chapter 21

219 20 2
                                    

Typo bertebaran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sedangkan di gushu, di aula pengobatan. Tabib yang terlihat sudah tua berusaha mengobati Wei Wuxian, kening tabib itu mengkerut saat memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan Wei Wuxian, memilih untuk diam dan mengobati luka yang lebih serius.

Lan Wangji duduk disisi lain Wei Wuxian, sambil terus menyalurkan energinya ketubuh Wei Wuxian.

Menjelang beberapa lama, Lan Xichen dan Lan Qiren tiba.

Lan Xichen "Wangji, bagaimana keadaan adik Wei? "

Lan Wangji "tabib belum selesai mengobatinya." Ucapnya datar, tapi Xichen tau ada kekhawatiran yang tergambar jelas dinetra emas sang adik.

Lan Xichen "jangan khawatir Wangji, adik Wei bukanlah seorang yang lemah. Dia akan baik² saja, Xiong Zhang juga sudah menyuruh murid Lan untuk menjemput nona Wen agar membantu mengobati adik Wei."

Lan Wangji "hmm."

Dan bener, tidak lama Wen Qing tiba dengan expresi wajah yang khawatir.

Wen Qing "A'xian."

Wen Qing ikut memeriksa keadaan Wei Wuxian tanpa mengurangi rasa cemas dihatinya. Mungkin bagi yang lain melihat kecemasan diwajah Wen Qing karna Wei Wuxian adalah penyelamat nya, tapi berbeda dengan Lan Xichen. Jangan lupakan, Lan Xichen adalah orang bisa membaca isi hati seseorang walau dari sorot padangan saja. Lan Xichen menangkap perasaan lain saat melihat cara Wen Qing menatap Wei Wuxian, lebih dari sekedar rasa cemas untuk dermawan nya. Tapi Lan Xichen memilih diam untuk saat ini dan akan mempertanyakan itu saat keadaan sudah tenang.

Seorang murid masuk kedalam aula pengobatan dan membungkuk memberi hormat pada pemimpin Lan dan tetua Lan.

"Salam, zewu-jun, tetua Lan. Di aula tamu, Jin ZhongZhu dan lianfang-jun menunggu anda."

Lan Xichen "baiklah, saya akan segara kesana." Murid itu langsung meninggalkan aula pengobatan. "Paman, apa paman akan ikut?"

Lan Qiren "tentu saja. Ayo Xichen." Lalu mulai berjalan meninggalkan aula pengobatan.

Lan Xichen "Wangji, Xiong Zhang dan paman akan ke aula tamu, jika terjadi sesuatu segera beritau xiongzhang."

Lan Wangji "baik, Xiong Zhang. "

Lan Xichen lalu pergi menyusul sang paman.

~~~

Sedangkan ditempat lain.
Setelah Xie Lian selesai mengobati Jiang Cheng, tidak lama, Jiang Cheng sadar. Kedua kelopak matanya berkedip perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk. Hingga netra ungu violet nya menangkap sosok asing disebelahnya.

Jiang Cheng beringsut menjauh dengan menahan sakit di perutnya karna bangun tiba-tiba. Menatap waspada pada sosok berjubah putih yang sedang tersenyum lembut padanya. Bibir pucat nya terbuka ingin mengatakan sesuatu.

Jiang Cheng "k.. Kau.. Siapa?"

Xie Lian " Xie Lian"

Jiang Cheng terkejut saat mendengar nama itu. Berfikir jika dirinya sudah tiada karna bisa melihat kaisar langit berada didepannya.

Xie Lian yang mendapati raut terkejut orang didepannya tersenyum lembut. "Kau masih hidup, kau berada dikediaman putraku didaerah Yunping, dan kau tidak perlu khawatir kami tidak akan menyakitimu."

Tubuh Jiang Cheng kembali tenang, tapi tidak lama kembali menegang saat menangkap sosok lain yang menatapnya dingin, keringat kembali memenuhi wajah dan leher Jiang Cheng.

Xie Lian yang mendapati Jiang Cheng menegang kembali menoleh kearah pandang Jiang Cheng setelah itu menghela nafas kecil.

Xie Lian "Yue'er?" Tegur nya pada sang putra lalu kembali menatap Jiang Cheng. "Aku tau apa yang dilakukan putraku membuatnya takut atau khawatir. Tapi kau tidak perlu lagi cemas, Wang Yue tidak akan melakukan apapun yang mengancam keselamatanmu, anak²mu dan juga suamimu. Beristirahat lah sebentar lagi, saat kau sudah pulih, Yue'er akan mengantarmu kembali pada suamimu."

2 KULTIVATOR IBLIS(tanpa Revisi)(selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang