Chapter 133 - 134

12 2 4
                                    

Chapter 133 : Bulan Terang dalam Hati

Setiap orang memiliki cinta sejati dalam hidupnya, hanya saja akhirnya ada yang bersama dan ada pula yang terpisah.

Helian Junyao, tanpa mengenakan jubah naga kekaisarannya, tampil dalam balutan pakaian putih yang tampak anggun seperti dewa. Ia berdiri di atas gerbang kota ibu kota, menatap kereta kuda yang datang perlahan dari kejauhan.

Bertahun-tahun telah berlalu, hampir membuatnya merasa dirinya benar-benar telah berubah dari Feng Xun menjadi Helian Junyao. Namun, saat orang itu kembali, seolah waktu tak pernah berjalan, ia tersenyum lembut, tetap pria yang memikat seperti dulu.

Xiao Yun dan Jing Liang berdiri di belakangnya, bersama dengan Liang Chen, Mu Qing, Chu Yunqi, dan Nalan Jue yang datang setelah mendengar kabar ini. Perasaan mereka bercampur aduk, seperti air dan api yang saling berbenturan. Mereka semua tahu betapa besar cinta tuan mereka kepada Gu Liang Yue. Jika dahulu, mereka akan gembira karena kedatangan Gu Liang Yue berarti sang tuan akan bahagia.

Namun sekarang, semuanya berbeda. Di sisi tuan mereka, sudah ada Shen Chu Jian.

Meski Chu Jian tak begitu handal, tak memiliki kecantikan tiada tara Gu Liang Yue, tak pula sekuat atau secerdas dia, namun mereka semua menyukai Chu Jian. Ia adalah sinar matahari kedua yang hampir mampu mencairkan hati sedingin gunung es, namun kini Gu Liang Yue dan Xuanyuan Zili datang kembali.

Tampaknya langit memang suka mempermainkan nasib manusia.

Kereta kuda semakin mendekat. Pria yang mengemudikan kereta mengenakan jubah hitam dan menatap dingin ke arah gerbang kota. Baru-baru ini, saat berada di Tianqi untuk mencari obat bagi Liang Yue, Xuanyuan Zili bertemu Helian Junyao, sehingga ia tak terlalu kaget. Ia menghentikan kereta dengan hati-hati, membuka tirai, dan wajah dinginnya berubah menjadi lembut. "Kita sudah sampai di ibu kota Yongyuan, dan ada orang lama yang menunggu."

Di dalam kereta, wanita yang terlihat baru saja bangun perlahan membuka matanya, menatap Xuanyuan Zili, dan bertanya dengan kepala sedikit miring, "Apakah itu Feng Xun?"

(*halo mbak Liangyue, gimana nih kabarnya?? Jujur kangen kaliann juga)

Siapa lagi kalau bukan dia? Xuanyuan Zili mendengus kesal, lalu membantunya turun sambil berbisik di telinganya, "Hati-hati sedikit, kau ini sudah bersuami!"

(*WADUDUH, Pak Su masih aja cemburu sama Feng Xun, Liang Yue udah jadi milikmu lho xixi)

Bertahun-tahun berlalu, namun perasaan ancaman dari Feng Xun tak pernah benar-benar hilang dari hatinya. Ia mendesah, memang benar ia tak secerdas Feng Xun, sedangkan lawannya terlalu hebat.

Liang Yue tersenyum lembut, kecantikannya yang bagaikan bulan purnama sama sekali tak menunjukkan tanda penuaan. Tatapan dingin yang dulu ia miliki sebagai pembunuh nomor satu kini berubah menjadi kelembutan dan rasa puas seorang ibu. Sambil melirik suaminya, ia berbisik, "Sudah simpan saja ekspresi kekanakanmu itu, jangan sampai ditertawakan orang. Sudah berapa lama, kau masih saja cemburu."

Xuanyuan Zili hanya melotot, seolah ingin berkata, Aku memang cemburuan, dan hanya padamu, sepanjang hidup ini.

(*iya dah, yang awalnya dingin berubah jadi bucin dan cemburu wkwk)

Helian Junyao berdiri di atas menatap mereka dengan tatapan penuh kenangan dan kelembutan.

Xiao Yun dan lainnya hampir lupa bahwa tuan mereka dulunya adalah pria yang menggabungkan kekejaman dan kelembutan. Bertindak semaunya tanpa peduli apa pun. Saat sedang marah, ia bahkan bisa menembus kepala empat puluh prajurit istana di Tianqi. Meski pernah buta, ia mampu bertahan dari serangan lima perguruan di Istana Xiaoyao.

[2]The Deep Palace : Love and Calamity of the Phoenix/Qing Luan Jie (深宫情鸾劫)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang