chapter 26

219 26 4
                                    

Typo bertebaran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Masih diantara Lan Xichen dan Jiang Cheng..

Lan Xichen "A'yin, apa yang kau katakan? Tidak, aku tidak ingin kita berpisah. Aku tidak bisa menghabiskan sisa hidupku tanpamu. Aku mohon A'yin jangan perpisahan yang kau berikan sebagai hukuman ku. Aku siap menerima hukuman apapun asal jangan perpisahan diantara kita."

Jiang Cheng" Lalu bagaimana dengan saudaraku Lan Xichen? Dia sedang mengandung anakmu. Garis keturunan Lan juga. Apa kau akan mangkir dari tanggung jawab mu? Apa kau akan membiarkan seorang anak lahir dan tumbuh tanpa seorang ayah? Jawab aku Lan Xichen."

Lan Xichen "aku bisa memberi anak itu tempat dan nama digushu sebagai anakku, tapi tidak dengan ibunya jika aku harus mengorbankan A'yin."

Jiang Cheng "memberi dia status sebagai anak harammu? Dunia kultivasi akan mempertanyakan siapa ibunya Lan Xichen, sedangkan aku yang berstatus istrimu sudah keguguran."

Lan Xichen "A'yin... Aku tetap tidak bisa melepas dirimu dan menerima orang lain. Aku mohon, kita bisa cari solusi yang lain."

