar anak itu terbuka dan tampaklah Seunghan yang sedang bengong.
"Seunghan..."panggil Sungchan di tepat di sebelah seunghan.Tapi tetap tidak ada jawaban.
"Ni anak kenapa dah? kesambet jangan jangan..."
Sungchan akhirnya memukul lengan Seunghan kuat sehingga terdengar suara ringisan dari Seunghan yang kesakitan.
"Hyung,sakit tau!"ucap Seunghan
"Lagian dipanggil dari tadi nggak nyaut.Kenapa lagi?"Sungchan"Nggak apa apa"ucap Seunghan lalu langsung keluar dari kamarnya meninggalkan Sungchan yang masih kebingungan.
Nggak mau ambil pusing, Sungchan segera menghampiri adiknya yang udah stay aja di meja makan.
Seunghan berjalan menuju kelasnya dengan antara sadar dan masih bengong.Dia bahkan sudah menabrak dua orang siswa bahkan juga guru karena jalan sambil bengong.
Di tempat duduk pun dia juga masih diam nggak fokus.Eunseok yang melihat Seunghan diam aja pun jadi heran juga.Soalnya ini pelajaran matematika dah dimulai dan Seunghan suka sama ni pelajaran,biasanya dia excited sendiri tapi ini dia cuman diam natap lurus ke depan.
Sebuah tepukan mendarat di bahunya, Seunghan menoleh mendapati wajah Eunseok yang juga menatapnya bingung.
"Kamu kenapa?"tanya Eunseok
"Nggak apa apa kok"ucap Seunghan datar.Eunseok kembali diam dan fokus kembali ke pelajaran.Skip waktu istirahat Eunseok beranikan diri lagi untuk bertanya pada Seunghan.
"Kamu kenapa Han?"tanya Eunseok
Seunghan diam menatap Eunseok dengan mata tajamnya, Eunseok jadi merinding ditatap gitu,mampus salah nih dia kayaknya nanya."Aku cuman bingung.."ucap Seunghan, Eunseok menghela nafas lega ternyata Seunghan nggak marah sama dia.
"Bingung kenapa?"Eunseok
"Besok ultah Sungchan Hyung,aku rencana mau ngerayain ultahnya dia,tapi sayangnya orang tuaku nggak bisa Dateng ke Seoul.Jadi...."Seunghan menggantung ucapannya, Eunseok memiringkan kepalanya penasaran."Kamu mau datang besok buat ngerayain ultah Sungchan Hyung bareng bareng?"Eunseok mengkaget,tiba tiba banget ni Seunghan ngajak dia.Biasanya kalau ada apa apa Eunseok duluan yang ngajakin,tapi kali ini dia bahkan diundang.
"Boleh emangnya?"tanya Eunseok
"Jelas bolehlah,kan aku dah undang kamu.Ya jujur..aku harap kamu bisa dateng besok"
"Oke aku bakal datang"ucap Eunseok, Seunghan tersenyum mendengarnya
"Makasih""Eh Chan Lo habis darimana?"tanya Renjun.
"Gua habis dari UKS,ada yang pingsan tadi"Renjun dan Sungchan hanya ber-oh ria saja."Hyung mau ikut ke kantin?"tanya Sungchan.
"Nggak deh Chan Hyung capek.."
"Capek ngapain Lo?"Renjun
"Ngerjain tugas lah,belum lagi tugas buat besok belum siap,dah lah gua ke kelas dulu"Haechan meninggalkan Renjun dan Sungchan."Tuh kan sung,dia tuh mana mungkin inget sama ultahnya sendiri"jelas Renjun, Sungchan udah tau kalau besok itu ultahnya Haechan tapi dia juga nggak inget kalau ultah dia juga besok.
"Seunghan!!"suara panggilan terdengar jauh dibelakang Seunghan dan Eunseok.
"Jaemin Hyung...kenapa?"tanya Seunghan
"Besok ultahnya Haechan kalian berdua kamu sama Sungchan datang ya,sama kamu juga Eunseok"ucapan Jaemin membuat Eunseok dan Seunghan saling menatap."Loh Sungchan Hyung juga besok ultah"Jaemin terkejut mendengar ucapan Seunghan.
"Serius!?"
"Iya,tapi Sungchan Hyung memang nggak pernah inget sama ultah dia"jelas Seunghan
"Sama dong Haechan juga nggak akan pernah inget sama ultah dia"Mereka tampak saling diam, Seunghan diam berfikir sesuatu sementara Jaemin hanya memikirkan kejadian yang sangat kebetulan ini.
"Hyung,gimana kalau ngasih kejutan ke Sungchan Hyung sama Haechan Hyung barengan aja"usul Seunghan yang tampak disetujui Jaemin.
"Ide bagus,nanti Hyung coba tanya ke abangnya Haechan yang lain dulu ya"
"Oke Hyung"
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua ini Hanya Topeng
FantasyTentang keseharian 9 orang kakak beradik yang tinggal jauh dari orang tua mereka.Mereka mempunyai seorang kakak tertua yang sangat mereka sayangi dan mereka banggakan,tapi nyatanya kebaikan kakak tertua mereka hanyalah sebuah sandiwara yang justru m...