Lima belas✔

17 4 0
                                    

Tandain typo-nya!!!

☆Happy Reading☆

...

Di belahan bumi, dimana peradaban di mulai dengan kerajaan yang makmur. Namun karena perkembangan zaman, sekarang sudah sangat jarang dimana negara menggunakan sistem pemerintahan mornarki absolud.

Monarki absolud, adalah zaman dimana Raja lah orang yang paling berkuasa, dimana Raja itu memberi titah seseorang wajib menjalankan titahnya.

Menakutkan bukan? Jika kamu di suruh mati saat itu juga, dan kamu harus mati saat itu juga apakah kamu rela.

Bangunan bangunan yang sedikit tua menambah kesan Vintage pada kota tersebut. Warna warna yang mendominasi yang membuat mata tak kunjung mendapatkan kepuasan saat melihatnya.

Irish yang sendari tadi bergerak aktif diikuti oleh badannya yang bergerak lincah mengitari kota aesthetic vintage tersebut. Senyum manisnya yang sendari tadi menjadi pusat perhatian tak kunjung meredup. Binar matanya yang menunjukkan rasa antusiasme pada dirinya.

Mauriella suka berpetualang, namun dirinya sadar jika dirinya terlalu malas untuk melakukan hal tersebut. Wajah cantik dengan ukiran seuntas senyum pada wajahnya.

Huruf miring* Bahasa asing

"Bolehkan anda menolong saya tuan?" Tanya Mauriella.

"Tentu saja, saya harus bagaimana?" Tanya orang itu balik.

"Tolong fotokan saya untuk beberapa gaya, dan terimakasih..." Jawab Mauriella dengan sopan.

"Tentu, dan sama sama!" Jawab pria itu dengan senyum creeppy miliknya untung Mauriella ini sangat waspada. Namun saat ini dia sangat ingin berfoto.

Beberapa foto tertangkap dan Mauriella merasa sudah lebih dari cukup, setelah Mauriella berterimakasih dan melihat beberapa foto yang ternyata sangat bagus. Mauriella mendongak,  dia hendak menawarkan pria tadi makan siang bersamanya. Namun orang itu sudah tak ada di sana hanya beberapa pengunjung wisata yang terlihat berlalu lalang,

Mauriella mengedikkan bahunya merasa acuh pada sekitar dan melanjutkan tour sederhananya. Dua hari lagi dia harus berkunjung ke rumah kakeknya yang berada di Italia. Huh! Dia sangat tidak sabar untuk itu. Belajar menembak, berpanah, hingga berkuda, Mauriella sangat rindu dengan kebebasannya.

Bahkan demi tidak di lacak oleh Javier, dia rela meninggalkan ponsel lamanya. Dan dia juga tak rela tidak menjadi model karena paksaan Javier tentu juga karena campur tangannya. Oleh karena itu selagi pria itu pergi dia memanfaatkannya untuk pergi juga. Sudah muak dirinya saat ini.

"Awas saja aku akan tinggal di rumah kakek selama 5 tahun!" Dumel Mauriella pelan.

Ting!

Unknow

: I'm comng' sweety...

Singkat, padat, dan jelas Mauriella sangat tau ini kelakuan siapa. Dia sudah hafal dengan typing nya. Panikk??

"Hufft bentar lagi anak buah paman menjemput ku, jadi relaks." Gumam Mauriella.

Gadis itu bergegas untuk kembali ke hotel tempatnya tidur beberapa hari ini. Katanya paman akan menjemput di rooftop hotel, mengapa waktu terasa lama sekali. Mauriella melamun hingga tak terasa sudah menunjukkan pukul 7pm.

Mauriella bergegas membereskan beberapa barangnya, dia juga telah chack out namun dia harus menunggu di rooftop. Udara terasa berhembus sangat kencang.

"Stt dingin sekali." Keluh Mauriella.

Angin yang di hasilkan oleh halikopter yang bisa saja menerbangkan Mauriella.

"Maaf nona telah menunggu lama, kita akan segera menuju kekediaman Peter." Ujar pria berbadan kekar dengan stelan formalnya.

"Segera!" Mauriella pun berjalan  mendahuluinya, dia merasa jika orang itu akan sampai sebentar lagi di sini.

"Baik nona."











☆....☆

"Gerald jangan lupa gaun untuk gadisku, aku akan menjemputnya di sekarang."

Mengingat 1 minggu lagi adalah hari pernikahannya bersama sang gadis pujaan hatinya. Untuk pertemuan dengan keluarga Cosima, Javier sengaja menyuruh Gerald unuk mewakilinya. Rencananya dia akan datang di pertengahan acara, namun melihat gadinya di rundung dia memilih untuk menghukumnya karena kesalahannya.

Gaun sudah di siapkannya, gaun cantik yang di design oleh pemakainya sendiri. Dan di jahit dengan teliti, Javier merasa jika Mauriella itu adalah wanita paling sempurna di muka bumi ini.

Dia sengaja menyuruh Gerald unuk mengambilnya beserta stelan tuxedo miliknya. Dan dia akan menjemput gadisnya malam ini di kediaman sang kakek Edward Peter.

Mengingat salah satu anaknya yang bernama Alaino Peter yang merupan rekan bisnis Javier. Aliano adalah Paman Mauriella, sebenarnya keluarga Peter yang merupakan kaluarga dari Ibu Mauriella.

Sungguh kehidupan yang sempurna, namun menyakitkan di masa yang bersamaan.

"Ya, Tuan!" Gerald segera pergi dari ruangan yang suram itu, namun sebelum kakinya melangkah melewati pintu suara perat sang tuan menginterupsi nya.

"Jangan lupa untuk mengurus dua orang itu."

Dua orang yang dia maksud adalah orang tua-nya yang berniat menjodohkannya dengan Mauriella. Namun sebelum di satukan orang tuanya malah menyuruhnya bersekolah di negara yang berbeda.

Hingga dia menyusun rencana untukbertemu dengan gadisnya, namun dia sudah berjanji dengan sang kakek untuk memulai rencana balas dendamnya pada Anastasya Ayudistiara.

Mengingat itu membuat dirinya menjadi manusia paling bodoh di dunia. Dia sangat bodoh!

"Ya, saya tidak akan melupakannya tuan." Balas Gerald dengan nada yang sedikit kesal.

"Gaji mu akan di potong 25%!" Seru Javier yang mendengar jawaban dari sang asisten.

"Ampun tuan, saya akan segera menyelesaikannya sekarang. Permisi!"

Hanya interaksi ini yang membuat keduanya tampak cair dan jauh dari kata dingin seperti es antartika.

...

☆Finally☆

Mon maaf ya reader.. cuma dikit..
Soalnya bentar lagu ASAS jadi harus fokus belajar.. huhu doain ya nilainya bagus bagus.. klo bagus up seminggu 2× deh nggak bohong😭😭

Plis doa in ya,, mana otak ini sudah sangat lemot.. next jumpa lagi di chap selanjutnya pye pye... 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Best Of MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang