Tiga belas✔

174 13 0
                                    

☆Happy Reading☆

...

"Saya minta maaf Zee, saya kengen sama kamu jadi saya datang ke sini. Dan untuk lokasinya, saya emm saya mencari setiap detail tempat yang kamu datangi. Tapi itu dulu satu minggu yang lalu itu sudah dulu kan?" Ujar Javier panjang lebar dengan kalimat terakhir yang terdengar gumaman saja amun Mauriella dapat mendengarnya dengan jelas.

"Suka suka Kamu, sekarang udah ketemu kan? Sana pergi!" Usir Mauriella.

Hancur sudah moodnya yang sudah sangat bagus hanya karena wajah orang tampan di depannya ini.

"Tidakk!! I'm so danm miss you!" Jawab Javier dengan wajah yang di buat imut, apalagi dia membuat puppy eyes yang sangat tidak cocok unuk wajahnya yang. Khmm sangar.

Lagi lagi Javier memeluk tubuh mungil milik Mauriella dengan manjanya menaruh wajah nya di ceruk leher Mauriella.

Untung saja keduanya sedang duduk di sofa, dan tidak sedang berdiri, jika dengan berdiri pasti sudah tidak bisa berdiri lagi Mauriella.

'Semuanya akan segera selesai.'


☆let's go☆

Memang janganlah mudah percaya pada seseorang, sekalipun orang itu adalah orang yang kamu cintai. Karena banyak yang mengalaminya dimana orang terdekat yang kita sayangi bahkan cintai dapat menghianati kita.

Tentu itu akan menjadi pelajaran untuk kita, dan juga Mauriella. Dimana di kehidupan pertamanya dia berteman baik dengan Tasya di saat dia mengejar cinta Javier. Tasya yang selalu menjadi motivatornya, dengan selalu berdandan cerah hingga berpakaian sedikit aneh. Tasya yang menjadi teman dekatnya di kampus, selalu dia belanjakan kebutuhannya.

Tugas pun Mauriella yang membantunya jika dia tidak tahu, terkadang yang mengerjakannya pun Mauriella. Padahal Mauriella bukan anak Ekonomi. Dia mengambil fakultas design digital, lucu saja semua itu terjadi begitu saja karena kebodohan Mauriella.

Anak naif, hingga temannya sendiri mampu merebut Cintanya hingga Orangtuanya. Adik yang tidak dekat dengannya, jika itu terjadi kembali bukan hanya peluru yang dapat Mauriella akan tancapkan di jantungnya. Namun dengan terjun dari atas gedung berlantai 70 hingga seluruh tubuhnya hancur.

Putus asa itu yang Mauriella rasakan, dimana Cintanya mengejar cinta wanita miskin atau yang bisa di sebut jalang. Hingga mampu membuat Mauriella di kurung di gedung bekas pembantaian teroris. Javier yang gelap mata, karena rasa danial yang melekat dengan rasa trauma miliknya.

Mauriella sakit, sakit sekali melihat teman dekatnya ternyata diam diam menusuknya, dimana Mauriella tulus berteman dengannya. Namun bukan tulus kembali yang dia rasakan namun sebuah penghianatan.

"Kamu pikir Tuan Javier akan mau dengan cewek nora' kaya kamu? Enggak Mauri, yang ada beliau jijik melihat mu. Apalagi melihat mu mengemis padanya."

Hal itu yang membuat Mauriella berubah, berubah menjadi gadis kejam tak kenal ampun. Dengan fashion nya sendiri tanpa nasihat dari teman busuknya. Dia dengan kelicikannya ingin merebut segala hak yang dia miliki dan bekerja sama dengan salah satu mafia milik kakeknya.

Dan memulai segala rencana pembunuhan untuk Tasya dan juga Javier yang notabene nya adalah orang yang Mauriella cintai. Namun bukan cinta yang menjadi balasannya namun hanya setumpuk rasa sesak dan sakit hati hingga membuat Mauriella menangis. Membuang air matanya untuk para manusia brengsek.

"Bunuh mereka."

Dua kata itu meluncur tepat saat dia mengetahui jika Javier bukan hanya pengusahawan muda. Namun juga musuh dari kakeknya yang berani membunuh kakak laki laki nya yang belum pernah sama sekali pun Mauriella temui. Barang sedetik pun Mauriella belum pernah melihat wajahnya.

Dengan gelap hati dia melakukan pembantaian habis habisan, tepat saat memulai itu. Kakeknya meninggal di kota Roma, dan itu karena Javier.

Mauriella bahkan berani membunuh orang tuanya karena Tasya, namun di kehidupan keduanya Mauriella berusaha mempertahankannya. Mencoba tidak membenci mereka.

