[2]The Deep Palace : Love and Calamity of the Phoenix/Qing Luan Jie (深宫情鸾劫)

Chapter 33 - 34

Chapter 33: Tukang Kayu (1)

Setelah menjelaskan situasinya kepada penjaga gerbang akademi, Chu Jian dengan sepedanya melaju melintasi ladang penuh harapan.

Tanpa pelumas dan rantai yang masih terbuat dari kayu, mengayuh sepeda memang tidak nyaman. Tapi waktu sudah mepet, jadi dia tak mempermasalahkan hal-hal lain dan segera mengikuti peta yang diberikan oleh Guru Sun.

Guru Sun mengatakan bahwa tukang kayu itu sangat terampil, tetapi orangnya agak aneh. Dia memperingatkan agar Chu Jian tidak menyinggung perasaannya, yang penting adalah membawa orang itu kembali dengan selamat.

Chu Jian, yang cukup sadar bahwa dirinya juga aneh, merasa bahwa tidak peduli seaneh apa pun tukang kayu itu, dia pasti bisa menanganinya.

Setelah mengayuh selama dua jam, akhirnya dia tiba di halaman kecil yang katanya milik tukang kayu tersebut. Sebelum masuk, dia sudah melihat banyak kayu berserakan di mana-mana, ada yang panjang, pendek, baru, dan lama, semuanya menumpuk tinggi.

"Tuan Yuan." Chu Jian menghentikan sepedanya dan berdiri di pintu, lalu berteriak dengan suara kecil, "Apakah ada di rumah, Tuan Yuan?"

Nama ini sangat jarang ditemui. Awalnya, Chu Jian mengira dia salah dengar. Marga Yuan, namanya apa? Yuan Quan (Lingkaran)? Yuan Xing (Bentuk Bulat)? Yuan Zhou Lü (π)?

Saat dia sedang merenung, seorang pria paruh baya muncul. Dia mengenakan pakaian katun biru tua dan mengenakan topi yang aneh di kepalanya. Ketika melihat Chu Jian di pintu, matanya berbinar.

"Ada urusan apa?"

Melihat orang itu sudah keluar, Chu Jian segera menjawab, "Aku dari akademi di pinggiran kota, ingin meminta Tuan Yuan membuat ulang dua daun pintu dapur."

Tuan Yuan memegang sebuah patung kayu berbentuk burung merpati. Setelah mendengar permintaan Chu Jian, dia menyipitkan mata dan berkata santai, "Cuaca hari ini bagus, cocok untuk tidur. Besok saja aku pergi."

Chu Jian melongo, menatap ke atas, melihat langit yang tidak terlalu cerah, lalu melihat lagi ke arah tukang kayu itu, menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa, Guru Sun memerintahkanku untuk membawamu kembali hari ini. Beliau bilang kau sangat ahli dan bekerja cepat, pintu dapur bisa selesai sebelum malam tiba, jadi dapur bisa segera dikunci."

Tuan Yuan mendengus pelan, wajahnya tampak sedikit bangga, namun mulutnya masih berkata, "Jangan terlalu memujiku. Kalau aku tidak mau pergi, meskipun kau memujiku, itu tidak ada gunanya."

Benar-benar orang yang aneh, pikir Chu Jian. Dia mengerutkan alisnya, mendorong sepedanya melewati tumpukan kayu yang tinggi, lalu mendekati Tuan Yuan, berkata dengan serius, "Aku sudah bersusah payah mengayuh sepeda dari jauh, tolong jangan membuatku kesulitan. Kalau aku tidak berhasil membawamu kembali hari ini, aku akan kena hukuman."

(*btw ni Chujian pake sepeda ga nyasar ya? Kan ga ada google maps tuh wkwk)

Instingnya mengatakan bahwa orang ini bukan orang jahat. Kalau dia bisa sedikit memaksa, mungkin bisa berhasil.

Namun, perhatian Tuan Yuan malah tertuju pada sepeda yang dibawa Chu Jian. Dia terkejut dan bertanya, "Apa ini?"

Tadi sepeda itu terhalang oleh tumpukan kayu, jadi dia belum sempat melihatnya. Benda itu terlihat kasar, tetapi cukup cerdik.

"Sepeda, aku mengayuhnya ke sini." Chu Jian terkekeh, lalu mendorong sepedanya lebih dekat untuk diperlihatkan. "Memang sederhana, dan selama perjalanan sempat rusak beberapa kali, tapi jujur saja, tak ada orang lain yang bisa membuat benda seperti ini."

"Kau mengayuh benda ini?" Tuan Yuan berkeliling sepeda, lalu berkata, "Tunjukkan bagaimana kau mengendarainya."

Mata Chu Jian berputar, menyadari bahwa orang ini tertarik. Dia tersenyum kecut dan berkata, "Waktunya tidak banyak, aku harus segera kembali ke akademi. Jika Tuan tidak mau bekerja hari ini, maka aku akan pergi dulu. Sepeda ini bukan hal istimewa. Setelah kau selesai memperbaiki pintunya, aku bisa menggambarnya untukmu."