⚠️JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA GUYSSS!
"Tenang wahai Ibu Pertiwi. Putra-putrimu ada disini ...."
_Danuh
31. KEMUNCULAN DANUH CAKRABUANA.
Mr. Robert memerintahkan kepada anak buahnya untuk menyerang Taufan dan yang lainnya. Baku hantam antar kedua kubu itu berjalan dengan sengit selama beberapa menit. Para anak Atma terus menyerang dengan sekuat tenaga, sampai pada akhirnya para pesuruh itu mereka kalahkan. Namun tidak disangka setelah semuanya kalah, justru Srikandi Atma kembali dalam ancaman. Kali ini Mr. Robert berdiri disisi kelimanya sambil menodongkan pistol bersiap menembak mereka.
"HENTIKAN ITU SEKARANG!!!" teriak Mr. Robert.
Kejadian itu begitu singkat, Taufan dan yang lainnya kini menyadari bahwa tidak ada satupun diantara mereka yang tetap berjaga disisi para gadis itu.
"BRENGSEK KAMU, MR. ROBERT!" sarkas Aqsa.
"Turunkan senjata itu sekarang Mr. Robert! Kalau tidak-- " ucapan Aqsa terpotong oleh Mr. Robert.
"Kalau tidak apa? Kalian akan membunuh atau menangkap saya! Ya ... kalau kalian ingin lima gadis ini pulang dengan hanya tinggal nama, maka lakukan saja," ucapnya, hendak menarik pelatuk pistol itu.
"Benar-benar, keterlaluan!" Taufan yang kesal maju menghampiri Mr. Robert yang ada didepan sana. Namun belum berapa langkah ia maju Mr. Robert lantas menodongkan pistol itu kearahnya.
"TETAP BERDIRI DITEMPAT ANDA, TUAN AKSANA! KALAU TIDAK, SALAH SATU KEPALA DARI LIMA GADIS INI AKAN MELEDAK!
"Anda betul-betul tidak punya hati, Mr. Robert!" teriak Rahayu.
"DIAM KAMU GADIS BODOH! SAYA TIDAK SEDANG BICARA DENGAN KAMU!" bentaknya.
"TURUNKAN SUARA ANDA MR. ROBERT VAN HOUTEN!" sahut Aqsa dengan suara yang lebih keras.
"KAMU YANG HARUSNYA MENURUNKAN SUARA! DASAR BOCAH TOLOL!" teriaknya lantas menembakkan peluru pistol itu kepada Aqsa yang berdiri disana.
Dor ... dor....
"BANG AQSA!!!" teriak Daini dan yang lainnya.
Suara desingan peluru itu memekakkan telinga. Semua anak Atma seketika saja dibuat panik dan terkejut oleh tindakan Mr. Robert tersebut. Hampir saja peluru itu mengenai Aqsa. Nyatanya Mr. Robert memang sengaja menembakkan dan mengarahkan peluru itu pada sasaran lain, ia berniat untuk menggertak anak-anak Atma agar tidak ada yang berani mengambil tindakan untuk melawannya.
Pria itu tertawa dengan senang melihat ekspresi anak-anak Atma yang panik, karena menyangka ia akan benar-benar menembak Aqsa. " Hahaha ... sungguh, saya benar-benar menyukai situasi ini. Ternyata kalian tidak seberani apa yang dibicarakan orang-orang di Bhumi Dahagi."
Sementara itu Taufan dan yang lainnya sedang berusaha mencari akal, bagaimana caranya agar mereka bisa merebut pistol itu dari tangan Mr. Robert.
"Apa yang harus kita lakukan, Pak Ketum. Saat ini posisi kita benar-benar rumit," bisik Fahman.
"Saya juga sedang berfikir, Fahman. Intinya saat ini kita tidak bisa mengambil tindakan dengan gegabah, karna taruhannya adalah nyawa Safwa dan yang lainnya."
"Kenapa kalian semua diam! Apa sudah tidak ada lagi kata-kata yang harus dikeluarkan. Atau memang kalian sudah pasrah, kalau hari ini akan menjadi hari terakhir kalian," ucap Mr. Robert dengan bangga, karena merasa kali ia telah menang.
"Saya bersumpah, Anda akan mendapatkan balasan setimpal atas ini Mr. Robert!" ucap Aqsa dengan tatapan tajam penuh amarah. Kejadian tadi bukannya membuat dirinya menjadi gentar, tapi malah membuatnya semakin terbakar oleh amarah yang siap menghanguskan siapapun yang ada dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐀𝐓𝐌𝐀
ActionTidak ada deskripsi, bagi narasi ilahi. Hari ini kita terbunuh namun hidup, hari ini kita hilang, namun tetap ada. Aku berteriak Tuhan mendengar, tapi manusia kehilangan penglihatannya. Hari ini aku menengadah dengan anak panah yang menancap di dad...