Sakit hatinya membuahkan banyak korban, hingga puncaknya saat Mauriella ingin membunuh Tasya yang tengah mengandung anak yang jelas jelan bukanlah anak Javier. Namun, Mauriella belum sempat menyentuh Tasya dia sudah di tangkap oleh Javier dan di kurung di gedung bekas pembantaian teroris. Dan juga bekas pembantaian yang di lakukannya.

Dengan lehernya terikat rantai, dan kakinya di rantai. Tak ada raut bahagianya lagi, senangnya lagi, dan binar cintanya lagi. Tatapan yang dia keluarkan hanyalah tatapan kosong.

"Aku lebih suka menyiksa dari pada membunuh orang seperti mu."

Berminggu minggu Mauriella di kurung, di siksa, dan hanya di beri makan 2 hari sekali. 3 minggu Mauriella dapat bertahan dengan tubuh yang kurus kering, tak ada lagi wajah cerah cantiknya hanya ada wajah kusam.

"Bunuh saja aku!"

Segala lontara caci maki Javier membuat Mauriella sakit hati, bukan hanya fisiknya saja yang luka. Namun mental Mauriella sudah rusak hingga membuatnya depresi. Hingga di mana salah satu orang yang memberinya makanan membawa sebuah pistol.

Diam diam mauriella mengambilnya dan dia sembunyikan di belakang tubuhnya. Saat perdebatan panjang nya bersama Javier tepat saat itu pun Mauriella membulatkan tekadnya untuk membunuh dirinya sendiri.

Dia sudah sangat frustrasi karena semua ini, dia berharap tuhan sangat menyayanginya. Setelah dia membunuh keluarganya sendiri, dengan gamblang dia meminta tuhan memberinya kesempatan untuk bahagia.

"Javier, jika perlu kamu ketahui aku sangat mencintaimu. Namun aku menyesal untuk itu." Gumamnya.

Kalimat itu yang mempu Mauriella rangkai sebelum peluru di dalam pistol menembus jantungnya. Dia hanya gadis lemah, haus kasih sayang dan juga haus akan cinta. Apalagi Javier adalah orang yang Mauriella cintai selama 10 tahun.

Dimana Javier juga merupakan cinta pertamanya, siapa orang yang mempu dengan mudah melupakan cinta pertamanya? Mungkin 90% orang akan kesusahan, dan itu yang Mauriella rasakan.

Denan bodohnya dia berharap setelah berapa banyaknya luka yang di toreh oleh Javier, dia berharap akan di cintainya olehnya suatu saat nanti.

Dia adalah orang terbodoh yang pernah ada dalam sejarah. Namun di kehidupan keduanya ini Mauriella mampu bertahan dari segala kehancurannya.

Di dapat sarjana dengan tenang, tanpa drama keluarga. Di temani oleh sang adik. Menjadi model muda yang memiliki popularitas cukup bagus.

Tanpa Javier di kehidupan keduanya yang telah berjalan selama 8 bulan, dengan kasih sayang orang tuanya. Kakeknya yang siap mengajarkan hal baru untuknya. Namun juga dengan sang Opa yang masih sedikit mengekangnya.

Terlepas dari banyaknya masalah hidupnya, dia masih saja terikat oleh perjodohan yang telah berlalu selama 12 tahun itu. Belum sampai itu saja Javier juga bertingkah tidak wajar.

Mauriella takut jika nanti akan terjadi seperti dulu lagi. Sunggu dia ingin hidup dengan tenang.

"I'm sorry Zee, i miss you more!"

Mauriella tidak tahu apa lagi yang terjadi di kehidupannya lagi. Yang jelas dia tidak siap akan semua hal buruk jika terjadi padanya. Aneh itu yang dia rasakan untuk semua ini, apa tuhan ingin bercanda dengan mendatangkan Javier kembali di kehidupannya.



...

☆Finally☆

Haloo, mungkin yang baca ini bakalan aneh.. di Chap ini aku sengaja kasih semua alasan kenapa Mauri bisa di skap sama si Javier.. dan juga kenapa di kehidupan pertama samsek nggak di kasi dialog ortunya.

Semoga nyambung yaa... hehe pegel sumpah guys ngetik 700 kata dalam 20 menit.. sambil miker dari tadi.

Duh kok bisa ya gue bikir untran untran kek gini.. mumet polll!!!

Jangan lupa VOTE NYA YAAA, KALO BISA KOMENNYA YAA XIXIXIXI...

See you

☆V☆O☆T☆E

The Best Of MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang