"Andai saja kamu tidak lumpuh! Seseorang tidak akan menghinamu, dan melukaiku seperti ini.." erang Jennie, meremas erat kaos polo yang dikenakan Taehyung.
Mendengar ucapan itu, tanpa sadar, air mata Taehyung pun menetes. Andai saja ia tidak lumpuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Lima hari berlalu, hari yang paling ditunggu Taehyung akhirnya tiba. Jennie akan mendatanginya lagi!
Beberapa hari yang lalu, pesannya diabaikan oleh Jennie, dan kekasihnya memberi penjelasan singkat, kalau ia tengah sibuk dengan proyek baru perusahaan yang diserahkan pada timnya.
Taehyung mengerti, dan tidak memprotes. Itu adalah pekerjaan impian Jennie, dan mengetahui bahwa gadisnya sangat menikmati kegiatannya, ia juga harus senang, kan? Apalagi, ia juga melihat beberapa postingan gadisnya itu, tengah menikmati makan malam bersama teman-teman kerjanya.
Maka, di ruang tengah miliknya, Taehyung telah menyalakan diffuser, yang mengeluarkan aroma minyak esensial yang disukai Jennie. Ia ingin menyambut gadisnya dengan makan malam romantis nan hangat!
Taehyung mendorong jok rodanya, menuju dapur, berhati-hati meletakkan nampan berisi kue bolu yang ia buat sendiri untuk Jennie. Ia lantas kembali memutar jok rodanya, membawanya ke ruang tengah, dan menatanya dengan rapi.
"Woah.. harum sekali di sini.."
Suara Namjoon mengalihkan fokus Taehyung.
"Aku ingin sekali bergabung. Apa boleh? Selama ini, kalian hanya kencan berdua, aku tidak pernah diizinkan bergabung." Ujar Namjoon, berniat menggoda.
Taehyung terkekeh. "No. Aku akan bermanja berdua dengan kekasihku. Tidak menerima pengganggu."
"Ah!" Namjoon berdecak pelan, sebelum tertawa. Pria itu lantas meletakkan sekantong paperbag di meja, itu adalah ayam krispi pesanan Taehyung.
"Kurir mengantarnya tadi, jadi, aku membawanya masuk."
Taehyung mengangguk, tersenyum. "Terima kasih, ya. Aku memang mau meminta tolong untuk mengambilkannya tadi."
Namjoon tersenyum, lantas menangguk. "Memangnya, kapan dia datang?"
Pertanyaan itu membuat senyum terbit di bibir Taehyung. Ia terlihat senang, saat menjawab. "Seharusnya pukul lima."
Mengangguk, Namjoon lantas memperhatikan sekeliling. Tatanan indah yang dibuat Taehyung, sungguh mengagumkan, bagaimana pria ini memuliakan kekasihnya, bahkan dalam kondisinya yang cukup menyulitkan untuk melakukannya sendiri.
"Aku membuat kue untukmu. Kau bisa mengambilnya di dapur." Ucap Taehyung, saat dirinya teringat.
Mata Namjoon membulat. "Really? Yes!"
Taehyung tertawa. "Tapi, tolong bawakan dua gelas jus ke sini. Aku takut tumpah kalau membawanya."
Namjoon mengangguk tanpa ragu. "Easy!" serunya, sebelum bergegas menuju dapur, dan mengambil dua gelas berisi jus yang dimaksud Taehyung, beserta kue untuk dirinya.
Sepeninggal Namjoon, Taehyung pun mengarahkan kursi rodanya mendekati sofa. Ia lantas mengunci tuasnya, dan dengan tangannya, ia mengangkat tubuhnya, beralih ke sofa.