Jiang Cheng menggeleng sambil menutup mata berusaha menahan segala emosi yang memberontak ingin di lampiaskan.

~~~

Sedangkan diYumeng Jiang.
Jiang Yanli mengambil tugas kepemimpinan Jiang Cheng sementara, sampai Jiang Cheng pulih dan bisa memimpin sekte kembali. Ditengah kesibukan Jiang Yanli membaca gulungan, suara sesorang mengambil alih fokus Jiang Yanli.

Jiang Yanli "A'cheng?"

Jiang Yanli menatap orang tersebut yang tak lain adalah Jiang Cheng. Jiang Yanli menatap Jiang Cheng dari atas sampai kebawah dan kembali keatas hingga kedua netra dackviolet Jiang Cheng dan netra lilac Jiang Yanli. Sesaat Jiang Yanli terdiam menatap sosok didepannya hingga sebuah senyuman terukir dibibirnya.

Jiang Yanli berdiri dari duduknya mendekati Jiang Cheng memeluknya sangat erat, begitupun sebaliknya Jiang Cheng membalas pelukan Jiang Yanli dengan erat.

Jiang Yanli "apa kau benar-benar sudah pulih Acheng?"

Jiang Cheng "ya. Aku merindukan jie jie dan Yumeng, sebab itu aku pulang."

Jiang Yanli melepas pelukannya dan mengusap pipi Jiang Cheng sayang. "Jie jie juga sangat merindukanmu. Syukurlah, kau baik² saja."

Jiang Cheng "ya. Akan berusaha tetap baik² saja demi jie jie."

Jiang Yanli "terimakasih. Apa kau lapar A'cheng, kalau iya, ayo ikut jie jie kedapur."

Jiang Yanli menarik tangan Jiang Cheng perlahan kearah dapur.

Jiang Yanli memasak sup iga teratai, setelah jadi disuguhkan dihadapan Jiang Cheng. Jiang Yanli tersenyum bahagia melihat adiknya makan dengan lahap.

Setelah selesai makan, mereka berdua menghabiskan waktu di gazebo dekat danau teratai.

Jiang Cheng "jie jie, sebenernya apa Wang Yue benar-benar saudaraku? Jika itu benar, kenapa kalian tidak pernah bilang padaku, kalau aku punya saudara kembar? "

Jiang Yanli "jie jie bingung harus memulai cerita dari mana. Kalian memang saudara kembar. Dulu saat kalian berusia 1 tahun, Jiang Yue menghilang dari kamarnya. Ayah ibu dan murid sekte lainnya sudah berusaha mencari Jiang Yue kemana pun, tapi tidak ada jejak.hingga Ibu sampai sakit saat seorang murid menemukan adikmu dalam kondisi tak bernyawa. Kami akui wajahnya tidak bisa kami kenali, tapi dari pakaian dan lonceng Jiang yang ada bersama bayi itu, membuat kami yakin jika itu adalah Jiang Yue. Karna tak ingin membuat ibu semakin sakit. Kami memutuskan untuk tidak mengungkit Jiang Yue lagi. Dan seiring berjalannya waktu, ibu mulai menerima jika salah satu putranya sudah tiada. Tapi jauh dilubuk hati kami, kami berharap jasad itu bukan Jiang Yue. Kami berharap suatu saat Jiang Yue akan pulang ke Yumeng. Dan hari itu tiba, walau dengan situasi yang tidak pernah disangka."

Jiang Cheng "apa jie jie menyayangi Wang Yue?"

Jiang Yanli tersenyum"tentu saja. Jie jie menyayangi kalian berdua sama rata. Oh tidak, bertiga. A'xian juga adik jie jie dan shixiongmu A'cheng."

Jiang Cheng "jika jie jie bertemu dengan Wang Yue, apa yang akan jie jie lakukan?"

Jiang Yanli masih menatap Jiang Cheng dengan senyuman yang sama. Tapi terdapat genangan air mata dikelopak matanya. Perlahan Jiang Yanli mengusap wajah Jiang Cheng perlahan.

Jiang Yanli "jie jie sudah bertemu dengannya, jie jie langsung memeluknya dengan erat dan memakan makanan untuknya. Jie jie senang dia menikmati masakan jie jie. Kenapa kau harus bertanya saat kau sudah mendapatkan penyambutan dariku, Jiang Yue."

DEG

Jiang Cheng terkejut menatao Jiang Yanli tanpa berkedip.

Jiang Yanli "jie jie sudah tau dari awal saat kau datang. Warna netra Jiang Cheng adalah unguviolet yang cerah.. Sedangkan kau lebih kearah gelap. Kenapa harus menjadi A'cheng, saat kau ingin menemui jiejie Yue'er? Jie jie senang ternyata benar² masih hidup. Ayah dan ibu juga pasti senang, salah satu putranya sudah pulang."

Wang Yue"maaf, aku datang malah ingin merusak kehidupan rumah tangga adikmu."ucapnya lirih dan menundukan kepalanya tidak berani menatap Jiang Yanli.

Jiang Yanli "kau juga adikku. Dan Jiang Cheng juga adikmu, kau lahir lebih dulu dari Jiang Cheng, berbeda beberapa menit saja. Mungkin kau melakukan ini karna berfikir kami tidak pernah memperdulikan mu. Tapi percayalah walau kami berhenti mencarimu, kami tetap berdoa kau baik² saja diluar sana dan akan pulang kerumah ini dengan selamat dan dengan cara apapun."

Jiang Yanli memeluk Wang Yue dengan erat. Hingga suara tangisan terdengar dari orang yang didekapnya.

Wang Yue "jie jie, aku sudah membuat rumah tangga Jiang Cheng dan pemimpilan diambang kehancuran. Aku meminta Lan Xichen untuk tidur dengan ku sebagai pertukaran informasi, dan sekarang aku sedang mengandung anaknya. Dan lebih parahnya Chengcheng sudah tau kehamilan ku. Dia berniat untuk berpisah dengan Lan Xichen agar dia bisa bertanggung jawab padaku."

Jiang Yanli hanya diam mendengar perkataan Wang Yue. Pernikahan adiknya terancam berakhir karna ulah adiknya yang lain.

Hingga sesuara seseorang yang memanggil Jiang Yanli mengembalikan mereka dari keheningan sesaat.

Wen ning"nyonya Jin. Tuan Wei dan Wenqing jie jie sudah kembali, dan menuju aula leluhur meminta restu untuk menikah."

Jiang Yanli terkejut langsung berdiri dan berjalan ke aula leluhur.

Sedangkan Wang Yue menatap Wen ning dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Dan jika Wen ning masih hidup mungkin saat ini Wen ning akan gugup ditatap sedemikian oleh Wang Yue, tapi itu tidak terjadi karna Wen ning hanya mayat hidup yang tidak memiliki emosi diwajah dan urat tubuhnya. Wen ning membungkuk memberi salam lalu pergi. Sudut bibir Wang Yue terangkat menatap kepergian Wen ning..

Wang Yue "menarik, apa ayah Hua Cheng punya jimat mantra untuk membuat mayat hidup kembali seperti manusia? Lebih baik kutanyakan nanti saat aku pulang."

~~~

Tbc

2 KULTIVATOR IBLIS(tanpa Revisi)(selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang