Chapter 131 - 132

8 3 0
                                    

Chapter 131 : Tamu Tak Diundang di Atap

Long Qing sebenarnya sudah terbangun sejak tadi malam. Bibirnya agak pucat, tapi tabib istana mengatakan tidak ada masalah serius. Dia hanya duduk di tepi ranjang, termenung dari tengah malam hingga fajar, berusaha menghapus jejak seseorang dari hatinya.

"Kau sudah baikan?" Chu Jian masuk tergesa-gesa sambil mengangkat sedikit roknya, memeriksa Long Qing dengan cemas, "Kepalamu pusing? Mau muntah?"

Long Qing hanya melihat bayangan putih di depan mata, tidak langsung mengenali Chu Jian. Dalam pikirannya, Chu Jian selalu seperti anak ayam mungil berwarna kuning cerah. Kapan dia berubah seperti ini?

"Kerasukan setan?" Setelah memandangi Chu Jian lama, dia berbicara dengan nada aneh.

Chu Jian merengut, menjawab dengan keras, "Aku baik-baik saja! Kalau kau tidak suka penampilanku ini, salahkan adikmu, dia yang memilihnya."

Long Qing tercengang. Apakah Zhao'er bertindak secepat itu? Baru saja tidur sebentar, tiba-tiba sudah berhasil mendapatkan hati orang? Tidak heran pengawal tadi hanya tersenyum ambigu sambil mengatakan sang pangeran pergi keluar. Dia baru saja berpikir bagaimana menarik Chu Jian dari cinta saudara, tapi tampaknya sudah selesai.

"Zhao'er di mana sekarang?"

Chu Jian baru teringat, Long Zhao pergi berlari entah ke mana dari bukit kecil tadi, belum kembali ke istana. Kalau kembali nanti, Helian Junyao mungkin akan membuat masalah lagi.

Mengingat Junyao, semua kejadian yang sempat terlupakan kembali ke benaknya, membuat wajahnya merah. Warna dan kekosongan – dia tahu ini ajaran untuk melihat segala sesuatu tanpa keterikatan. Tetapi, melihat godaan yang jelas di depan mata, siapa yang bisa melihatnya sebagai kekosongan? Sungguh tidak mungkin!

"Bolehkah aku tanya sesuatu?" Chu Jian ragu-ragu, lupa menjawab pertanyaan Long Qing, malah ingin curhat. Long Qing menaikkan alis, mengira Chu Jian menyukai adiknya. Toh, Long Zhao tidak buruk, dan Chu Jian bahkan merah saat ditanya keberadaannya.

Pasti ada hubungan gelap di sini!

"Tanya saja." Long Qing dengan santai memanggil pelayan untuk menyajikan teh dan meminta Chu Jian duduk di tepi ranjang.

"Misalnya... jika kau suka seseorang, sudah pernah menyatakan perasaan, tapi ditolak. Lalu, suatu hari dia tiba-tiba menciummu. Apa maksudnya?" Mata Chu Jian berkedip-kedip.

Long Qing berpikir dalam hati, ini gaya baru Zhao'er? Tapi mengapa terasa aneh dan sok jual mahal? Kalau memang suka, tinggal dinikahi saja.

(*lah dikira adeknya yang playboy wkwk, bukan ya abang palsunya Chujian)

"Secara logis, kalau dia menolak, berarti tidak suka." Ratu Long mencoba objektif, "Tapi kalau kemudian mencium, berarti ada rasa tertarik. Kalau begitu, ada dua kemungkinan: dia suka bermain tarik ulur, atau memang sifatnya suka main-main dan rumit."

Chu Jian merasa bingung. Yang mana Junyao? Kalau tarik ulur, dia tidak suka repot. Sifatnya aneh dan suka menggoda... juga tidak.

Dengan senyum getir, Chu Jian bertanya, "Ada kemungkinan ketiga? Hanya main-main?"

Long Qing berpikir, meski ingin Chu Jian ikut ke negara Xue bersamanya, kalau Long Zhao hanya main-main dan melukai hati Chu Jian, dia tak ingin hal itu terjadi.

"Bisa saja begitu, dan kemungkinannya besar. Pikirkan baik-baik," jawabnya akhirnya.

Chu Jian termenung. Apakah Junyao hanya main-main saat menciumnya tadi? Mungkin, dia pernah bilang hanya menganggapnya sebagai adik selamanya, akan selalu menjaganya.

[2]The Deep Palace : Love and Calamity of the Phoenix/Qing Luan Jie (深宫情鸾劫)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang