Ketahuan (26)

4 1 0
                                    

Seunghan sedang berada di supermarket.Dia berjalan dengan wajah yang kusut.Bagaimana tidak kusut,tadi dia sedang main handphone dengan tenangnya tiba tiba Sungchan masuk ke kamarnya dan nyuruh dia pergi ke supermarket.

Parahnya dia disuruh belanja bahan masakan,dia aja nggak bisa bedain yang mana bayam yang mana sawi lah ini disuruh belanja bahan masakan.

Dengan berbekal catatan yang ditulis oleh Sungchan dia mengelilingi rak rak sayuran,buah buahan bahkan juga bumbu dapur.

Dia memasukan setiap bahan yang dia temukan,beruntung di setiap bahan dipasang label nama jadi Seunghan nggak kebingungan.

Jarak yang lumayan jauh dari Seunghan ada seorang lelaki mengenakan outfit serba hitam dari kepala sampai kaki terlihat mengawasi Seunghan.Kemanapun Seunghan pergi dia mengikuti.

Saat Seunghan mempercepat langkahnya saja dia juga mengikuti.Seunghan sedari tadi merasa ada yang mengikutinya dibelakang.Walaupun supermarket itu ramai orang tapi tetap saja kita bisa merasakan jika ada yang mengikuti.

Beberapa kali dia melihat ke belakang,tapi tidak ada siapapun yang terlihat memperhatikannya.Hanya orang orang yang sibuk sendiri dengan barang yang dibeli.

Setelah dirasa semuanya barang sudah dia ambil dan tidak ada yang terlewat,dia buru buru menuju kasir, membayarnya dan keluar dari supermarket itu.

Tepat saat dia ingin membuka pintu mobilnya ada orang yang memukul bagian belakang Seunghan sampai dia pingsan.Dia dengan cepat membuka mobil Seunghan,menaikinya keluar area supermarket.

Seunghan sendiri tidak sadarkan diri di kursi penumpang.Sampai akhirnya dia dibawa ke rumah terbengkalai tempat pembunuhan terjadi.

Dia digotong oleh beberapa orang masuk ke rumah,tangan dan kaki diikat dan dia didudukan di kursi.

"Wow kau sangat cepat"orang lain muncul dibelakang tubuh sosok serba hitam itu.Dia membuka maskernya dan ternyata itu adalah.....

Yap dia taeil.Ternyata dia langsung yang turun tangan,itu juga karna sebenarnya dia agak curiga dengan gelagat Eunseok yang selalu keliatan panik kalau ngomongin soal mau celakai Seunghan.

"Pindahkan dia"ucap Taeil

Kursi tempat Seunghan duduk pun di geret ke tempat.Saat itu juga Seunghan tersadar dari pingsannya.Saat baru setengah sadar dia merasa pusing yang teramat.

Dia mencoba memfokuskan pandangan,saat sudah sepenuhnya sadar dia terkejut saat melihat di depan dia ada taeil yang sedang menatapnya juga.Setelah itu dia mengedarkan pandangan ke sekeliling dan menjadi semakin bingung saat dia berada di tempat yang sangat asing baginya dan juga mengapa tangan dan kakinya diikat?

"Kaget hmm?"ucap Taeil saat melihat raut wajah Seunghan
"Dimana aku?kemana kau membawaku?"tanya Seunghan

"Akan ku beri tau nanti... sebaiknya sekarang kau lihat dulu ke samping kiri dan kananmu"setelah taeil mengatakannya lampu di ruangan itu dinyalakan

Seunghan langsung melihat ke samping kiri dan kanannya,dia lagi lagi terkejut saat melihat Jhonny Taeyong Yuta dan yang lain berada di sana dalam posisi yang sama dengannya tapi mulut mereka semua masih masing ditutup oleh kain,dia berada di tengah tengah mereka.

"Apa yang kau lakukan pada kami!?"rasa takut Seunghan sudah berganti dengan emosi.Tanpa menjawab taeil hanya pergi ke sudut ruangan dan menarik sebuah bungkusan plastik berwarna hitam.

Saat plastik itu tepat berada di depan mereka Seunghan bisa mencium aroma yang sangat menyengat dari plastik itu.Taeil dengan santai membuka plastik itu dan mengambil sebuah tangan yang masih berlumuran darah.

Mereka semua disana membelalakkan matanya.
"Kau membunuh seseorang!?"tanya Seunghan lagi.Tapi taeil tetap tidak menjawab melainkan dia hanya membersihkan darah yang berada di pergelangan tangan yang dia pegang.Dan terlihatlah bahwa di pergelangan tangan itu ada sebuah gelang dengan tangan berwarna emas dan tiga buah permata Hijau yang menghiasinya.

Yang lainnya sontak menangis kejar melihatnya.Mereka tentu tau gelang itu milik siapa dan jika gelang itu berada di tangan yang taeil pegang itu berarti tangan itu milik seseorang yang mereka cari selama ini.

Taeil menyuruh para bawahannya untuk membuka penutup mulut adiknya.Saat sudah dibuka.....

"EOMMA!!!"teriak mereka bersamaan di tengah tangisnya.
"Kenapa kau melakukan ini Hyung...kau jahat!?"ucap Taeyong.
"Kalau aku jahat lalu mereka apa?"mendengar itu mereka memandang taeil bertanya
"Mereka?apa kau juga membunuh Appa!?"ucap Yuta dan taeil mengangguk.

"KAU TIDAK WARAS HYUNG!!KAU SUNGGUH BRENGSEK!!!"doyoung berteriak.
"Aish jangan berteriak telingaku sakit,lagipula kalian juga akan segera menyusul orang tua yang sangat kalian sayangi itu"jelas taeil

Taeil mengambil kapak andalannya yang dia gunakan juga untuk membunuh orang tuanya.Saat taeil mendekat Jhonny membuka suara.
"Tunggu Hyung!kenapa Seunghan juga ingin kau bunuh?dia tidak salah apa apa"
"Tapi dia telah mengganggu ku selama ini"Seunghan yang mendengarnya mengernyitkan dahinya

"Apa yang ku lakukan?"
"Aku tau kau sudah mencurigaiku dari awal,aku juga tau bahwa saat aku berbicara dengan seseorang di telpon saat kau dan hyungmu berada di cafe kau mendengar pembicaraan ku.Dan kau juga telah memberi tau semuanya pada hyungmu"ucapan taeil membuat Seunghan bingung,dari mana taeil mengetahuinya?

"Eunseok lah yang memberi tau"Seunghan lagi lagi terkejut dengan pernyataan itu
"Tidak mungkin!"Seunghan mencoba membantahnya
"Eunseok aku suruh untuk memata mataimu,dan tidak kusangka kau sudah terjebak sangat dalam di perangkapnya"Seunghan langsung lemas mendengarnya,orang yang dia percayai ternyata mengkhianatinya.

"Baiklah... Seunghan aku akan memilihmu untuk jadi korban pertama,karna sepertinya setelah mengetahui fakta itu kau sudah tidak punya harapan untuk hidup lagi"dan benar saja saat taeil menarik kursi Seunghan ke tengah untuk dipertontonkan cara dia menyiksa kepada adiknya yang lain, Seunghan hanya menunduk diam.Tidak ada pemberontakan.

Sementara yang lainnya sudah berteriak teriak.Tepat saat taeil melayangkan kapaknya ke arah leher Seunghan dan sudah hampir menempel pada lehernya.

Terdengar suara tembakan dari luar bangunan itu,kaca bangunan itu hancur dan pintunya didobrak oleh seseorang

"Jatuhkan senjatamu!!"

Semua ini Hanya TopengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang