chapter 14

257 27 1
                                    

Typo bertebaran
.
.
Oh ya. Berhubung author orangnya pelupa, jadi misal ada beberapa situasi, nama, tempat atau yang lain² yang gak sama sama chapter sebelum²nya tolong ingetin ya😌
.
.
Ok sekarang kita lanjut..
.
.
.
.
.
.

D

idalam hutan Jiang Cheng masih menyusuri hutan mencari Ziwu. Semakin masuk kedalam energi gelap semakin kuat dan pekat. Membuat naluri nya sebagai ibu semakin kuat.

Jiang Cheng "sejak kapan hutan Yumeng begitu penuh dengan energi kebencian? Bukankah saat itu semua mayat murid Yumeng dibuang di sungai Yumeng? Ada yang tidak beres disini. Kuharap kau bisa bertahan didalam perut ibu nak, apapun yang akan kita hadapi untuk mencari gegemu." Batinnya.

Setelah beberapa saat berjalan didalam hutan tersebut. Jiang Cheng menangkap siluet seorang sedang berlutut sambil menutup kedua telinganya. Jiang Cheng tidak dapat melihat wajah orang tersebut, karna orang itu membelakangi dirinya.

Tanpa sadar langkahnya membawa dirinya mendekat ke orang itu, entah kenapa dia merasa orang itu adalah putranya karna teringat pakaian yang dipakai Jiang Ziwu terakhir diliat tadi siang.

Jiang Cheng "Ziwu.. " Panggilnya..

Orang itu menoleh.. "Ibu.. "

Jiang Cheng mempercepat langkahnya tapi orang itu yang ternyata Jiang Ziwu malah bergerak mundur menghindari Jiang Cheng.

Jiang Ziwu "jangan mendekat ibu, kau akan terluka. Dia akan melukaimu, jangan mendekatiku"

Jiang Cheng"Ziwu, apa yang kau katakan. Apa maksudmu nak? Biarkan ibu mendekat dan membantu mu. Ayo kita pulang, untuk apa kau kehutan ini tanpa membawa pedang mu?.

Jiang Ziwu menggeleng."aku mohon ibu, jangan mendekat."

Jiang Cheng tetap nekat mendekat hingga saat dia hampir menyentuh Jiang Ziwu entah energi dari mana membuatnya terpental dan membentur pohon dibelakangnya.

Jiang Ziwu "iiibuuu.." Teriaknya dan akan mendekati Jiang Cheng tapi sesuatu menahan tubuhnya untuk mendekat.

Seteguk darah keluar dari mulut Jiang Cheng, rasa sakit ditubuhnya terutama bagian perutnya dia rasakan. Pandangan Jiang Cheng menjadi buram, setengah kesadaranya lenyap. Tapi samar²netra violet nya menangkap sosok orang yang amat sangat dia kenal berdiri tepat dibelakang putranya.

Seseorang yang menjadi sebab dirinya harus ber kultivasi iblis karna tidak memiliki jalan lain, orang yang membuat dirinya melahirkan sosok putra yang amat dia sayangi saat ini terlepas siapa ayah kandungnya, Dialah Wen Rouhan. Wen Rouhan? Apakah selama ini dia belum mati?.

Setelah kesadarannya kembali pulih dan pandangan mulai kembali jelas, Jiang Cheng terkejut bukan sosok Wen Rouhan yang dilihat melainkan..

Jiang Cheng "Jin Guang Shan"

Jin Guang Shan "akhirnya kita bertemu kembali Jiang zhongzhu. Tapi maaf pertemu kita harus seperti ini."

Jiang Cheng "lepaskan putraku, apa yang sebenernya kau mau?" Teriak Jiang Cheng.

Jin Guang Shan "Yin Hufu"

Jiang Cheng "Yin Hufu tidak ada padaku. Kau tau Yin Hufu milik Wei Wuxian."

Jin Guang Shan "memang benar, tapi apa kau lupa? Inti hitam yang bersarang di jantungmu merupakan salah satu serpihan Yin Hufu yang ditanam Wei Wuxian padamu. Aku harus mendapatkan semua serpihan Yin Hufu itu sebelum merebut Yin Hufu yang ada ditangan Wei Wuxian. Setelah itu aku akan menjadi yang paling kuat dan menguasai dunia kultivasi. "

2 KULTIVATOR IBLIS(tanpa Revisi)(selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang