Chapter 63 - 64

28 3 4
                                    

Chapter 63 : Pertemuan yang Terasa Terlambat

Helian Junyao menoleh, "Kau sedang bercanda?"

Meninggalkan Tianqi untuk menjadi calon suami? Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu, dan Chu Jian tampaknya tidak memiliki pesona sebesar itu. Xuanyuan Chongyu bukanlah orang yang sembrono. Setelah bertahun-tahun, dia telah menunjukkan kematangan, itulah sebabnya Xuanyuan Zili mempercayakan Tianqi padanya, bukan? Lalu sekarang, apa yang terjadi? Apakah bertemu Chu Jian yang tidak biasa itu membuatnya juga tergila-gila?

(*hei jangan salah Yao, ketampanan Chongyu ini sampe buat-buat gadis demo di depan rumah tuan kota lho)

"Jangan terlalu serius, aku hanya berkata 'jika'," kata Xuanyuan Chongyu sambil tersenyum dan menepuk bahu Helian Junyao. Ada sedikit kesedihan di wajahnya. "Sudah lama tidak bertemu, kurasa kau telah berubah, Feng Xun. Dulu kau tidak sehangat ini."

"Hangat?" Helian Junyao menatap Xuanyuan Chongyu dengan bingung, lalu bertanya, "Kesan apa yang kalian miliki tentang diriku di masa lalu?"

Xuanyuan Chongyu mengusap dagunya, berpikir sejenak, lalu berkata, "Seperti dewa. Kau jarang menunjukkan emosi yang kuat, dan sepertinya tidak ada hal yang tidak bisa kau lakukan. Ketika kau marah, kau bisa melakukan apa saja, terutama demi Gu Liangyue. Meski kau terlihat lebih ramah daripada kakakmu, kau sebenarnya jauh lebih sulit didekati."

Xuanyuan Zili, kakaknya, meski dingin dan kejam, tidak sekejam orang di depannya ini.

Bersandar di dinding, Helian Junyao berkata dengan bingung, "Selama ini, aku selalu berpikir kalian menganggapku lembut."

Xuanyuan Chongyu terdiam. "Kau memang lembut, tapi siapa yang percaya padamu akan berakhir seperti nyamuk di jaring laba-laba, tanpa kesempatan untuk melarikan diri."

"Sudahlah, kau datang ke Yongyuan, siapa yang mengurus pemerintahan di Tianqi?" tanya Helian Junyao.

"Aku tidak memberitahu siapapun, hanya berpura-pura sakit dan meminta mereka mengirim semua laporan ke rumahku. Beberapa menteri tepercaya sementara mengurusnya," kata Xuanyuan Chongyu sambil tersenyum. "Jangan khawatir, kerajaan yang kakakku dan kau pertahankan tidak akan hancur di tanganku."

Helian Junyao meliriknya tanpa berkata apa-apa.

Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing di gang kecil itu, seolah-olah keramaian di luar tak dapat menembus.

"Bagaimana keadaan mereka?" Helian Junyao akhirnya bertanya.

Terakhir kali dia pergi ke Tianqi, dia masih tidak bisa bertemu orang itu. Dia hanya mengirimkan obat dan segera pergi. Dia tidak akan mengganggu kehidupan mereka lagi, tetapi ada perasaan yang belum bisa ia lupakan sepenuhnya.

"Kondisi kesehatan kakak ipar sudah membaik. Xia Qingfeng mengatakan setelah dia selesai minum obat yang kau kirim, semuanya baik-baik saja," kata Xuanyuan Chongyu. "Kakak ipar mungkin tidak mengatakannya, tapi dalam hatinya dia pasti masih khawatir padamu. Bagaimanapun, sejak perang itu, kau belum pernah muncul di depannya."

"Selama dia menjalani kehidupan yang diinginkannya, aku tidak perlu dikhawatirkan," kata Helian Junyao, berdiri tegak dan menoleh ke arah lain, menyembunyikan ekspresinya dari Xuanyuan Chongyu.

"Adapun kau, Pangeran, kau tamu di Yongyuan, nikmatilah kunjunganmu."

Xuanyuan Chongyu tersenyum lega. "Aku sempat berpikir wajah seriusmu tadi berarti kau akan mengusirku dari sini. Ayo pergi, mereka pasti sudah menunggu lama."

Helian Junyao teringat apa yang dikatakan Nalan Jue sebelumnya dan hanya tersenyum kecil. Chu Jian yang ceroboh dan sembrono itu mungkin tidak cukup menarik untuk membuat Xuanyuan Chongyu benar-benar tertarik. Di mata orang lain, dia hanyalah seorang putri yang sembrono dan tidak memiliki apa-apa selain keberanian yang berlebihan.

[2]The Deep Palace : Love and Calamity of the Phoenix/Qing Luan Jie (深宫情鸾劫)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang