Tujuh✔

272 17 0
                                    

☆Happy Reading☆

...

Dua bulan berlalu sejak beberapa kejadian yang terlewatkan, dan Mauriella sangat bosan saat ini. Apalagi lima hari yang lalu dia baru sarjana. Ya! Betul Mauriella sekarang sudah bergelar, dan Mauriella sangat bangga. Di usia yang cukup muda dia berhasil menjadi sarjana S1 di usia 21 tahun. Orang mana yang tidak bangga dengan hal itu.

Sekarang Mauriella tidak pengangguran bro, karir modelnya mulai naik ya walau belum yang mendapat job setiap hari. Namun itu sudah lebih dari cukup untuknya, dan sekarang dia berencana membuka bisnis bersama Jenny.

Mereka berencana bisnis cafe yang di identikkan oleh coklat dan macha, mungkin akan ada menu lain selain dua itu. Namun dua menu itu akan di jadikan sebagai warna dasar design cafe mereka dan juga menu best seller.

"Kemarin salah satu pekerja buat laporan tentang prmbangunan cafenya Riel, dan udah mencapai 54% gilaa gue seneng banget!" Ujar Jenny dengan excited.

"Yang bener?! Gila juga nggak kerasa ya."

Bisnis itu tercetus 1 bulan sebelum Mauriella sarjana, ya awalnya hanya ingin membahas tentang makanan kesukaan mereka. Jenny - Coklat dan Mauriella - Macha sungguh ide mereka sangan cemerlang.

"Apakah ini yang di namakan otak bisnis?" Tanya Jenny dengan raut serius.

"Lo anak bisnis skripsi dari dulu nggak selesai selesai!" Ejek Mauriella.

"Shibal emang bener sih, tapi nggak usah gitu juga roastingnya!" Sekal Jenny.

Mauriella pun terkekeh pelan melihat teman yang sudah bersama dengannya selama belasan tahun. Entah kok mereka tetap berteman, padahal sudah lama sekali lho. Apa nggak bosen?

Saat ini mereka sedang duduk di kursi taman, dengan ice cream yang cukup besar. Mauriella menatap setiap sudut taman yang masih sangat ramai, dan matanya tak sengaja bertabrakan dengan sosok yang saat ini dia hindari.

Tatapan tajam dan dingin nya membuat tubuh Mauriella menegang, nafasnya sedikit memberat. Jenny melihat temannya melamun pun menyadarkannya.

"Lo lihat apaan sih Riel?" Tanya Jenny yang membuat Mauriella terkejut.

"Hah, e-enggak gue nggak ngapa ngapain. Emang kenapa? Lo mau pergi kemana lagi?" Tanya Mauriella.

Dia sedikit tidak nyaman di perhatikan dengan intest dengan raut wajah yang masih tegang dia menjawab pertanyaan Jenny temannya.

"Lo ngapain ngelamun lihatin sudut taman, jangan jangan lo indigo ya?"

"Enggak, eh ini udah sore. Pulang yuk gue ada janji sama Marvel soalnya!" Ajak Mauriella dengan antusias.

Jenny yang masih penasaran pun segera menepis pemikiran aneh tentang temannya. Mereka pun segera pulang.

..

☆Finally☆

Guyss begini maksud aku tuh, ya walau cuma 395 kata tapi ngak apapa lah. Tunggu aku up yang selanjutnya yaa.

Jangan lupa votee yang banyakk sama komen buat setiap chap yaa.

☆V☆O☆T☆E

The Best Of MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang