Hari Terakhir (11)

14 4 0
                                    

Sudah 2 hari orang tua dari sembilan anak itu menginap di rumah mereka.Dan hari ini adalah hari ketiga yang dimana juga hari terakhir orang tuanya berada di sini.

"Eomma tidak bisakah pulang beberapa hari lagi?"tanya si bungsu yang sekarang lagi bermanja dengan sang eomma.
"Eomma juga ingin tinggal lebih lama,tapi Appa mu tidak bisa meninggalkan pekerjaannya lebih lama lagi sayang..."ucap ibunya

"Kan banyak karyawan yang mengurus perusahaan Appa"Haechan berusaha membujuk
"Nggak bisa,kasihan karyawan yang lain kalau disuruh kerja lebih lama lagi,mereka juga kan ingin istirahat " ucap ayahnya yang tiba tiba datang.

Haechan menunjukkan wajah sedihnya,ia masih ingin bersama orang tuanya lebih lama.Tapi dia juga mengerti bahwa orang tuanya juga sibuk,dan dia sendiri juga masih sekolah dan belum waktunya liburan sekolah.

"Gimana kalau kita jalan jalan hari ini,eomma sama Appa kan pulangnya besok,jadi ini sebagai hari terakhir pergi bareng"Haechan bicara dengan nada semangat

Sementara orang tuanya tampak berpikir.Sudah dua hari ini mereka tidak berhenti jalan jalan bareng.
"Tapi kan kita selama dua hari pergi terus"ucap ibunya.
"Iya sih tapi untuk hari terakhir.boleh ya eomma...Appa"Haechan memelas.

"Tapi pergi kemana?"ayahnya bertanya
"Jangan jauh jauh"lanjut ibunya.
"Kita ke Mall aja gimana?"tanya Haechan

Haechan kini melihat raut wajah orang tuanya yang tampaknya setuju dengan keinginannya.
"Oke"orang tuanya menjawab dengan serentak.Haechan melompat kegirangan sementara orang tuanya hanya menatapnya gemas.

"Sekarang kamu pergi ke kamar hyungmu yang lain,suruh mereka siap siap, bentar lagi kita berangkat"
"Oke eomma"Haechan langsung berlari ke arah tangga, menemui hyungnya yang lain.

~~

Tok Tok Tok

Taeil mengalihkan pandangannya dari handphonenya, bingung siapa yang mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk"ucap Taeil

Taeil tidak menyangka bahwa yang mengetuk pintu kamarnya adalah ibunya,dia berpikir bahwa salah satu adiknya yang mengetuk.

Seorang wanita paruh baya memasang wajah datar,sambil menelisik sekitaran kamar anaknya,oh tidak,apakah dia pernah menganggap taeil itu anaknya?

"Ada apa!?"tanya taeil dengan datar, tatapan matanya tajam membalas tatapan tajam dari wanita itu juga.

"Kau tidak sopan bicara seketus itu padaku,aku ini ibumu!"
"Ada apa dengan dirimu sekarang?"tanya taeil membuat orang dihadapannya tidak mengerti

"Apa maksudmu?"
"Selama ini kau tidak pernah menganggapku anakmu,kenapa sekarang aku harus menganggap mu sebagai ibuku?"ucap Taeil, membuat wanita itu terdiam sejenak.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, kenapa kau disini?"tanya taeil
"Aku hanya ingin melihat anak yang selama ini tidak pernah aku dan suamiku anggap ada di keluarga ini."
"Apa yang ingin kau lihat dariku!?sudah dua hari kau melihatku ada dirumah ini kan!?"taeil semakin kesal karena wanita dihadapannya memandangnya dengan tatapan meremehkan.

"Bukan itu maksudku...aku ingin melihat apakah hidupmu semakin sengsara atau tidak-"
"-tapi aku berharap hidupmu semakin sengsara,karena aku tidak rela kalau kau hidup bahagia"taeil ingin sekali memukul orang ini jika dia tidak ingat kalau orang ini adalah seorang wanita dan masih berstatus sebagai ibunya.

"Mengapa kau sangat membenciku?apa salah ku padamu?"tanya taeil dengan mata yang kini sudah memerah.

Wanita itu tersenyum miring
"Karena kau tidak berguna sebagai anak.Apa kau tidak sadar bahwa diantara saudaramu yang lain,kau tidak pernah mendapatkan prestasi apapun,bahkan kau kalah dari Haechan"

"Jadi ini karena soal prestasi di sekolah?"

"Tentu saja.Dari dulu aku dan suamiku selalu mengajari agar kau menjadi anak yang pintar di sekolah bahkan kami mengeluarkan uang banyak untuk biaya les mu,tapi tetap saja kau hanyalah seorang anak yang bodoh.Dan apa kau juga tau bahwa dulu teman temanku selalu membicarakan aku hanya karna dirimu,aku sangat malu karnanya.Tapi untunglah anak keduaku sampai anak terakhirku,mereka tidak pernah membuat ku kecewa atau mempermalukanku.Jadi jangan salahkan aku jika aku bersikap seperti ini padaku,karena sekarang kau hanyalah anak yang tidak diinginkan!!"ucap wanita itu sarkas

Taeil mengepalkan tangannya, berusaha meredam emosinya.

"Dan selalu ingatlah pesanku untuk menjaga semua adikmu,jangan sampai terjadi apapun pada mereka.Kalau perlu kau korbankan saja nyawamu untuk mereka!"wanita itu pergi dari kamar taeil

"Nyawamu lah yang akan ku korbankan terlebih dahulu!!"taeil

Semua ini Hanya TopengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang